1

470 23 5
                                    

"Hey,"

"Gue kangen sama lo,"

Jeffrey Seanan Aldric. Lelaki yang sedari tadi berada di bandara menunggu adik kesayangannya pulang dari Korea itupun langsung memeluk adiknya dengan erat.

"Gue pun kangen berat sama lo,"

Ayra Syakilla Aldric, adik kesayangan Jeffrey itu membalas pelukan kakak nya dengan hangat.

"Ayah gak dikangenin nih?" ucap Yuno, yang sedari tadi menonton aksi 'kangen-kangenan' anaknya tersebut.

"Eh, Ayah. Jeffrey juga kangen kok," ucap Jeffrey terkekeh sembari memeluk Ayah nya.

"Udah yuk, kangen-kangenan nya tunda di rumah ya," ucap Yuno.

•••

Sejak dari bandara hingga sampai rumah, Ayra tak luput dari penglihatan Jeffrey yang sedang dilanda rindu pada adik satu-satu nya itu.

Sampai di rumah, mereka sudah disambut oleh Sella, bunda Jeffrey dan Ayra, yang berdiri di pintu depan dengan senyuman rindu pada suami dan anak gadisnya itu.

"Bundaaa!" ucap Ayra berlari dengan merentangkan kedua tangannya lalu memeluk Sella.

"Uuh anak Bunda udah gede ya! Bunda kangen banget nih," ucap Sella rindu disela pelukannya.

"Sama Ayah gak kangen nih, Bun?" ucap Yuno menyindir dengan cemburu yang dibuat-buat.

"Kangen Ayah juga kok," ucap Sella beralih memeluk suaminya tersebut.

"Eh ayo masuk, kasian tuh gadis Bunda keliatan capek banget," ucap Sella melirik Ayra yang terlihat lelah dan langsung diberi anggukan.

"Bun, Ayra izin ke kamar duluan ya, capek banget nih," ucap Ayra lelah.

"Yaudah sana istirahat, kalo butuh apa-apa panggil Bi Inah atau Bunda aja ya," ucap Sella memberitahu.

"Okay, Bun," ucap Ayra yang langsung melangkahkan kakinya ke kamar.
Sedangkan Jeffrey yang sedari tadi hanya mengikuti adik nya itu pun ikut pergi ke kamar Ayra.

"Istirahat aja dulu, gue tau lo capek," ucap Jeffrey di ambang pintu kamar Ayra.

Ayra yang mendengarnya pun menengok serta mengangguk. Setelah itu, ia berjalan mendekati ranjangnya untuk merebahkan diri.

"Dek, lo besok langsung sekolah?" tanya Jeffrey sembari menutup pintu kamar.

"Kata Ayah sih 2 hari lagi, soalnya gue butuh istirahat juga," jawab Ayra sambil merebahkan dirinya ke kasur king size yang empuk.

Ahh enak nya berbaring di kasur, batin Ayra berseru senang.

"Lo satu sekolah sama gue kan?" tanya Jeffrey lagi sembari duduk di ranjang adiknya tersebut.

"Gak tau tuh, tanya aja sama Ayah," jawab Ayra yang tak tau urusan dimana dan kapan dia akan sekolah, yang penting dia sekolah nanti.

"Eh kira-kira kaloㅡ"

"Lo bisa gak sih gak nanya gue dulu? Gue mau istirahat, capek," sela Ayra yang rungsing direcoki oleh kakak nya tersebut. "Tadi lo yang nyuruh gue istirahat, giliran mau istirahat, lo nya malah nanya-nanya gue mulu." kesal Ayra.

"Ya maaf, abis kepo gue nih," ucap Jeffrey terus terang.

"Ya kalo lo pengen tau, tanya aja sama Ayah, jangan sama gue, gue gak tau apa-apa," ucap Ayra tak tau apa-apa.

"Udah sana keluar, gue mau tidur," usir Ayra pada Jeffrey.

Jeffrey yang merasa terusir pun hanya memasang muka cemberutnya dan langsung pergi keluar kamar Ayra dengan membanting pintu.

JeffraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang