"Sama-sama," ucap seseorang yang tiba-tiba datang menghampiri meja nya.
"Eh?" ucap Ayra heran sekaligus kaget.
"Hai, ternyata gak sekelas kita," ucap orang tersebut yang tak lain adalah Abyan seraya terkekeh.
'Mantap anak baru ngegaet Abyan'
"Eh iya," ucap Ayra canggung karena bisikan murid lain.
"Ekhem!" Dean mendehem. "Serasa jadi cosplay nyamuk aja gue disini," lanjutnya.
Abyan terkekeh, "Sorry bro,"
"Btw, lo ngapain disini?" tanya Ayra mengusir kecanggungan.
"Oh ini, gue disuruh ngasih kertas data kesini," jawab Abyan.
"Nih Ka dari bu Sari, katanya dikumpulin besok atau lusa paling lambat," terang Abyan pada Arka.
"Oke, thanks Yan," balas Arka.
'Pengumuman, untuk siswa bernama Abyan Laskar Anggara, ditunggu di ruang guru oleh Bu Eka.'
'Sekali lagi, pengumuman untuk siswa bernama Abyan Laskar Anggara, ditunggu di ruang guru oleh Bu Eka, terimakasih.'
"Eh itu lo dipanggil tuh," tanya Ayra basa-basi.
"Oh iya nih, takut Bu Eka nunggu," ucap Abyan. "Duluan ye," ucap nya dibalas anggukan Ayra, Arka dan Dean.
"Makasih abang ganteng!" ucap Dean dengan genit.
"Najis homo lu!" balas Abyan lalu menghilang di balik pintu.
10 menit setelah Abyan pergi, 3 murid laki-laki berlari masuk ke dalam kelas dengan rusuh.
"WOI BUPUS BUPUS!!" teriak salah satu murid. Bu Puspita atau yang sering disebut Bupus itu pun masuk ke kelas yang langsung membuat satu kelas kembali duduk kebangkunya masing-masing.
Pelajaran pertama, semangat Ayra! batin Ayra menyemangati dirinya sendiri.
Setelah melewati 2 mata pelajaran, bel istirahat pun akhirnya berbunyi membuat hampir seluruh murid yang selama belajar menahan rasa laparnya pun segera pergi ke kantin.
"Hai, Ayra!" sapa seorang siswi diikuti salah satu temannya.
Ayra yang sedang membereskan bukunya tersebut memberhentikan aktivitasnya dan mulai terfokus kepada orang yang menyapanya. "Haii," ucap Ayra balik menyapa dengan senyum yang tak lupa ia berikan.
"Kenalin gue Nabila," ucap cewek berambut pedek dengan poni yang menurut Ayra sangat lucu, mengulurkan tangannya.
"Gue Lavina," ucap cewek dengan wajah sedikit kalem yang juga mengulurkan tangannya.
"Salam kenal Nabila, Lavina," ucap Ayra ramah sembali membalas uluran tangan Nabila dan Lavina.
"Btw, yang duduk sebelah lo itu namanya Auraya, temen kita juga," ucap Lavina memberitahu dibalas anggukan oleh Ayra.
"Sumpah ya gue tadi baru mau muterin badan gue buat kenalan sama lo, eh si Arka sama si curut dateng duluan," ucap Nabila dengan raut wajah kesalnya.
Ayra terkekeh, "Gak pa-pa kali, kan sekarang udah nih kita kenalan,"
"Yeu baperan lu," sahut Lavina pada Nabila.
Nabila memeletkan lidahnya, "Bodo,"
"Ngantin dah skuy," ajak Nabila yang langsung diberi anggukan oleh Ayra. "Boleh," jawab Ayra.
"Yaudah yuk!"
Mereka bertiga pun akhirnya pergi ke kantin bersama. Suasana di kantin memang selalu ramai setiap harinya. Namun entah kenapa hari ini kantin sangat amat penuh, hampir semua meja, ralat, mungkin semua meja sudah terisi penuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeffra
Teen FictionJeffrey Seanan Aldric. Lelaki berparas tampan dengan sejuta pesona yang membuat para kaum hawa menjerit histeris itu tak pernah merasa gagal dalam apapun termasuk dalam percintaannya. Namun, semenjak perempuan itu kembali, semuanya menjadi kacau. Ia...