Kini kelas XI IPA 3 sedang berganti pakaian karena sekarang jam pelajaran olahraga.
"Semuanya buruan ganti baju, dikasih waktu seperti biasa 15 menit. Udahnya langsung ke lapangan!" perintah Arka selaku ketua murid.
"Siap!"
"Oh iya, jangan lupa handphone sama dompet bawa ya!" lanjut Arka.
"Yuqi jangan lupa kunci pintu!" peringat Arka pada Yuqi selaku sekertaris kelas.
"Siap pak ketu!" balas Yuqi mengacungkan jempolnya.
"Eh buruan woi!" seru Nabila pada Ayra, Lavina dan Aura.
"Iya sabar Bil, bentaran," ucap Ayra.
"Rusuh amat lo ah," sahut Lavina.
"Pegangin hp gue dong," ucap Aura pada Nabila.
"Oke selesai, yuk!" ucap Lavina dibalas anggukan ketiganya.
"Eh bentar!" ucap Ayra lalu kembali masuk ketika mereka baru saja keluar pintu kelas.
"Jeanne?" Ayra menghampiri Jeanne yang masih duduk di bangkunya.
"E-eh Ayra?" balas Jeanne canggung.
"Ayo ikut ke lapangan, bentar lagi olahraga dimulai," ucap Ayra ramah.
"Gak apa-apa, g-gue disini aja," jawab Jeanne gugup.
"Mungkin Arka lupa ada murid pindahan baru disini, jadi dia lupa ngajak lo ke lapangan, makanya ayo sama gue kesananya," ajak Ayra.
Dengan ragu, Jeanne mengiyakan ajakan Ayra.
"Lama amat sih Ayrㅡ" ucapan Aura terpotong ketika Ayra keluar kelas bersama Jeanne.
"Lo ngapain?" bisik Aura pada Ayra.
"Sorry lama ya, ayo ke lapangan," ajak Ayra berjalan terlebih dahulu bersama Jeanne diikuti Lavina, Aura dan Nabila yang terheran.
Mereka melakukan pelajaran olahraga seperti biasanya. Dari pemanasan, lari mengelilingi lapangan lalu masuk ke materi pembelajaran.
Kini mereka tengah menikmati 1 jam pelajaran olahraga bebas, maksudnya mereka boleh jajan ataupun bermain olahraga yang lain seperti basket, bola sepak, dll.
Sebagian laki-laki asyik bermain basket dan ada juga yang menunggu giliran bermain basket. Sedangkan perempuan hanya duduk-duduk di pinggir lapangan menjadi tim sorak sorai dadakan.
"GO ARKA GO ARKA GOO!!!"
"WEY GANDHI JANGAN KASAR SAMA DEAN DONG!"
"ALVANO KOK GANTENG YA??!!"
"UDAHLAH TIM GANDHI PASTI KALAH SAMA TIM ARKA!"
"GAK BISA GITU YA! TIM GANDHI ADA ALVANO TIM BASKET!"
"EH EMANG LO KIRA DEAN BUKAN ANAK BASKET HAH?!"
"WOOOOOOO!!"
"ANJIR MASUK RINGGG!!!"
"YEAAAAAAYY ARKAA!!"
Kurang lebih seperti itulah sorak-sorai perempuan kelas XI IPA 3 ini.
"Kamu pindahan dari mana?" tanya Pak Roni, guru olahraga, tiba-tiba pada Jeanne.
Iya sedari tadi Pak Roni ikut duduk dipinggir lapangan memperhatikan murid-muridnya seraya mengecek absen dan tugas-tugas.
"Em, itu Pak, disitu, euh ituㅡ" ucap Jeanne terpotong.
"Itu itu disitu dimana? Jangan bilang kamu pencinta Dora ya?" potong Pak Roni.
"Dora gimana Pak?" tanya Jeanne ragu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jeffra
Teen FictionJeffrey Seanan Aldric. Lelaki berparas tampan dengan sejuta pesona yang membuat para kaum hawa menjerit histeris itu tak pernah merasa gagal dalam apapun termasuk dalam percintaannya. Namun, semenjak perempuan itu kembali, semuanya menjadi kacau. Ia...