22

73 7 0
                                    

Sedari tadi yang Ayra lakukan hanya diam dan memainkan jarinya di bawah meja.

"Sya?"

Syakilla.

Panggilan Galen untuk Ayra dari pertama mereka bertemu, pun hingga sekarang saat mereka bertemu kembali.

Setelah kejadian Sella yang meminta tolong untuk mengantar Ayra, Galen malah membawa Ayra ke Cafe dekat dengan Mall yang mau Ayra dan juga Galen datangi.

"Eh i-iya?" jawab Ayra dengan spontan mengangkat kepalanya menatap lawan bicaranya lalu dengan cepat juga ia menundukan kembali kepalanya.

"Apa lantai lebih enak dilihat daripada gue?" tanya Galen masih menatap Ayra sedikit terkekeh.

"M-maaf Kak," Ayra mulai menatap Galen.

Gak ada yang berubah, batin Galen.

"Masih aja canggung ya lo," kekeh Galen.

"Eh e-enggak kok Kak. Maaf ya, gue cuma kaget aja, bisa ketemu sama Kakak lagi," Ayra tersenyum canggung.

"How's life, Sya?" tanya Galen.

"Beda banget sama di Seoul sih Kak. Kalo Kakak sendiri?" tanya Ayra balik.

"Ya gitu, gak ada yang seistimewa lo Sya," jawab Galen membuat Ayra kembali diam.

drrtt!

Dering handphone Ayra menyelamatkannya dari kecanggungan ini.

"Gue angkat telpon dulu ya Kak," izin Ayra seraya berjalan menjauh dari Galen.

"Heh Ayra! Buset dah elu dimaneeee?"

"So-sorry Ra, bentar lagi gue nyampe"

"Gue udah bulukan nungguin lo dari tadi anjir. Mana malu sendirian gue disini"

"Sabar bentaaar lagi aja Ra, gue kesana sekarang. Tunggu ya, bye"

"Eh Ayrㅡ"

tut!

"Eung Kak Gal, gue duluan gak apa-apa?" ucap Ayra.

"Loh ayo bareng aja," tawar Galen.

"Eh gak usah Kak, gue ke Mall situ kok," ucap Ayra menolak.

"Yaudah deh, hati-hati ya Sya," pasrah Galen seraya tersenyum simpul pada Ayra.

"Makasih tumpangannya Kak Gal, duluan ya," pamit Ayra lalu pergi keluar cafe.

I hope we can meet again, soon.

•••

"Ayraaaaaaa," panggil Aura mengaet tangan kanan Ayra ketika mereka baru keluar dari bioskop.

Iya, Aura mengajak Ayra berbelanja lalu menonton. Yang Ayra anehkan, kenapa harus berbelanja dahulu baru nonton? Apakah temannya tidak repot dengan membawa paper bag yang tidak sedikit itu?

"Kenapa?" tanya Ayra menatap Aura.

"Emm, gue boleh main ke rumah lo gak abis ini?" tanya Aura.

"Boleh lah Ra, kenapa juga sampai gak boleh?" jawab Ayra.

"Widih asik nih!" seru Aura.

JeffraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang