Almira POV
Kepalaku terasa pening, tubuh lemahku terasa semakin tidak bertenaga. Samar - samar Aku melihat kilatan sinar, namun mataku masih belum mampu menyerapnya terlalu banyak.
"Almi.. " sebuah suara membuatku memalingkan penglihatanku ke asal suara itu. Seorang pria sedang memperhatikanku, namun siapa dia? Aku masih belum bisa menerkanya.
"Aku akan panggilkan dokter" ucapnya lagi, Aku masih mencoba menyingkronkan penglihatanku. Tunggu, dia bilang dokter? Apa sudah terjadi sesuatu padaku? Apa Aku? Anakku? tanyaku dalam benakku membuatku semakin pusing.
Aku memegangi kepalaku yang sakit, saat ku lihat beberapa orang masuk ke dalam ruangan ini.
Mataku sudah bisa melihat dengan jelas, beberapa perawat mendekatiku, dan seorang dokter yang terlihat tidak asing, namun Aku belum menemukannya dalam memoriku.
"Bagaimana dokter? " suara itu bertanya lagi, suara yang Aku dengar saat membuka mataku.
Dokter memeriksaku, mengamati setiap pemeriksaan dengan seksama.
"Keadaannya masih lemah, untung saja Tuan membawanya tepat waktu. Kalau tidak bayi dan nyawanya menjadi taruhannya" jelas dokter pada pria itu, Aku masih belum bisa melihatnya karena tertutup tubuh dokter yang memeriksaku. Setelah selesai memeriksa dokter dan perawat pergi meninggalkan ruangan, baru Aku bisa melihat siapa pria itu.
"David? " ucapku saat melihatnya
"Ia ini Aku, bagaiaman keadaanmu? " tanyanya terlihat khawatir "Bodoh ! kenapa Aku bertanya, tentu saja tidak baik" tambahnya lagi
Aku sedikit tersenyum mendengarnya yang memaki dirinya sendiri. Aku tidak mengingatnya kenapa Aku berada di rumah sakit dan kenapa ada David di sini.
Seperti mengerti kerutan di keningku, David menjelaskannya "Kamu pingsan tepat saat Aku keluar dari caffe tempat tinggalkmu"
"Kamu yang membawaku ke sini? " tanyaku meyimpulkan.
David tersenyum, "Kebetulan yang sangat tak terduga" jawabnya
"Terimakasih" ucapku, lalu saat mengedarkan pandanganku, Aku baru sadar kalau rumah sakit ini milik Alfian. Aku mengetahuinya karena Aku pernah di rawat di rumah sakit ini. Jadi dokter tadi bukan hanya mengenalku tapi karena dia mengenal Alfian.
"David, kenapa membawaku ke rumah sakit ini?! " tanyaku pelan
David merasa bingung, namun ia tetap menjawab "Karena ini rumah sakit terdekat dari tempatmu"
Aku yang salah bertanya, David tidak mengerti situasinya. Tiba - tiba Aku berfikir tentang Alfian.
"Hey, jangan melamun" ucap David mendekatiku, David mengelus wajahku.
Aku yang terkejut namun perlahan beringsut ke arah lain.
David menarik tangannya lagi, "Aku tidak tau, Kamu sudah menikah dengan pria itu. Dan melihatmu seperti ini, rasanya Aku sangat kesal" nada bicara David berubah saat berbicara tentang Alfian.
"Kamu tidak tau yang sebenarnya" ucapku lalu perawat masuk ke dalam ruangan membawakan makanan.
"Emm, suster bisa Aku berbicara dengan dokter tadi?" tanyaku ragu
"Dokter? Tentu saja Nyonya" jawab perawat itu ragu, tapi mungkin karena statusku dia mengabulkannya. Meskipun Aku tidak yakin mereka mengenalku, tapi biarkan Aku berfikir seperti itu.
Berfikir bahwa Aku adalah istri dari pengusaha terkenal.Dokter tadi datang ke kamarku, beberapa saat setelah perawat itu pergi.
"Aku ingin berbicara berdua dengan dokter! " ucapku mengusir David secara halus. David yang mengerti akhirnya keluar kamar rawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Next Wedding
General FictionAlfian and Almira's stories # 1 - wettyindo Oktober 2020 # 1 - watty Indonesia Oktober 2020