Pernikahan

480 32 9
                                    

Karena Kalian grecep baca cerita Aku dan inspirasi lagi ada, jadi Aku up lagi..

##

Alfian membanting berkas yang ada di meja kerjanya.

"AAAARRRGGGGHHHH" teriak Alfian yang teringat pembicaraan beberapa hari yang lalu dengan orang tuanya.

Flashback

"Kami sudah tua Fian, Kami juga harus beristirahat. Bunda dan Ayah ingin melepas kalian dengan pasangan kalian. Melihat kamu seperti ini membuat Bunda dan Ayah khawatir" ucap Bunda mengeluarkan isi hatinya.

"Aku kenapa ? Memangnya Aku kenapa ?" Alfian mencoba mencari penjelasan.

"Sikap dan tingkahmu yang seperti ini yang membuat Kami tidak tenang ?! Bukannya Kamu sudah memilih pacarmu yang model itu ? Lalu apa susahnya menikah dengannya ?" kini Ayah mencoba mengeluarkan suaranya.

Alfian berdiri dari tempatnya dan ingin meninggalkan ruangan itu.

"ALFIAN !" Bunda menaikan nada bicaranya, Alfian menghentikan langkahnya.

"Kalau semua baik - baik saja, Kamu tidak akan meninggalkan Kami seperti ini. Bahkan Kamu juga menyadarinya kan? Sudah 5 tahun, dan apa belum cukup waktumu untuk menyadarinya ? Pergilah Fian, Kamu berkah bahagia. Kejar dia yang sudah mengisi hatimu" Bunda lagi - lagi mengatakan hal yang tepat.

"Aku akan membawanya pulang" lalu Alfian pergi dari ruangan itu.

Flashback off

"Ada apa Tuan ?! Kenapa ruangan berantakan seperti ini ?" tanya Farhan sambil memungut beberapa berkas yang jatuh.

Alfian menyandarkan tubuhnya kasar lalu memejamkan matanya.

"Anda perlu liburan Tuan !"

--

"Bagaiaman Mr. Jonathan, apakah semua ini sudah cukup untuk pernikahan Anda nanti ?!" tanya David pada pria berkemeja kotak - kotak di hadapannya.

"Well , Aku rasa semua sudah pas. Kami hanya butuh sentuhan akhir. Kue itu harus ada di meja menu Kami" permintaanya

"Dan Anda tau, kue itu tidak Kami produksi besar" sanggah David.

"Oh, Ayolah Mr. David ! Kue itu akan menjadi penutup yang sangat manis" jelasnya lagi

"Baiklah" suara itu berasal dari wanita yang duduk di samping David.

David menoleh ke arah Emy, "Thank you, pacarmu lebih mengerti " ujar pria tadi.

Setelah berjabat tangan pria itu meninggalkan David dan Emy.

"Tunggu !!" David mencekal tangan Emy.

"Ada apa ?" tanya David

"Apa maksudnya itu ? Kita sudah sepakat bukan ? Kue mu hanya di sediakan untuk restaurant dan bukan untuk acara yang menyewa tempat kita ?" David mencoba meminta penjelasan.

"Rasanya terlalu kejam untuk pasangan itu, mungkin kue ku bisa ikut berbahagia dan menularkannya padaku" jawab Emy dengan alasan.

"Tapi Kamu tau kan undangannya ? Apa Kamu sanggup ?" David bertanya karena khawatir. Emy sangat berarti untuknnya, dia tidak ingin Emy-nya jatuh sakit karena harus membuat kue itu sendirian. Kue itu tidak diijinkan untuk dibuat oleh orang lain. Resep itu adalah buatan Emy dan racikannya hanya dia yang tau.

"Kalau begitu bantu Aku" Emy tersenyum

"Emy ! Aku serius, Kamu tidak pernah mengijinkan siapapun membantumu dalam membuat resep ciptaanmu."

Next WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang