Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Restaurant terlihat ramai dengan pengunjung, setiap malam memang menjadi rutinitas bagi David dan wanita itu untuk berkutat dengan dapur dan lainnya. Para pekerja berlari ke sana ke mari sesuai dengan alurnya. Hiruk pikuk dalam dapur membuat wanita cantik itu tidak bisa berdiam diri. Diambilnya karet pengikat rambutnya membuatnya rapih. Disingsingkan lengan bajunya ke atas, setelah meminta apron dari pekerja lainnya, wanita itu berdiri di tengah - tengah keramaian pegawai.
TAK TAK TAK ... !!!
Wanita itu memulul meja besi dengan penggiling adonan.
"SEPERTI BIASA KITA KEDATANGAN TAMU YANG MENUNGGU MAKANAN KITA DATANG. KITA SUDAH MELAKUKANNYA SEJAK AWAL, KITA BISA DAN KITA MAMPU !! BAYANGKAN MEREKA MENGGIGIT MAKANAN YANG KITA BUAT, PIKIRKAN EKSPRESI YANG AKAN MEREKA BUAT. TETAP SEMANGAT DAN BERKONSENTRASI !!" wanita itu mulai membakar semangat para pegawainya. Lalu seperti biasa dia akan membungkuk "Terimakasih untuk kerja keras kalian" lalu diakhiri dengan senyuman.
Semua kembali ke pekerjaan mereka masing - masing.
"Miss, mereka memesan ini" ucap salah seorang pegawai yang menghampirinya.
Wanita itu menatap kertas yang dibawa pegawai tadi, "Ada berapa yang memesan ini ?" tanyanya balik
"Sekitar 10 pesanan" jawab pekerja tadi.
Tanpa berfikir lagi, "Jean siapkan roti 12 pasang, Martin siapkan celupannya" perintah wanita itu tegas, "Kembali ke pekerjaanmu" wanita itu memerintahkan pekerja tadi.
Wanita itu mengambil wajan dan mengambil beberapa buah - buahan. Dengan kemampuannya ia meracik dan memasak menu yang memang ia yang ciptakan.
Tidak butuh waktu lama makanan itu sudah terhidang di meja - meja para pelanggan.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Memories of toast, begitulah nama makanan ringan ini.
"Maaf Miss, tapi pesanannya hanya 10" jelas salah satu pekerja
Wanita itu mengambil kedua piring berisi toast yang ia buat. Lalu tersenyum dan membawanya pergi tanpa susah payah menjelaskan pada pekerja tadi.
