Sebuah Pengakuan

464 29 1
                                    

Alfian menatap Alexa lekat, ada keterkejutan ada ketakutan bahkan ada kekecewaan dari sorot mata Alfian.

Sedangkan Alexa terlihat takut dan rasa bersalah muncul di wajahnya.

"Jelaskan Alexa, apa yang sudah terjadi ?" tanya Alfian masih menahan emosinya.

Alexa masih diam, namun terlihat takut.

"Katakan apa yang sebenarnya terjadi ? Apa maksud dari ucapan Almira tadi ?! " kini ucapan Alfian penuh dengan penekanan.

Bunda dan Raisa menghampiri Alfian karena merasa sesuatu telah terjadi.

"Ka, acaranya masih berlangsung. Kalau ada sesuatu tahan sebentar lagi,  Kakak tidak ingin membuatnya berantakan kan ?" bisik Raisa

Bunda pengelus punggung putranya itu dan memandu menuju kursinya lagi.

Alfian masih menahan emosinya, tapi tatapannya tajam mengunci Alexa.

Setelah acara selesai, Alfian langsung menarik tangan Alexa kasar. Ayah, Bunda, Raisa dan Farhan yang melihatnya lalu mengikuti ke arah Alfian menarik Alexa.

"Katakan atau Aku harus menggunakan cara kasar ?!" lagi dan lagi Alfian mencoba menahan emosinya.

"Cara kasar ?!  Demi wanita itu Kamu mengancamku seperti itu ? Dia hanya beberapa bulan menjadi istri palsumu, dan Aku ? Aku sudah menemanimu bertahun - tahun!! " Alexa mencoba kuat.

"Beberapa bulan bersamanya lebih berarti dibandingkan bertahun - tahun bersamamu" tegas Alfian

"Jadi Kamu anggap apa hubungan kita selama ini ? Hanya main - main ?" nada bicara Alexa penuh dengan kesakitan.

Alfian yang sudah kehilangan kendalinya tidak bisa lagi menahan emosi, "KATAKAN APA YANG SUDAH KAMU PERBUAT ?!! "

Tepat saat itu, semua datang dan menyaksikan kemurkaan Alfian.

"KATAKAN !!! " teriak Alfian lagi

Alexa menatap Alfian tajam, air matanya sudah mengalir sejak tadi.
"Baik, Aku akan katakan semua. Aku membuat surat palsu untuk membuat Almira meninggalkanmu !! Aku membenci wanita itu !! Aku membuat seolah - olah Kamu tidak menginginkan anak itu. Aku menawarinya sejumlah uang untuk menyerahkan anak itu setelah lahir. Bahkan asistenku menyarankan untuk membawanya ke panti asuhan. SEMUA ITU AKU LAKUKAN KARENA AKU MENCINTAIMU ALFI !! AKU MEMBENCI WANITA ITU !! AKU BENCI SAAT MENGETAHUI KALIAN AKAN MEMILIKI ANAK !!" Alexa tersedu sedu, bahkan kini terduduk di lantai "Aku membencinya Alfi, Kamu hanya mencintaiku dan Aku yang pantas untukmu !!" tangis Alexa

Alfian terkejut dengan pengakuan itu, dia mengingat kilasan masa lalu. Saat itu Almira takut melihatnya, memintanya meninggalkan Almira dan bayinya. Namun yang terjadi malah membuat semuanya hancur berantakan.

"Bahkan baby belum lahir, baby tidak mengetahui apa - apa" kini tangis Alfian pecah mengingat anaknya yang bahkan belum lahir.

Alexa memeluk kaki Alfian "Aku minta maaf Alfi, Kita bisa memperbaikinya. Aku akan berhenti menjadi model, Aku akan menemanimu, Aku akan melahirkan anak untukmu !! Jangan tinggalkan Aku Alfi !!"

Alfian tidak bergeming, sedangkan yang lain hanya bisa melihat dan mendengarkan tanpa mau merespon.

"Sejak saat itu, Aku tidak bisa tidur dengan tenang. Aku selalu menyalahkan diriku sendiri ! Aku minta maaf Alfi !! " aku Alexa

Alfian melepas pelukan pada kakinya, "Kalau Kamu masih memiliki hati, jangan pernah temui Aku lagi" dan Alfian pergi, Alfian berlari mencari Almira. Semua tamu sudah pulang, Alfian mencari Almira ingin menjelaskannya namun nihil. Almira sudah tidak ada di sana.

Next WeddingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang