Alfian berjalan menyusuri lorong bunga yang menhampar sepanjang jalan. Langkahnya pelan namun pasti, ditatapnya kedua manusia itu. Baru saja Alfian menyaksikan janji mereka sehidup semati di hadapan Tuhan. Alfian berdoa dalam dia agar semua itu menjadi nyata. Dengan senyum yang dia perlihatkan Alfian kini sudah berada di depan pasangan itu. Beberapa saat Alfian hanya tersenyum, ingatan beberapa waktu lalu membuatnya sadar akan satu hal, cinta akan datang pada orang yang tepat.
Alfian memajukan tangannya, menyalami sang pengantin pria.
"Selamat atas pernikahan kalian, semoga kalian mendapatkan kebahagiaan seutuhnya" ucap Alfian tulus. Melihat pasangan ini membuat Alfian berfikir semua ini adalah kehendak Tuhan.
Tangan David menjabat tangan Alfian dan sebelahnya menggenggam bahu Alfian. "Kalian juga ! Aku harap Kalian bisa kembali bahagia" jawab David
Alfian tersenyum dan mengangguk, "Kali ini Aku tidak akan membuatnya pergi lagi" janji Alfian sambil memandang wanita di sebelahnya.
Pengantin wanita menatap wanita di hadapannya, "Semoga kalian bisa saling menjaga, lebih baik dari yang sudah pernah kalian lakukan"
Wanita di sebelah Alfian tersenyum dan mengangguk lalu ia memeluk wanita cantik dalam balutan gaun pengantin itu.
"Terimakasih Maria, Kamu telah mengizinkan David menjagaku" wanita itu menangis
Dengan senyum khasnya, "Aku mengerti Amy, David sangat menyayangimu"
"Sebagai adik" tambah David
Alfian dan Maria ikut tersenyum mendengarnya.
"Jangan membuatnya menangis lagi, Alfian. Aku sudah menjaganya untukmu" perintah David lalu ia memandang ke arah samping Alfian, "Berbahagialah, karena Aku tidak akan membiarkan dia menyakitimu lagi"
Almira memeluk David, "Terimakasih Kamu sudah menjagaku"
---
Ada yang bingung sampai sini ? Kalo bingung, kita lanjutkan ya ceritanya..
---
Flashback beberapa bulan lalu...
Beberapa minggu setelah peresmian restaurant itu, Alfian tidak menemui Almira seperti yang dikatakan Bunda. Namun saat itu Alfian tidak bisa menahannya, Alfian benar - benar merasakan keresahan. Keresahan akibat kenyataan konyol ini, kenyataan bahwa Almira salah faham dengan dirinya.
Alfian bergegas meninggalkan kantornya.
"Tuan Alfian ? Apa Tuan ada urusan mendadak yang Saya tidak tau ?!" tegur Farhan yang melihat Alfian tergesa - gesa.
Alfian menatap Farhan sejenak seperti menimbang-nimbang, kalau dia mengatakan bahwa ia akan menemui Almira pasti Farhan mencegahnya, atau Raisa akan mempersulitnya. Jika ia berbohong, Farhan pasti akan langsung mengambil tindakan.
"Apa Tuan sedang merencanakan sesuatu ?!" tegur Farhan lagi membuat pikiran Alfian buyar.
Alfian masih diam tanpa menjawab, "Baik ! Saya akan pesankan tiketnya" ujar Farhan tiba - tiba lalu dia menghubungi seseorang, Alfian masih diam dan menatap Farhan. "Menuju Singapura, penerbangan paling cepat"
Alfian terkejut mendengarnya, setelah Farhan memutuskan sambungannya ia memandu Alfian menuju mobil.
"Darimana Kamu tau, Aku akan menemui Almira ?" tanya Alfian akhirnya saat mereka ada di dalam mobil.
"Hanya Nyonya Almira yang bisa membuat Tuan seresah ini. Tuan harus memperjuangkan perasaan Tuan !" jawab Farhan seakan sudah mengerti seperti apa Tuannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Next Wedding
General FictionAlfian and Almira's stories # 1 - wettyindo Oktober 2020 # 1 - watty Indonesia Oktober 2020