Hay, readers keceh...
Ketemu lagi sama cerita ini, part ini tentang Alfian jadi kalian bisa lebih melihat sisi Alfian yang sebenarnya, dan part ini ga akan panjang ya.
Jangan lupa vote juga komen nya..Happy reading readers keceh..
---
Alfian POVAlfian Putra Witcaksana, menyandang nama itu sungguh tidak mudah. Aku baru bisa menyandangnya di usiaku yang ke - 4.
Kalau kalian tau kisahku (my wedding revisi) maka kalian akan bertanya apakah Aku membenci Ayahku?Jawabannya, Ya
Dulu Aku membencinya, mengetahui dia meninggalkan Aku dan Bunda membuatku sangat marah.
Namun, semua itu sudah berakhir. Ayah sudah berada pada tempatnya, yaitu di sisi Bunda.
Kali ini, Aku seperti menuju ke arah yang sama.
Empat bulan lalu Aku mengetahui bahwa Aku akan memiliki seorang anak.
Harusnya itu berita bagus, pria seumuranku mungkin menantikannya. Tapi Aku? Aku sama sekali belum terfikir. Ditambah lagi anak itu dikandung oleh wanita yang asing bagiku.Karena sebuah kesalahan akhirnya memaksa Kami menjalin hubungan. Hubungan yang bagaimana pun Aku tidak tau.
Aku mulai mengenalnya, dia wanita yang baik. Ya sangat baik, keindahan nya justru membuatku takut.
Bukannya Aku takut jatuh cinta, tapi Aku takut menyakitinya.
Aku sudah berjanji padanya, berjanji menjaganya. Semakin hari semakin membuatku takut, membuatku takut menjalani hariku, takut tidak dapat menjalankan janjiku.
Kini pagiku berbeda, biasanya Bunda membuat kopi dengan takaran yang sama yang sudah ku hafal rasanya. Tapi wanita itu meracik rasa yang beda, terasa aneh di lidah awalnya, tapi lama kelamaan rasanya menjadi familiar. Bahkan Aku merasa aneh kalau meminum kopi racikan Bunda seperti biasanya.
Apa Aku mencintainya?
Ini terlalu cepat bukan untuk mengatakan cinta padanya. Lagipula Aku memiliki Alexa, wanita yang sudah 6 tahun bersamaku. Aku mencintainya, tentu saja. Alexa adalah wanita idaman untuk para lelaki. Dan Aku bangga memilikinya, tentu saja.
Jadi siapa yang harus Aku pilih?
Wanita yang Aku cintai dan mencintaiku..
Atau
Wanita yang mengandung darah dagingku?
--
"Papah !" panggil anak kecil dengan lesung pipi yang dalam membuatnya sangat menggemaskan.
Aku merasa mengenalnya dan bahkan sangat mengenalnya, rasanya seperti melihat diriku dalam tubuh anak kecil ini.
"Siapa Kamu ?" tanyaku
"Aku adalah kekuatan Papah !" ucapnya sambil menggandeng tanganku.
Aku yang bingung hanya menatapnya, lalu dia memintaku menurunkan tubuhku agar sejajar dengannya.
Anak itu mengambil tanganku, jelas terasa berbeda. Tangan mungilnya menggenggam tangan besarku, "Papah, Aku memaafkanmu" ucapnya lagi
"Memaafkanku? Memang apa yang Aku lakukan ?" tanyaku bingung
Namun anak itu malah tersenyum lebar bahkan kini terlihat deretan gigi susunya yang berbaris rapih.
"Ingatlah itu Pah, Aku sudah memaafkan Papah, karena Aku adalah kekuatan Papah"
Anak itu kini berlari menjauh sambil terus tertawa, Aku memanggilnya tapi anak itu tidak mau berhenti.
--
"Fian !! "
"Fian !! "
"Fian !!! "
Aku membuka kelopak mataku, dan terkejut melihat sekelilingku.
Nafasku tersengal sengal, dan mulai mengedarkan pandanganku ke sekeliling ruangan.
"Aku bermimpi" gumamku
"Kamu bermimpi buruk Fian?" tanya wanita di hadapanku.
Aku mengelap keringat yang mengalir deras dari dahiku.
"Sepertinya Aku bermimpi" jawabku mengulang pertanyaannya.
"Tidak apa - apa, Kamu sudah terbangun. Semuanya sudah berakhir, Aku akan mengusir mimpi burukmu" wanita itu mengelus kepalaku.
Aku menatap wajahnya, wajah wanita itu sangat teduh.
--
Bersambung, maaf kalau pendek, karena ini cuma sekilas pandangan Alfian.Vote dan komen.
Tetap sehat, tetap di rumah (sebisa mungkin)Salam doedesten
18April2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Next Wedding
General FictionAlfian and Almira's stories # 1 - wettyindo Oktober 2020 # 1 - watty Indonesia Oktober 2020