"Aku mengerti, Aku hanya ingin memberikan ini. Selamat hari jadi" saat itu juga Farhan pergi
---
"Sebaiknya Kamu mengejarnya" saran David
Raisa mengangguk, "Maaf, Aku akan hubungi lagi nanti" jawab Raisa lalu berjalan dengan cepat. Raisa tidak pergi ke luar untuk mencari Farhan, karena dia tau saat ini Farhan sedang menunggunya di kamar hotel.
Raisa berjalan menuju kamarnya, dan membuka pintu. Nafas lega ia hembuskan saat melihat Farhan ada di sana.
Raisa mendekati Farhan yang sedang duduk di sofa dekat kasurnya.
Dengan perlahan Raisa menyentuh lengan Farhan, "Maafkan Aku" ucapnya lembut, Raisa kini menundukkan tubuhnya, bersimpuh lalu merangkul Farhan.
"Aku hanya memiliki dirimu.. Aku hanya memiliki keluarga ini, Aku tidak memiliki orang yang akan mengingat ulang tahunku, memarahiku atau memperdulikanku. Aku bahkan tidak mengetahui siapa orang tuaku. Kamu tau kan, Ayahmu memungutku di panti asuhan. Membawaku kedalam rumahnya, menjadikan Aku lebih bisa berdiri sendiri. Aku bahkan tidak sebanding dengan pria itu, Aku hanya.. "
"Kamu tau Aku sangat membencinya, membenci saat Kamu mengungkit status sosial itu" ucap Raisa setelah membungkam mulut Farhan dengan bibirnya.
Farham menatap Raisa, tangannya menyentuh rahang Raisa, "Itulah Aku"
Raisa menangkup tangan Farhan yang menyentuh rahangnya, "Dan Aku sudah bersama pria itu selama 10 tahun" ucap Raisa
"Lalu kenapa Raisa ? Apa semuanya tidak ada artinya untukmu? Aku menahan rasaku selama 10 tahun, Aku menahannya saat berada di dekat orang lain. Aku memang tidak pantas" kali ini suara lirih berujung air mata.
Raisa mengusap air mata yang jatuh di pipi Farhan, "Ini kali pertama Kamu menangisiku"
"Kamu hanya tidak tau saat Aku menangis" gumam Farhan
Kini tangan Farhan menggenggam tangan Raisa, "Aku akan mengatakan pada Ayahmu, Aku akan meminta izin nya dan juga Kakakmu. Aku akan melakukan apapun Raisa, jangan tinggalkan Aku !!"
Raisa tersenyum, "Aku sudah bertahan selam ini, Aku tidak akan merusak semuanya. Ada hal yang Aku sembunyikan, apa Kamu mau mendengarku ?"
Farhan hanya diam, lalu Raisa berdiri dan mengajak Farhan berdiri dari duduknya juga.
"Aku tidak suka melihat air matamu, Kamu adalah penjagaku, kalau Kamu seperti ini bagaimana mungkin Kamu bisa menjagaku ?!" Raisa mencoba mencairkan suasana.
"Kamu tidak tau betapa Aku sangat mencintaimu Raisa, bahkan Aku rela memberikan nyawaku" ucap Farhan tegas.
"Kalau Kamu menyerahkan nyawamu untukku, lalu bagaimana dengan Aku ? Apa Aku harus melalui semuanya sendiri ? Berjanjilah, Aku dan Kamu akan tetap bersama"
Farhan tidak menjawab, hanya memeluk Raisa dengan erat.
Raisa tersenyum dan mengusap punggung Farhan, "Aku juga mencintaimu"
Raisa melepas pelukannya, "Aku belum makan" dan Farhan mengerti apa maksudnya.
Farhan membawa kekasihnya itu ke sebuah tempat makan.
"Ada apa ?!" tanya Farhan melihat raut wajah Raisa yang bingung.
"Hanya tidak seperti biasanya ! "
"Aku juga memiliki uang untuk membayar semuanya"
Raisa mendengarnya tidak suka, "Masih menyindirku ? "
"Aku hanya... sudahlah kita pesan makanannya" ucap Farhan akhirnya, lalu mereka memesan makanan.
Farhan menggenggam tangan Raisa lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Next Wedding
General FictionAlfian and Almira's stories # 1 - wettyindo Oktober 2020 # 1 - watty Indonesia Oktober 2020