Alfian memarkirkan mobilnya sesuai dengan arahan juru parkir, lalu melepas sabuk pengamannya. Tanpa sadar menoleh ke arah Almira "Ada apa Kamu tertawa?" tanya Alfian yang melihat Almira memang sedang tertawa menatap nya.
"Ah, tidak ! Aku hanya merasa senang" jawab singkat Almira
"Senang? Karena tidak perlu masak?" tanya Alfian sambil menggoda Almira
"Itu salah satunya" jawabnya cepat "Tapi tidak juga! Aku suka saat Kamu memakan masakanku, Aku hanya belum pernah diajak makan malam diluar" tambah Almira jujur
Alfian terdiam "Tidak pernah? memangnya Kamu tidak pernah memilik pacar?!" tanya Alfian dengan cengirannya merasa aneh dengan jawaban Almira.
Almira menggeleng, "Belum, ada laki - laki yang baik padaku tapi itupun hanya teman dekat" jawab Almira
"Bos mu dulu?" tebak Alfian
Almira mengangguk , "Hemm, ia dia sangat baik padaku"
Seketika wajah Alfian membeku ada rasa aneh yang tidak ingin ia akui.
"Ayo cepat turun, Aku sudah lapar !!"
Alfian buru - buru turun dari mobil tanpa menunggu Almira. Melihat sikap Alfian membuat Almira bingung dan mengikutinya turun dari mobil dengan tergesa - gesa sampai membuat kakinya tergores duri tanaman yang berada tepat di samping mobil Alfian.
"Alfian tunggu !!" panggil Almira tapi Alfian tidak mau mendengarnya.
Lama Alfian menunggu kedatangan Almira, lalu munculah Almira dengan tergesa - gesa.
"Kenapa lama sekali?" tanya Alfian
"Tadi, Aku.."
"Mau pesan apa?" tanya Alfian menyela ucapan Almira
Almira merasa takut dengan sikap Alfian yang ditunjukkannya kini, "Aku, apa saja"
"Baiklah, Aku yang pilihkan" jawab Alfian cepat lalu memesankan makanan untuk Almira.
Selama menunggu makanan datang, mereka hanya sibuk dengan kegiatannya masing - masing. Alfian dengan smartphone nya dan Almira dengan pikiran - pikirannya.
Alfian yang sibuk dengan aktifitasnya tanpa sadar bertemu tatap dengan Almira, dan lagi - lagi apa yang Almira rasakan tersampaikan hanya lewat tatapan matanya saja.
"Ada apa? Bukannya Kamu senang tadi? kenapa wajahmu murung sekarang?" tanya Alfian membuka pembicaraan
"Tidak, Aku baik - baik saja" jawab Almira lirih sambil mengalihkan pandangannya.
"Hentikan menguji kesabaranku Mira !! Aku tidak bisa sesabar dirimu, katakan apa yang Kamu ingin katakan !" nada bicara Alfian pelan tapi penuh dengan penekanan membuat Almira hampir saja menangis. Almira hanya diam dan menunduk, takut yang ia rasakan semakin menjadi dan hampir saja pecah dalam tangisan.
Menyadari itu , Alfian meletakkan benda yang sejak tadi ia tatap. "Apa Kamu takut denganku?" tanya Alfian kini dengan nada dan intonasi lirih.
Almira masih saja diam, tapi perlahan menatap wajah Alfian. "Mmm..ma..af" lalu bulir itu mengalir begitu saja tanpa bisa dibendung lagi.
Alfian yang melihatnya lalu menarik nafas dalam, "Baiklah, Aku menyerah" Alfian bangkit dari tempat duduknya dan berlutut menatap wajah Almira, "Aku minta maaf kalau sikapKu membuatmu takut" ucap Alfian tulus
Almira menatap Alfian dengan seksama, tanpa sadar tangannya sudah menyentuh rahang tegas milik suaminya itu. Lama, mereka tidak beringsut dari posisinya sampai pelayan menyadarkan mereka dan Alfian duduk kembali ke tempat duduknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Next Wedding
Fiksi UmumAlfian and Almira's stories # 1 - wettyindo Oktober 2020 # 1 - watty Indonesia Oktober 2020