Dunia sudah mulai sedikit membaik kepadaku, pagi ini aku disuguhkan kehangatan yang luar biasa dimana hal terindah dalam hidupku selain mendapati hadiah dari tuhan yaitu seon dan menikmati bonusnya dengan melihat anak dan suamiku bercengkram, indah sekali rasanya ingin seperti ini saja sampai ada seon part II part III dll astaga pikiranku sudah keterlaluan liar. Ini saja masih bertarung mempertahankan appa seon, tidak munafik walaupun awalnya aku membencinya sangat tapi lain halnya dengan sekarang, aku sedikit egois aku mau dia , dia untuk seon dan aku. Tapi jika aku kalah aku mungkin tidak akan bisa menghasilkan seon part II dan part-part lainnya makanya aku jangan sampai kalah, batinku.
Kau tidak pulang hariini tuan kim? Tanyaku
Astaga, harus seformal ini bertanya kepada suami sendiri? Seharusnya depannya kau tambahkan kalimat " apakah tuan kim tidak pulang hari ini"? Biar lebih formal *sindir jin*
Tidak, hariini aku tidak pulang hari-hari berikutnya aku tidak pulang, sampai seon menginjakkan kali diperguruan tinggi aku tidak pulang sampi kapanpun aku tetap disini. Tapi apakah kau tidak berniat pindah? Apartement ini terlalu kecil buat kita aku sedikit tidak nyaman *sambungnya
Bagaimana dengan Ratumu? Apa dia tidak mencarimu? Segan sekali rasanya sang Raja bersembunyi disini demi menghindari masalah
Ckk , kau ini ingin kubungkam mulutmu dengan bibir sexyku hah? Jangan banyak bicara nikmati hari ini lagian asistenku sudah mengurus berkas-berkas perceraian
Wahhh, aku kira kau hanya membual
Terserah, seon tolong eommamu sungguh menyebalkan, sebaiknya kita apakan? Kita ikat atau kita siksa terus kemudian membawa kabar bahagia kalo seon bakal jadi hyung?
Sialan, otakmu selalu keselangkangan jangan berbicara yg tidak-tidak sebelum urusannya jelas aku tidak mau kau kungkungi.
Aku kemudian pergi meninggalkan jin dengan rasa kesal, ntah kenapa rasanya setiap berdebat tidak ada habisnya dengannya tidak mau mengalah ada saja kata-kata sialan yg keluar. Aku keluar dari kamar kemudian menuju kekamar seon untuk meletakkannya kemudian pergi kedapur. Dari tadi belum ada satupun makanan yg masuk keperutku terlebih harus memberi ASI kepada seon sungguh tenagaku terasa diserap, seon ini sebenarnya anak ku atau anak vampire karena sudah mulai kurasakan kewalahan mengurus anak bayi ini. Setelah selesai makan aku bergegas kekamar melihat sipengacau itu sedang apa dari tadi tidak keluar kamar, apa dia tiba-tiba memutuskan untuk bunuh diri karena mendapati aku yg terus menekannya untuk menceraikan zua atau bagaimana. Setelah kupijakkan kakiku untuk menaiki anak tangga dan memutar knop pintu kudapati orang aneh ini sedang menatap jendela, syukurlah hanya duduk diam menatap kukira ingin loncat kalau sampai terjadi aku yg kasihan, masih muda baru melahirkan malah menjanda, astaga malangnya aku.
Ekhmm, kau sedang apa? Ingin terjun iya?
Tidak, hanya berpikir
Apa yang kau pikirkan?
Berpikir bagaimana jika kita membuat program anak kedua setelah seon 5 bulan, biar seperti anak kembar. Sepertinya seru, kau tidak keberatan kan sayang? *godanya
Ingin kuhapus rasanya cerita ini☹️☹️ jelek kali miannn
KAMU SEDANG MEMBACA
My second beauty wife✨✔️
RomantizmOh Y/n seorang gadis cantik atau bisa dikatakan sangat cantik harus terjerat pernikahan konyol terhadap seorang pria yg tidak dikenalinya dan harus menjadikannya sebagai istri kedua. " apa kau sudah gila? Jangan terlalu banyak bercanda tuan, anda te...