Quality time

370 28 2
                                    

Bibi han barang-barang seon sudah dikemas? Teriak y/n dari dapur memastikan bibi han tidak meninggalkan perlengkapan buntelan daging yang menggemaskan tersebut.

Sudah selesai semua. Datang mendekati y/n didapur sambil menggendong seon yang tertidur selesai mandi, sungguh menggemaskan.
Ahhh, anak eomma tidur terus seperti bayi koala.

Sepertinya dia sangat mengantuk, jam berapa appanya akan menjemput?

Sekitar 15 menit lagi, sudah dijalan.

Y/n-sii apa kau yakin? Maksudku apakah kau sepenuhnya sudah mempercayainya? Aku hanya takut dia mempermainkan kehidupanmu lagi, dulu juga seperti itu ketika seon baru lahir datang dengan sendirinya kemudian pergi begitu saja. Aku menyaksikan keterpurukanmu nak, bagaimana pun setelah hampir 2 tahun tinggal bersama aku sudah menganggapmu sebagai anakku sendiri dan seon cucuku, aku tak ingin hal pait itu terulang lagi. Ucap wanita tersebut dengan raut wajah yg tak bisa dibohongi, yaa raut wajah kelewat gelisah. Takut memikirkan majikannya terjerumus kelembah gelap lagi dan tak bisa tertolong.

Bibi han, terimakasih telah mengkhawatirkan aku. Aku berusaha untuk memberikannya kepercayaan walaupun aku sedikit waspada. Rasa takut akan hal yg telah lalu pasti selalu muncul, tapi kali ini kuyakinkan lagi, semoga dia betul-betul merubah sikapnya dan kembali mengambil peran sebagai kepala keluarga yg bertanggung jawab.

Aku mengerti, baiklah semua keputusan ada padamu. Jika dia menyakitimu lagi aku takkan tinggal diam, walaupun sudah tua begini dulu waktu aku masih muda aku sangat ahli bela diri, jadi jika dia menyakitimu aku masih ingat teknik mematahkan tulang lawan, kau tenang saja.

Y/n tersenyum mendengar penuturan bibi han, dilain sisi dia merasa bahagia diperlakukan seperti ini. Perhatian sederhana seperti ini sangat jarang didapatkannya dan sekarang dia bersyukur tidak salah memilih bibi han untuk bekerja bersamanya.
   20 menit kemudian mobil mewah seokjin sudah terpakir dipekarang rumah y/n, melangkah dengan tergesa-gesa sambil membawa bingkisan ditangan kanan dan kirinya. Menekan tombol bel pintu rumah dan beberapa detik kemudian daun pintu terbuka dan menampakkan wanitanya.
Aku kira kau tidak jadi datang. Sindirnya soalnya telat 5 menit dari yang dijanjikan.

Ahh maafkan aku baby, jalanan macet dan tadi aku sekalian mampir keswalayan untuk membeli susu seon sesuai pesananmu. Menunjukan barang belanjaannya yg dia bawa susah payah. Jika diperhatikan daddyable sekali bukan, berbelanja sendirian membeli susu bayi sungguh ayah impian.

Sebanyak ini? Untuk apa? Kau membeli 15kotak susu? Aku hanya menitip 3 saja untuk persediaan selama dijeju biar tidak repot harus membelinya, kau ini berlebihan sekali.

Aku berlebihan untuk anakku sayang, jadi aku tidak diperbolehkan masuk hm? Pegal sekali rasanya seperti kurir ditahan didepan pintu.

Masuklah, tinggal masuk saja repot sekali.

Astaga, semenjak kutinggal semakin cerewet sekali. Kenapa sih? Seperti singa yang kelaparan saja. Seokjin terus berkomentar tentang sifat istrinya tersebut sambil mengekori y/n yang menuntunnya menuju kedapur untuk meletakkan perlengkapan yang dibeli seokjin, tidak perlengkapan jugasih lebih tepatnya penimbunan susu seon.

Dimana jagoanku? Kita berangkat sebentar lagi ya.

Ditaman belakang, diayunan bersama bibi han. Dia tertidur selesai mandi, jangan diganggu nanti dia rewel.

Tanpa memperdulikan omongan y/n seokjin berlari kecil menuju belakang rumah tersebut, mencari keberadaan anaknya kemudian mengambil alih seon.

Bibi han apa kabar?

Ah tuan, kabar baik, bagaimana dengamu?

Aku baik juga bi.

Bibi han biar aku saja, aku merindukan buntelan mociku ini.

Ahhh baik tuan, jam berapa tuan dan nyonya akan berangkat?

5 menit lagi, y/n lagi diatas sedang mengambil tas.

Tak butuh waktu lama semuanya sudah selesai, perlengkapan sudah lengkap, keluarga kecil yang sudah terlalu lama berpisah ini akhirnya mengadakan liburan, walaupun hanya kejeju tapi ini momen yang tidak akan dilupakan bagi y/n. Setelah percakapan mereka beberapa hari yang lalu seokjin memberikan pesan singkat kepada y/n akan mengajaknya liburan bersama seon selama 3hari, seraya menunggu berkas perceraiannya bersama zua, kali ini tidak bualan belaka, ini nyata berkasnya sudah diurus tinggal menunggu saja.

Seokjin-aaa kau membangunkan anakku? Pekik y/n dengan nada penuh tuduhan yg dilontarkan kepada seokjn

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seokjin-aaa kau membangunkan anakku? Pekik y/n dengan nada penuh tuduhan yg dilontarkan kepada seokjn.

Mwo? Tidak, seon tau appanya datang makanya dia terbangun.
Seon, eomma galak sekali ya appa jadi ketakutan.
Bayi menggemaskan itu malah tertawa dengan suara khas bayinya tanpa tau yang ditertawakannya perihal apa.





Selamat sahur💜✨

My second beauty wife✨✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang