Hurt

473 29 0
                                    

Part ini adalah boncap dari aku. Fyi aku bingung juga jalan cerita ini gimana, ini cerita pertama yang aku buat dan aku anggap selesai. Karena kalo diteruskan lebih ngebosenin dan gak berujung, semoga pada suka. Btw aku ini amatiran hehe☺️✨🌻

Seoul 15 desember 2019
6 bulan setelah perpisahan zua dan seokjin.

"Hentikan, kau ingin melukainya? Jika iya aku tidak segan mengirimmu keneraka zua~sii"

"Hiks...hiks tae. Kenapa? Kenapa harus aku? Aku berusaha menahan agar tidak memiliki keturunan dari siapapun. Aku tidak mau dia terluka jika bersamaku, kenapa harus aku yang menjadi imbasnya?"

Taehyung hanya terdiam mendapati wanita tersebut menangis tersedu sedu dikamar mereka. Ya sejak penolak secara terang-terangan yang dialami taehyung dia menjadi pendendam dan bringas tidak tau tempat agar rasa sakitnya dapat hilang. Ini menyiksanya, dia hanya memaksa zua menjadi budak seksnya. Menculiknya secara terang-terangan kemudian memperkosanya hampir setiap hari sampai zua merasa badannya tidak layak pakai lagi. Seperti pakaian lusuh, tidak enak dipandang intinya.

Taehyung bimbang, ini keputusan berat. Mana mungkin dia menikahi zua atau membunuh anaknya, ayolah dia tidak setega itu tapi option ke dua adalah pilihan yang sedikit tepat. Mau tidak mau dia harus memaksa zua menggugurkan anak itu, ini salah semuanya salah. Taehyung tidak mencintainya dan anak itu tidak mungkin lahir dari sepasang orang tua yang tidak mencintainya, taehyung tau rasanya, dia-juga pernah ada diposisi tersebut dan menderita sampai saat ini. Orangtuanta tidak berpisah hanya saja memasang benteng masing-masing, saling melukai tetapi tidak ingin melakukan perpisahan. Menurut mereka perpisahan membuat psikis anak terganggu, nyatanya mereka sendiri yang membuat psikis taehyung terganggu sejak kecil.

"Aku tidak melukainya, hanya saja aku lelah. Aku tidak merasakan cinta yang sesungguhnya, kelak bayi ini juga. Taehyungie.. aku dengar kau akan menikah dengan anak tuan han? Aku bagaimana? Bunuh saja kami ya, aku bercita cita punya keluarga bahagia, tapi tidak mungkin. Anak ini ada karena ibunya diperkosa bukan karena dicintai."
Zua tersenyum nanar dengan pandangan kosong kearah tembok kamar bernuansa putih tersebut. Hatinya hancur berkali-kali, tidak ada siapa-siapa sekarang, bahkan ibunya sudah tiada beberapa bulan yang lalu karena penyakit jantung. Sudah jatuh tertimpa tangga, begitu penuturan hidupnya menurutnya.

" tae, aku tak apa seperti ini. Aku dulu melarang suamiku berdekata dengan anaknya pada saat madunya sedang hamil. Aku marah bahkan aku cemburu buta tetapi aku tidak ingin mempunyai keturunan darinya, karena aku tau jika dia mencintaiku dia tidak aku meminta izin menikah lagi hanya karena aku telat memberikannya keturunan, aku takut, takut bayiku sepertiku. Iri dengan orang lain yang punya kasih sayang lengkap, sedangkan aku tidak, aku menahannya sampai aku membuat kesalahan, membual kesana kemari demi perhatiannya, nyata toh aku dibuang."

Taehyung tetap mendengarkan zua berbicara, pusatnya tetap tidak teralihkan. Dinding kosong menjadi objek fokus penglihatannya sambil mengeluarkan hal-hal pilu yang dirasakannya.

"Aku akan membesarkannya, mungkin ini karma buatku. Aku tidak akan membencimu, dan kau hiduplah bahagia sampai menuju hari bahagiamu. Aku iri sekali dengan yesung, sudah mencintai dengan tulus dibalas pula cintanya. Pasti bahagia ya tae, aku tidak pernah merasakannya. Jangan cemas, aku membuka pintu selebar lebarnya jika kau ingin mengakui anak ini, tapi jika kau ingin ya. Aku tidak memaksa, anak ini anugerah. Mungkin dengan hadirnya dia dapat menggangikan posisi ibuku. Tae... kenapa diam saja? A-ku... mencintai anak i-ni."

Setelah mengeluarkan semua perasaan pilu yang dipendamnya selama ini, pandangan zua gelap. Sakit kepala yang dirasakannya sejak tadi tak bisa ditahannya. Dia terjatuh pingsan , tergeletak dilantai kamar tersebut dengan hidung mengeluarjan darah. Sedangkan taehyung hanya melihatnya, pikirannya kosong, dia bingung . Dia sedang mencerna perkataan zua, dia kira dia yang paling menderita, ternyata zua lebih menderita. Beberapa detik kemudian dia tersadar dari lamunannya. Terburu buru memindahkan tersebut dan mengambil hpnya untuk menghubungi seseorang diujung sana. Tuan park, dokter pribadi keluarga taehyung.

"Bisakah kau kesini?" "Ini darurat kumohon cepat, cepat selamatkan bayiku"

Bip... panggilan terputus, taehyung risau bahkan keringat mulai bercucuran mengenai wajah tampannya. "Kumohon bertahan ya, sebentar lagi dokter datang. Aku tau kalian kuat " ...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 23, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My second beauty wife✨✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang