Seon anak baik

374 34 4
                                    

1Tahun telah berlalu, semuanya berjalan begitu cepat. Seokjin tidak menepati janjinya menghilang tanpa kabar dan tidak mencoba berkomunikasi sedikitpun dengan istri keduanya. Y/n sudah menyerah, dia tidak menyangkut pautkan masalah keluarganya dengan ayahnya semuanya dipendam sendiri. Melihat tumbuh kembang seon sendiri memperhatikan deretan gigi kecil seon yang satu persatu muncul, menjadi saksi langkah pertama seon , menemani seon 24jam bahkan bisa jadi superhero bagi seon. Seon tumbuh menjadi anak yg tampan dan juga cerdas, walaupun baru satu tahun bibit ketampanan dan kecerdasannya sudah tertanam dari lahir, perlahan seon mengobati luka hati eommanya yg dibuat oleh appanya sendiri. Bukan sekali tapi berkali- kali, tidak apa semoga seon mengerti kelak siapa yang menjadi orang pertama dalam segala perkembangannya sekaligus menjadi tameng terkuat untuk kehidupannya, sudah pasti eommanya.

Hari ini Y/n berangkat kekantor untuk bekerja, yaa dia memegang andil perusahaan ayahnya yg dikorea dengan beralasan bosan dirumah, seperti biasa seon dijaga oleh suster yang dari kecil ikut ambil peran dalam kehidupannya juga. Hari ini ada rapat penting yang harus dihadiri y/n, tadi malam seon sedikit rewel dikarenakan gigi kelincinya yg mulai tumbuh lagi membuat y/n harus begadang demi menemani sikecil dan berujung bangun kesiangan.

Bibi, aku titip seon ya seperti biasa kali ini makanannya sesuai dengan list yg sudah aku tempel didepan kulkas sudah aku siapkan ditempatnya tinggal panaskan saja biar tidak repot, aku telat makanya tidak sempat membuat makan siangnya.

Sudah sudah, pergilah segera jangan ngebut hati-hati kami menunggumu dirumah, untuk seon serahkan saja padaku. Jangankan mengurus seon mengurusmu saja aku bisa.

Ahhh tepat sekali bibi lebih berpengalaman, byee aku pergi, eomma pergi dulu ya ganteng jangan nakal. Y/n memberikan kecupan dipipi tembem seon kemudian melangkah keluar dari rumahnya. Y/n sudah tidak tinggal diapartement lagi, selama 4 bulan menunggu kabar baik dari seokjin tapi ada yang didapat dia mendengar bahwa seokjin dan zua sedang melakukan program bayi tabung, miris bukan . Tapi tidak berhasil karena rahim zua betul-betul tidak memungkinkan dan bermasalah biarlah itu urusan mereka, kini y/n menjadi single parent untuk seon, hidupnya jauh lebih bahagia daripada mengharapkan seokjin. Tinggal tunggu waktunya saja seon menanyakan keberadaan ayahnya dan y/n sudah menyiapkan beberapa jawaban, antara lain jawabannya " appa seon telah tiada dimakan buaya pada saat camping acara tahunan perusahaan" begitu kira-kira alasannya.

Y/n sudah sampai diperusahaannya, memarkirkan mobil mewahnya dibasement dah segera menuju keruang rapat, dia sudah terlambat 15 menit.

Mendorong sedikit pintu kaca dan masuk dengan diikuti oleh sekretarisnya dibelakangnya, kemudian duduk ditempatnya.

Miann, saya terlambat ada beberapa kendala, baiklah mari kita mulai rapatnya . Ketika y/n mengedarkan pandangannya untuk melihat klien-kliennya rasanya jantungnya ingin lepas, nafasnya tidak beraturan seketika haus sekali rasanya, ruangan panas ingin segera pergi dari ruangan tersebut tapi dia tetap bersikap profesional. Yaa seokjin ada disitu, menatapnya secara intens tanpa mengalihkan pandangannya tersebut, sebetulnya seokjin sudah tau perusahaan ayah mertuanya sudah dialihkan kepada istrinya, dia juga sudah menyiapkan diri sedikit ada rasa takut dan beribu rasa bersalah, tapi dia juga tidak memungkiri bahwa ada banyak perasaan rindu yang menggebu-gebu. Ingin memeluknya, ingin menanyakan kabar putranya, ingin sekedar tau apakah seon sudah tumbuh gigi? Sudah bisa makan wortel? Berjalan? Mengoceh tidak jelas? Atau hal-hal luar biasa lainnya, dia ingin tau sungguh. Dia memandangi istrinya lekat, sangat cantik bahkan tambah cantik, lebih berwibawa, senyumnya manis sekali bagaikan candu, serasa takut diambil orang tapi apa daya zua mengancam ingin bunuh diri jika dia kembali akur dengan istri keduanya, sungguh dia dilanda bimbang luar biasa.

Rapat telah selesai, y/n segera keluar dari ruangan tersebut, disusul jin yang sedari tadi ingin mengobrol dengannya. Y/n menuju kekantin perusahaannya untuk mengambil jus karena dia merasa sangat haus akibat bertemu secara tidak terduga oleh suami brengseknya itu. Dia duduk disalah satu kursi disana sambil memantau CCTV yang berada dirumah untuk melihat seon sedang apa. Tanpa ragu seokjin ikut duduk didepannya tanpa merasa berdosa. Y/n cukup terkejut karena seokjin cukup nekat dan tidak tau malu, tapi dia bisa mengontrol semuanya dengan berpura-pura tidak tau dan fokus pada layar handphonennya sambil tersenyum melihat seon yang sedang asik bermain bersama pengasuhnya.

Y/n , apa kabar? Sibajingan ini, sudah pergi lama tiba-tiba tanya kabar.

Ahhh, hai. Baik hehe kamu?

Baik juga, sudah lama ya. Maaf aku meninggalkanmu lagi, sudah setahun ya . Hmm aku tidak menyangka kau bakal tertarik pada bisnis ini

Ahh iya, hanya menggantkkan ayahku

Ayahmu, ayahku juga kan hehe

Y/n hanya tersenyum kecut sambil terus menatap layar ponselnya, tidak memperdulikan seokjin hanya sesekali menatapnya. Bohong sekali kalau dia bilang tidak rindu, tentu saja rindu. Mengurus seon sendiri bukanlah hal yang mudah walaupun ada pengasuh tetapi tetap saja peran suami dibutuhkan, dia mencoba sekuat mungkin untuk terlihat tegar dan menganggap jin tidak ada pada masa lalunya, dia hanya ingin hidup bersama seon saja, sudah cukup rasa sakit yang diberikan jin, lubang yang kemarin belum tertutup ini sudah mau dilebarkan lagi lukanya, untuk yang kesekian kali y/n tidak mau merasakannya lagi.

Apakah itu seon? Boleh aku melihatnya juga? Aku merindukannya

Ahh maksudmu? Iya seon anakku hehe. Maaf bukannya tidak sopan ya mengurusi hal-hal pribadi seseorang, lagian tidak enak dilihat orang, anda sudah beristri tuan kim seokjin masa duduk bersama saya berdua kemudian melihat rekaman CCTV anak saya, saya tidak mau menimbulkan gosip disini.

Seokjin sedikit tercengang, hatinya sakit y/n benar-benar ingin menghapusnya dari kehidupannya. Rasa bersalahnya berkali kali lipat sekarang.

 Rasa bersalahnya berkali kali lipat sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tbc💜💜

My second beauty wife✨✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang