Berpisah

365 28 5
                                    

"Sialan, dia seriusan menceraikan ku? Karena jalang itu? Jeon apa menurutmu aku tak sebanding denganya? "    Zua membanting map cokelat yang beberapa menit lalu didapatkannya, tentu saja map tersebut berisikan perceraian dia dan seokjin yang mau tak mau harus dijalankan karena sudah dipenghujung jalannya.

Lelaki bermarga jeon itu terkekeh geli melihat penuturan kekasihnya tersebut, iya semenjak melakukan penyatuan yang disaksikan langsung oleh seokjin jeon jungkook semakin mantap untuk memiliki zua secara utuh. "Sudahlah zu, apalagi yang kau harapkan dari dia hm? Aku kan ada, permasalahan harta dan tahta? Apa bedanya aku dan calon mantan suamimu itu, tidak ada beda kan"

" aku masih mencintainya jeon, maksudku aku mencintai kau juga, ragamu jiwamu dan termasuk hartamu tetapi disudut hatiku juga masih ada dia, sudah lama kami bersama bahkan kami menjalani berbagai macam keadaan bersama-sama sulit sekali rasanya melepaskan begitu saja"

" termasuk penisku tidak? "
" ya, termasuk penis besarmu yang kekar dan ber otot. Otak selangkangan sekali sih sekali dikasih jalur langsung mau masuk dasar bajingan.

Zua bergegas pergi meninggalkan jungkook dari kamar utama apartement mereka, semenjak memutuskan untuk menjalin hubungan zua dan jungkook sepakat membeli apartement yg beralasan untuk " kalau ada urusan mendesak tidak perlu repot-repot check in" ya urusan mendesak termasuk urusan ranjang juga.

Sedangkan disudut dunia lain terdapat pasangan suami istri beserta anak semata wayang mereka sedang menikmati waktu yang sangat berharga selama beberapa hari kedepan.

" Apakah dia masih rewel?"

"Sudah tidak lagi, giginya sedang tumbuh dibagian gusi bawah pasti rasanya tidak nyaman sekali bahkan makan pun tak berselera ketika kuberikan asi selalu menggigit ujung dadaku , sepertinya seon sedang menyalurkan rasa sakitnya. "  Seokjin terlihat khawatir sekaligus gemas terhadap penuturan istrinya, ekspresi dalam menyampaikan keluh kesahnya akibat kelakuan jagoan mereka yang kekuatannya seperti pahlawan super sangat merepotkan tetapi Y/n menikmatinya, mungkin karena sifat keibuannya sudah membaur dalam jiwanya. " apa perlu baby sitter sayang? Maksudku bibi han membantumu dalam urusan rumah sedangkan yang menjaga seon lain lagi, kau terlihat kewalahan aku tidak suka melihat hal itu. "

" tidak mau, aku tidak mau ketinggalan hal-hal menakjubkan dari seon nantinya. Aku sanggup, hanta menjaga buntalan gemes seperti ini sudah pasti aku sanggup, aku tidak rela anakku diurus oleh orang lain"

" baiklah-baiklah, aku mengerti." Seokjin mengecup singkat pipi istrinya kemudian menyandarkan kepala y/n kedada bidangnya , terasa nyaman sekali begini ya rasanya punya keluarga kecil, jadi appa yang siaga, mendengarkan keluhan istrinya, melihat tumbuh kembang anaknya oh tuhan rasanya seokjin benar-benar merutuki dirinya yang terlalu plin-plan kemarin-kemarin dan meninggalkan hal-hal ajaib setahun lalu.

"Seokjin aaaa, apakah janjimu sudah kau tepati"

Seokjin mengerutkan keningnya tampak sedang berpikir dan mengingat sesuatu, "apakah aku menjanjikan hal lain? Apa? Aku lupa sayang"

"Benarkah? Soal perceraianmu, apakah kau sengaja menutupinya dan berakhir menelantarkanku dan seon? "

"Ahh soal itu, sudah. Bahkan sudah sampai ditangannya, lagian dia juga sudah mempunyai penggantiku tidak berat pasti melakukan sidang perceraian dengannya"

"Kau, mengetahuinya? "

Seokjin mengangguk pelan" tentu saja, mata-mataku banyak, apapun yang berkaitan denganku tentu saja gerak geriknya kuketahui, dia menjalin hubungan dengan sijeon keparat jungkook itu baguslah lagian mereka juga sudah melakukan pergelutan hangat , aku rasa mereka pasangan serasi".

"Terimakasih"

"Buat apa? Buat liburan kejeju?"

"Aniyaa, terimakasih telah memilihku dan seon "

Seokjin menangkup wajah kecil istrinya, kemudian memberikan ciuman dibibirnya. Tidak melumat hanya menempelkan dan menyalurkan rasa sayangnya kepada belahan jiwanya tersebut.

" bukan kau, seharusnya aku yang berterimakasih. Terimakasih selalu membuka pintu maaf kepadaku, aku malu kenapa aku selalu dimaafkan. Izinkan aku selalu jadi jagoan buat seon juga jadi suami yang bisa kau andalkan ya? Terus disampingku, aku tak bisa jika sendiri saja.

" tentu, apapun itu akan kulakukan. Untukmu untuk seon dan untuk adik-adiknya seon."

"Sayang, apakah kau memberikan kode untuk melakukan pertarungan sengit malam ini, hm?" Seokjin menatap nyalang kepada istrinya, seperti singa yang kelaparan yang ingin menyantap daging segar.

" tentu tidak bodoh, aku sedang datang bulan. Sana menjauh aku ingin tidur"










Halohaaaaa, aku comeback✨☺️
Jangan lupa ceki ceki juga cerita baruku yaaaa, gomawo🖤🖤🖤

My second beauty wife✨✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang