Terbuka

366 33 3
                                    

Sayang, apa kau marah? *tanya seokjin lembut

Tidak, hanya saja aku tau kau sedang menyembunyikan sesuatu, jangan menipuku tuan kim biar bagaimana pun aku tetap istrimu

Aahh, baiklah kau sangat pintar menebak. Apakah jika aku jujur padamu kau akan tetap marah? Aku tidak memintamu untuk tak meninggalkanku aku tau aku memang brengsek

Y/n tetap diam sambil mendengarkan kelanjutan seokjin, dengan hati yang was-was juga tentunya takut ini juga menyangkut rumah tangga dan kebahagiaan anaknya.

Sejujurnya, aku belum bisa melepas zua . Miann seokjin tertunduk lesu walaupun dia telah bermain dengan pria lain tapi jujur saja rasa sayangku masih sama seperti awal aku jatuh hati padanya, maaf jika menyakitimu aku harus bagaimana? Seokjin menatapku dengan tatapan sendunya.

Sejujurnya ini menyakitkan bagiku, aku juga ingin bahagia bersama anak dan suamiku, tapi kenapa rasanya susah sekali, ada saja halangan. Tentu saja banyak halangan aku ini hanya istri kedua itupun dinikahi karena anak, tidak dasar cinta ataupun tergila-gila padaku. Aku tersenyum kecut setelah menyadarkan diriku dan mencoba ikhlas bila memang seokjin tidak bisa mempertahankan ku. Aku tak apa aku akan mencoba mengalah dan hidup bahagia dengan seon.

Ikuti kata hatimu, jika memang dia terbaik maka pergilah jin, aku dan seon tak apa. Lagipula kau dan zua sudah lama berumah tangga dan tidak ada masalah kan? Y/n tersenyum ramah ditengah-tengah pergejolakan batinnya, tentunya seokjin tau dia telah menyakiti hati istri keduanya ini untuk yang kesekian kali, tapi dia terlalu naif dan malu untu mengakuinya.

Kenapa kau tidak marah? Kau bisa saja memukul atau menamparku. Aku tau rasanya sakit sekali, maaf sejujurnya memang ibuku yg terlalu memaksa kan ingin memisahkan ku dengan zua, dia tau zua tidak akan bisa mempunyai anak makanya dia menyudutkan aku terus untuk memiliki anak. Tapi sekarang niatku berbeda, aku menyayangimu dan juga seon sangat sayang, hanya saja aku bingung aku tak tau harus memperjuangkan siapa.

Jika kau sayang pada kami, kau tidak akan akan berkata demikian. Y/n tersenyum lagi kepada seokjin. Baiklah aku sudah tau harus apa, ayo aku bantu mengemasi barangmu, kau harus kembali kerumahmu bukan? Cepatlah sebentar lagi seon bangun aku tak bisa membantumu.

Y/n, maaf. Maafkan aku.

Tak apa, sudah ayo, oh iya sebelum pergi bisakah kau melihat anakku sebentar? Atau mengucapkan salam perpisahan ckk kasihan sekali dia masih bayi tidak punya appa.

Ahh, tentu saja. Seokjin tersenyum kikuk sambil menggaruk lehernya yang tidak gatal, jujur hatinya sakit dan nyeri melihat istrinya sok tegar begini, bukan seokjin tidak sayang hanya saja dia bingun dan tetap memikirkan zua. Dia merasa zua berubah karena salahnya yang telah mengkhianati janji suci mereka. Seokjin tidak bisa berbuat apa-apa dia hanya butuh menenangkan diri dan kembali berpikir untuk memilih.

Heii, mengapa melamun? Ayo aku bantu atau kau mau mandi dulu hmm?

Ahh, tidak langsung saja.

Baiklah. Jin ada yang ingin kukatakan padamu, bolehkah?

Silahkan saja, aku mendengarkan apapun yg kau katakan.

Jika nanti kau sudah mulai merasakan kehilangan atas kehadiranku dan seon kumohon jangan salahkan dirimu sendiri. Jangan mencoba menebus kesalahanmu dengan hal-hal konyol. Aku tak apa aku tak marah, aku akan hidup bahagia dengan seon. Seokjin terdiam mendengar penuturan istrinya, hatinya sakit sungguh sakit, dia mulai beranjak dari kasur dan pergi keluar kamar menuju kamar seon.Bukan acuh terhadap perkataan istrinya, dia hanya ingin mengeluarkan air matanya yang sedari tadi mencoba untuk keluar tanpa seizinannya, apa yang dirasakan Y/n juga berdampak padanya sekarang.

Bukan acuh terhadap perkataan istrinya, dia hanya ingin mengeluarkan air matanya yang sedari tadi mencoba untuk keluar tanpa seizinannya, apa yang dirasakan Y/n juga berdampak padanya sekarang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*seon abis muntah kekenyangan, mau diganti baju eh seokjin dah ngajak ngobrol Y/n luan jadinya tertunda*

Seokjin mendekat kearah seon, mensejajarkan tingginya dengan tempat tidur putra kecilnya, sambil berbisik disampingnya.

Seon-aaa, jika appa kali ini melakukan kesalahan yg teramat besar apakah kau dan eommamu akan menerima appa lagi hmm? Appa hanya bimbang, maafkan appa untuk sementara tidak bisa melihatmu ya, apa butuh berpikir, apa usahakan yang terbaik untukmu dan eommamu, appa pamit.

Kemudian jin mengecup kening putranya dan keluar dari kamar seon, dia menuruni anak tangga dan mendekat kearah istrinya yg berdiri dekat pintu seraya menggambil koper kecilnya dan kemudian mencium kening Y/n.

Aku pamit ya, aku akan kembali lagi membawa jawaban kepadamu, aku menyayangimu dan seon, kau percaya itukan?

Y/n diam, dia menahan air matanya yg ingin keluar, dia tidak mau terlihat lemah dihadapan seokjin.

Baik kapten, aku menunggu kabar bahagia dari keluarga kecilmu jin, jangan khawatirkan aku. Aku dan seon baik-baik saja

Baiklah, sampai jumpa.

Y/n melambaikan tangannya sambil melihat punggun jin yang mulai menjauh, kemudian masuk kedalam apartementnya dan menutup pintu. Setelah menutup pintu dia terduduk lemas dilantai dan mengeluarkan seluruh kepedihan hatinya yang dari tadi berlomba-lomba ingin keluar.

Aku membencimu jin, sungguh. Aku juga pamit.


Tbc💜

My second beauty wife✨✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang