Bertemu (lagi)

377 34 8
                                    

Hari-hari berjalan begitu saja, Y/n dengan kebahagiaannya bersama seon, seokjin dengan rasa bersalahnya yang makin hari kian membesar. Hari ini adalah acara pembukaan galeri lukisan milik istri klien Y/n, tentu saja kehadiran Y/n tidak ketinggalan, sebagai salah satu pemilik perusahaan terbesar dikorea perkumpulan ini juga dilakukan untuk saling bertemu antara investor satu dengan investor lainnya. Hariini Y/n datang bersama seon dan juga suster yang mengasuh seon, bibi han.

Mereka bertiga sudah sampai ditempat acara, bertemakan pesta kebun yang terletak outdoor. Untuk saja cuaca sejuk kalau tidak bisa rewel seon sudah dipastikan bocah yang mirip buntalan mochi tersebut sangat anti dengan cahaya matahari tidak tau mengapa, akan langsung rewel bila suhu cuaca tidak sesuai dengan seleranya. Y/n mengedarkan pandangannya untuk mencari situan rumah, setelah mengucapkan selamat atas acara pembukaan galeri tersebut dia pamit dan kembali lagi berkumpul Bersama seon dan bibi han.

*outfit Y/n hariini*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*outfit Y/n hariini*

Y/n sedang asik berbincang bincang dengan kliennya, sambil memperhatikan seon yg sedang asik mengoceh dan tangan kanannya memegang snack yang sudah disediakan Y/n saat dirumah. Sudah pasti disediakan untuk makanan dan minuman yang masuk keperut kecil seon y/n tidak mau sembarangan, dijaga dengan extra dan harus dalam pengawasannya. Dilain sisi satu pasangan baru saja tiba, siwanita melangkah dengan angkuhnya dan didampingi sipria yang berjalan disampingnya sambil merangkul pinggang wanitanya. Ya itu adalah seokjin dan zua mereka baru saja tiba, tanpa sengaja seokjin melihat seorang anak laki-laki yang tak asing menurutnya, setelah memperhatikan lebih jauh ternyata benar saja itu istrinya Y/n dan seon putra kesayangannya. Ahh rasanya ganjal sekali menyebut kesayangan sementara seon ditinggal appanya pada saat umur 45 hari. Mata mereka saling beradu, segera y/n memutuskan padangannya dan kembali mengobrol lagi dengan kliennya, walaupun rasa sesak dan waswas mulai menghampiri y/n berusaha menepis semuanya, bersikap seolah-olah semuanya baik-baik saja. Bibi han yang menyadari kedatangan seokjin dan istri pertamanya mulai merasa gelisah, takut majikannya sedih atau hal-hal buruk lainnya.

Seokjin segera mendekat kearah Y/n dan perkumpulannya, tak lupa zua yang senantiasa mengekorinya. Tentu zua tau rupa Y/n karena dia pernah melihat foto Y/n dan anaknya digaleri hp seokjin, Y/n tetap berpura-pura tidak kenal. Sedikit terkejut dengan sikap nekat kesekian kali yang suaminya lakukan dan disitu pula rasa benci Y/n semakin besar untuk seokjin, jangan lupa tambah satu personil lagi yaitu zua.

Selamat sore nyonya kim, kita berjumpa lagi disini.

Ah maaf tuan, Oh Y/n saya Oh Y/n.
Zua menyunggingkan sedikit bibirnya, merasa bahwa perempuan didepannya ini sedikit susah untuk ditindas.

Ahh, apakah ini anakmu? Sangat lucu sekali. Siapa namanya? Tungkas zua.

Iya, seon. Oh seon

Ahhh, apakah dia tidak mengikuti marga appanya, bukannya seharusnya anak harus mengikuti marga appanya bukan ibunya? Sambung zua dengan senyuman penuh sindirannya.

Saya tidak punya suami, saya single parents. Sayang sekali kan? Makanya selagi anda masih punya suami dijaga baik-baik jangan sampai diambil seseorang, jaman sekarang sungguh penuh kehati hatian.

Zua dan seokjin terdiam, beberapa detik kemudian zua melemparkan senyum palsunya demi menanggapi ucapan Y/n. Melihat situasi yang sedikit memanas bibi han mengambil inisiatif untuk mengajak Y/n dan seon pulang.

Nyonya, seon sudah mulai rewel dan hari sudah mulai gelap. Bukankah sebaiknya kita pamit pulang? Kasihan seon terkena angin malam.

Ahh baiklah, hallo tampan. Tidak nyaman ya mari kita pulang, kita pamit dulu sama uncle dan aunty choi yaa.

Tanpa berbasa-basi Y/n segera bangkit dan menggendong seon, tak lupa bibi han mengikutinya. Bibi han berhenti sebentar didepan seokjin seraya mengucapkan pamit, bagaimanapun dia tidak boleh ikut campur dalam urusan pribadi majikannya.

Tuan, saya pamit dulu permisi.

Ahh iya bi, hati hati.

Tidak bisa dipungkiri, hati seokjin seakan tertancap beribu anak panah. Rasanya sakit, sakit sekali. Selain dihapus dari kehidupan anaknya dia juga dihapus dari kehidupan istrinya. Sungguh rasanya ingin mengejar anak dan istrinya, ingin memeluk seon yang gembil dan menggigit pipinya , tapi apa daya kesalahannya sungguh diluar batasan, bahkan dia tidak tau bagaimana cara memperbaikinya.

*aku merindukanmu dan anak kita kim* batin seokjin

Tbc

My second beauty wife✨✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang