ARMY AND DOCTOR || 14

724 78 3
                                    

Waktu sudah menunjukan pukul 22.00 KST namun keenam orang ini masih setia berdiam diri halaman rumah sambil menatap langit malam yang ditaburi bintang.

Kapten min sedari tadi memang diam dan jarang ikut mengobrol dengan yang lain, namun pandangannya selalu menganati gerak-gerik umji, jika umji tertawa karena lelucon taehyung ia akan ikut tersenyum melihatnya, entahlah tapi menurutnya itu sangat menggemaskan.

"Umji-ssi, apakah kami boleh menginap di rumahmu?" Tanya jhope. "Tidak usah se-formal itu, boleh, hanya dua kamar disini, aku akan tidur di kamarku bersama yerin dan juga sinb, dan kalian bertiga di kamar satunya ya." Ujar umji lembut.

"Nah, karena sudah larut, segera kita selesaikan saja acara BBQ ini, aku sudah mengantuk." Ujar sinb, sesekali ia mengucek matanya.

"Eoh, kalian sudah mengantuk? Pergilah ke kamarku sinb-ah, yerin-ah. Dan kalian bertiga juga pergilah ke kamar yang ada di sebelah kamarku." Ujar umji, ia bangkit lalu membawa sisa daging yang masih utuh dengan bungkusnya kedalam, dan menaruhnya di kulkas.

Saat ia kembali ke halaman sudah tidak ada anak-anak lagi, namun yoongi masih duduk diam disana.

"Kau tidak masuk?" Tanya umji, namun ia tidak mendapatkan jawaban apapun dari yoongi. Ia kemudian melap meja dengan lap basah, lalu beralih pada piring, garpu, supmit, sendok, dan juga gelas-gelas kotor, ia kembali masuk kedalam dan mencuci peralatan makan yang kotor itu.

Kemudian ia menaruh piring, sumpit,garpu sendok, dan juga gelas di rak piring, lalu kembali ke halaman belakang untuk membawa panggangan daging itu masuk

"Biar aku saja." Seru yoongi, ia bangkit dari duduknya dan menghanpiri umji, lalu ia mengangkat panggangan itu lalu membawanya kedalam rumah, diikuti umji dengan ia membawa karpet kemudian menutup pintu halaman belakang dan menguncinya.

"Kenapa tidak ikut dengan teman-temanmu tidur?" Tanya umji begitu mereka sampai di dapur.

"Aku hanya ingin membantumu membereskan barang-barang ini, dan lagi, kau pasti tidak akan kuat membawa panggangan ini." Ujar yoongi.

"Terserah kau saja, dan ngomong-ngomong, teman kalian lucu juga ya ternyata, dia juga tampan." Ujar umji sambil tersenyum. Sementara yoongi mendeklik tajam kearah umji.

"Tampan katamu? Tentu saja lebih tampanan aku, lihat wajahnya saja seperti kuda." Ujar yoongi dengan nada mengejek.

"Yak! Kau tidak boleh menghina orang, menurutku dia orang yang baik, juga hangat." Ujar umji dengan senyum diwajahnya.

"Memangnya aku tidak sehangat dirinya?" Tanya yoongi, dan membuat umji menyipitkan pandangannya.

"Kau itu seperti es batu, dan juga tripleks, dingin dan berwajah datar, kalau kau menjadi orang yang hangat, mungkin akan banyak yang menyukaimu." Ujar umji, ia kemudian duduk dimeja makan.

"Kau baru saja menghinaku." Ujar yoongi tersenyum tipis, saking tipisnya umji pun tidak melihatnya.

"Mau kopi?" Tawar umji. Dan yoongi hanya menangguk.

Umji kemudiam pergi ke bar dapur dan membuat kopi instan untuk yoongi, dan untuk dirinya ia lebih baik meminum segelas susu.

"Ini." Umji menyodorkan secangkir kopi kepada yoongi dan yoongi menerimanya.

"Bolehku tanya sesuatu?" Ujar yoongi.

"Apa?" Tanya umji, kemudian ia menyeruput susunya.

"Apakah kau pernah berpacaran?" Tanya yoongi, umji mendongakkan kepalanya.

"Aku belum pernah berpacaran, dulu saat aku kuliah ada 3 orang namja yang pernah mengungkapkan perasaan mereka padaku, namun aku tolak semua." Ujar umji, sementara yoongi yang mendengarnya menyerenyit bingung.

"Kenapa? Kenapa tidak diterima saja salah satu dari mereka?" Tanya yoongi, kemudian menyeruput kopi tersebut sampai tersisa setengahnya.

"Aku terlalu takut untuk berpacaran, aku tidak terlalu mengenal mereka, siapa tahu mereka hanya ingin mempermainkan aku saja." Ujar umji.

"Lalu seperti apa tipe idealmu?" Tanya yoongi.

"Saat ini aku tidak tahu tipe idealku seperti apa, tapi yang jelas aku ingin seseorang yang sayang pada ibuku, ayahku, dan menerimaku apa adanya dan juga seseorang yang sudah aku kenal sejak lama." Ucap umji.

"Berarti jika kau kenal lama denganku, apakah kau akan menyukaiku?" Goda yoongi.

"Neo bichoseo!!" Pekik umji dan yoongi ia hanya tertawa melihatnya.

"Dengarkan aku, dokter kim. Jika waktu menyuruhmu bersama denganku apa yang akan kau lakukan? Dan bagaimana suatu hari nanti aku mencintaimu dan mengungkapkannya kepadamu? Apakah akan kau terima? Yang jelas kita sudah kenal lumayan lama." Ujar yoongi ia kembali menyeruput kopi itu sampai habis.

"Aku.. tidak tahu." Cicit umji pelan, jujur umji tertegun oleh ucapan yoongi, ia juga takut jika perkataan yoongi menjadi kenyataan. Apa yang harus ia lakukan?

"Aku akan menunggu saat itu tiba, segeralah masuk lalu tidur ini sudah malam."ujar yoongi ia kemudian berjalan kearah kamarnya yang berada disebelah kamar umji lalu masuk kedalam sana.

Sementara umji ia mematung ditempat, kemudian masuk kedalam kamarnya untuk tidur.

ARMY AND DOCTORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang