Prolog dan Part 1 | Kecurigaan

6.3K 180 6
                                    

Prolog

"Kaaak, gendong!"

Keyra merentangkan tangannya, tapi Zaky malah berdecih kesal. Lagi-lagi sifat manja sang istri membuatnya gemas sekaligus jengkel sendiri. Bagaimana tidak? Baru pulang kerja, tubuh dan pikiran lelah, Keyra malah meminta gendong. Meskipun tubuh Keyra kecil, tetap saja Zaky tidak akan kuat menggendongnya.

"Kambuh lagi manjanya, 'kan?" Zaky menyandarkan diri di sofa. Keyra merengut kesal di lantai. Seharian ditinggal suami bekerja, tentu membuat wanita 18 tahun itu kesepian. Anak belum hadir di
tengah-tengah mereka.

"Ish, Kak! Ya, udah, peluk aja!" kata Keyra. Ia bangkit dan bergelayut manja. Bibir pink-nya membuat Zaky gemas. Lantas mengecup singkat bibir mungil itu. Membuat rona merah di pipi Keyra.

"Kangen, ya?" tanya Zaky.

"Hu'um."

Mereka berpelukan, Keyra suka memainkan janggut suaminya. Sedangkan Zaky sibuk membalas chat seseorang di aplikasi hijau tersebut.

"Chat siapa, Kak?" tanya Keyra.

"Biasa, calon investor. Mas harus ramah-ramah dong, jangan cuek, nanti rezeki dipatok ayam," jawab Zaky.

Perhatian Keyra tertuju ke profil dan nama kontak paling bawah. Ia baru melihat nama di ponsel suaminya. Curiga, Keyra hendak meraih benda pipih itu dari tangan suaminya tapi kalah cepat.

"Ei, ei! Mau ngapain?"

"Siniin dulu, Keyra penasaran!"

"Gak, kamu masih kecil gak akan ngerti!"

'Kenapa, sih? Aku cuma mau lihat. Pasti ada apa-apanya,' batin Keyra.

***

Part 1 | Kecurigaan

Keyra menatap sebuah foto di kamarnya. Terlihat air mata perempuan berkulit putih itu menganaksungai. Bagai ada sesuatu yang begitu mengiris hatinya saat ini. Sesekali ia memeluk bingkai foto itu, matanya pun terpejam mengenang sesuatu. Zaky yang hendak mengambil handuk di kamar sebelah pun terhenti melihat istrinya menangis sesenggukan.

"Kenapa, Sayang?" tanya Zaky lembut. Keyra yang menyadari keberadaan suaminya pun buru-buru mengusap air mata. Meski begitu, Zaky tahu betul Keyra sedang bersedih. Ia mendekat dan menarik perempuan itu dalam dekapan.

Seketika, tangisan Keyra semakin kencang.

"Dasar bayi, nangis mulu!" cibir Zaky sembari mengacak jilbab Keyra.

"Kenapa? Rindu lagi sama Papa?" tanya Zaky membuat Keyra terdiam. Suaminya itu seakan-akan bisa membaca pikirannya.

Keyra mengangguk, lantas menghapus air matanya. "Iya, Kak. Kakak tau sendiri 'kan Keyra nggak deket sama Papa. Papa aja nggak pernah nganggep Keyra ada," jawab Keyra menahan isakannya. Hampir satu tahun menikah, Zaky baru mendengar kejujuran itu keluar dari mulut Keyra.

"Kenapa gitu? Ada masalah sama Papa?" tanya Zaky penasaran. Keyra enggan menjawab. Ia terus menatap foto itu. Kebersamaannya ketika masih anak-anak. Hangat, disayangi kakak-kakak dan orang tuanya. Namun, semua berubah sejak ia mengetahui satu fakta.

"Keyra belum mau cerita sekarang, Kak. Mungkin lain kali," ucap Keyra sembari meletakkan bingkai itu dan mendekat ke suaminya. Zaky tersenyum, mengelus pipi wanita yang ia cintai itu.

"Iya, mas juga nggak mau maksa. Senyaman kamu aja," balas Zaky lembut. Keyra tersenyum manis. Beruntung dipinang lelaki dewasa dan mapan. Tanggung jawabnya besar juga penuh kasih sayang.

Mendiang [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang