Part 9 | Bimbang

1.7K 111 8
                                    

Rey dan Keyra menoleh, dengan cepat mereka menciptakan jarak satu sama lain. Zaky menghampiri Keyra dengan ekspresi datar. Namun, wanita itu tahu Zaky telah melihat segalanya.

Zaky menarik tangan Keyra kasar, membuat Rey protes. Bagaimana bisa dia memperlakukan sang istri seperti ini?

"Lepas, Kak! Sakit!"

"Diam! Ikut aku pulang!" bentak Zaky membuat Keyra tertunduk lesu. Siwi yang melihat kejadian itu buru-buru menghampiri Keyra. Namun, tangan Rey mencegatnya.

"Saya tau Anda suaminya, tapi bisa gak jangan kasar? Apa yang Anda lihat belum tentu begitu kejadiannya," ucap Rey membela Keyra.

"Kamu siapa, sih? Jangan ikut campur urusan saya. Jelas-jelas kalian tadi pelukan! Saya tidak buta!" bentak Zaky tidak kalah kerasnya.

"Stop, udah! Kalian kekanakan banget, sih! Jangan berantem di tempat umum kayak gini, gak enak dilihat orang," ucap Siwi berusaha menengahi.

Zaky tersenyum tipis, ia mengeraskan genggamannya di lengan Keyra. Membuat wanita itu melenguh kesakitan.

"Biarin, supaya dia sadar diri. Kalau Keyra sudah punya suami!"

"Keyra!" teriak Rey ketika wanita itu sudah jauh dipandang mata. Hingga Keyra masuk ke mobil, Rey khawatir jika Zaky kesetanan dan tidak bisa mengontrol emosinya.

"Kamu kenal dia?" tanya Rey.

"Keyra itu sahabat saya dari SMP, Dok. Dia pernah cerita soal dokter juga kok. Katanya Dokter Rey baik, lemah lembut," jawab Siwi menjelaskan.

Rey mengangguk pelan, Keyra sudah benar-benar hilang dari pandangan. Terbesit perasaan takut jika wanita itu tidak baik-baik saja.

"Jangan khawatir, Dok. Suaminya gak pernah main tangan."

***

"Apa, sih, Kak lepasin sakit!"

Zaky membuka pintu mobil dan menarik paksa tangan Keyra. Sela yang sedang bersantai di teras depan langsung berlari menghampiri anaknya. Dengan tatapan tajam Sela mengawasi gerak-gerik Zaky. Jaga-jaga bila anaknya berani main tangan, maka Zaky harus berurusan dengan mamanya sendiri.

"Kenapa lagi?" tanya Sela.

"Ma, bisa gak, sih jangan ikut campur masalahku? Keyra itu istriku, aku yang berhak urus dia, Ma!" protes Zaky tak terima.

"Terus, apa mama harus membiarkan Keyra dikasari kayak gitu? Jangan mentang-mentang kamu cowok, seenaknya-"

"Dikasari? Ma, tau apa yang dia lakukan tadi? Dia selingkuh!" potong Zaky membuat Sela tertegun. Namun, ia tak mudah percaya begitu saja. Sela merebut tangan Keyra dari Zaky.

"Selingkuh? Gak mungkin, Ky. Keyra cuma cinta sama kamu," ucap Sela. Keyra hanya menunduk pasrah, takut-takut melihat suaminya.

"Jelas-jelas dia pelukan sama cowok lain, Ma! Apa itu gak selingkuh namanya?" cecar Zaky emosi. Sela menatap Keyra, matanya seakan berbicara.

"Bukan gitu sebenarnya, Bu. Keyra bisa jelasin. Cowok tadi itu dokter umum yang pernah periksa Keyra. Ibu tau kok yang mana orangnya. Terus tadi gak sengaja nabrak dia, jadi botolnya tumpah," jelas Keyra.

"Nah, 'kan? Dengar sendiri? Kamu itu yang harusnya jangan egois! Main tuduh-tuduh padahal kamu masih cinta sama pelacur itu!" bentak Sela. Zaky yang tak terima Luna dijuluki wanita jalang, berjalan pelan sambil mengepal tangan.

"Luna bukan pelacur!"

Keyra berbalik badan, sakit hatinya ketika Zaky membela Luna mati-matian. Tidakkah merasa kasihan dengannya yang sedang mengandung? Susah payah menahan tangis, akhirnya ia jatuh tersungkur di depan meja tamu.

Mendiang [END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang