[📸 pict di atas foto Aileen]
°●°●°●°
"Orang menangis bukan karena mereka lemah. Tapi, mereka menangis karena telah berusaha kuat dalam waktu yang lama."
🍁Aileen Luvena Putri🍁
°●°●°●°
Saat Ayma dan Aileen sudah berada didepan mading itu. Mereka tercegang melihat apa yang berada di depannya.
Sedangkan disisi lain seseorang menyaksikan reaksi Ayma justru bahagia.
gue bakal nyiksa lo karena lo selalu bikin gue muak dengan semua kelakuan keluarga lo yang sok-sok.an itu. Ujar seseorang itu dalam hati, melihat Ayma di cemohkan oleh banyak siswa.
Ya Allah cobaan apa lagi ini, siapa yang tega melakukan ini kepadaku, apa kesalahanku padanya? hingga dia sedendam ini padaku, apakah Arselan masih dendam akan masa lalu itu? apakah dia sudah ingat akanku? bukankah seharusnya aku yang marah dan dendam padanya? Batin Ayma sambil menahan tangis, melihat apa yang ada di depan matanya.
Ya mading itu.
Sebuah sumber masalah di jam istirahat. Semua siswa langsung mencemohkan Ayma setelah melihat itu. Walaupun mereka tidak melihat langsung, hanya melihat gambar tersebut, mereka tetap mempercayainya seolah Ayma dan Arselan melakukan hal yang tidak seharusnya.Sedang yang semua orang tau Ayma anak yang tidak pernah berhubungan dengan lelaki manapun. Akan tetapi, apa yang tertera di mading itu, membuat orang langsung berpikir berbeda tentang Ayma.
Bagaimana mungkin orang bisa berpikir baik setelah apa yang dilihat saat ini. Yang tertera di mading itu, gambar kejadian kemarin di warung mpok marni. Itu posisinya sungguh terlihat membuat orang salah paham.
Gambar itu sangat jelas saat posisi Arselan dan Ayma wajahnya sangat dekat. bahkan terlihat hidung mereka sudah bersentuhan, dengan Arselan sedang senyum smirk, Ayma sedang memejamkan mata. Seolah mereka akan berciuman!!
Sungguh, itu membuat gempar sekolah. Mereka memandang Ayma dengan tatapan penuh hina.Berbeda dengan mereka menatap Arselan yang tiba-tiba hadir di kerumunan itu. Mereka menatapnya seolah Arselan biasa saja. Mereka semua sudah tau kalau Arselan memang dari dulunya sudah urak-urakan. Apalah daya mau seburuk apapun hal yang dilakukan Arselan, dia bakal tetap bertahan di sekolah itu, anak berduit dia.
apa apaan ini foto kenapa bisa di edit sedemikian rupa, kenapa dekat sekali di foto itu padahal kemarin aku dan Arselan tidak sedekat itu. Ya Allah kuatkan hati hamba. Batin Ayma melihat gambar itu lagi sambil meneteskan air mata.
"WOY APA APAAN INI !! SIAPA YANG MASANG GAMBAR NGGAK BENER INI !!" Teriak Aileen sambil menarik paksa gambar di mading itu.
"HUUUUUU." Seru Kerumunan siswa melihat Aileen melepas gambar itu sambil teriak- teriak.
"Nggak peduli siapa yang masang, tetep aja tu gambar udah nyebar sampe mana-mana kalo temen lo berkelakuan ga bener." Seru seseorang siswa di kerumunan itu.
"Iya tuh, ternyata bermuka dua, alim sama cabe." Sambung siwa lainnya.
"HEH KALIAN PADA NGGAK TAU INI SEMUA TU NGGAK SEPERTI YANG KALIAN LIHAT !!" Seu Aileen dengan wajah sangat merah padam, mendengar celaan-celaan yang membuat Ayma sakit hati.
"Udah Aileen, hiks kita pergi dari sini." Ajak Ayma yang sudah mulai menangis.
"Percuma mau ngelak, nggak ada yang percaya kalo lo nggak ngelakuin sama gue." Ujar Arselan dengan senyum smirknya. Ia melewati para siswa dengan santai, menuju ke arah Ayma dan Aileen.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mɪsᴛᴀᴋᴇ
Teen Fiction🄼🄸🅂🅃🄰🄺🄴 🄱🅈 🄳🅄🅁🄰🄷_🄼🅄🄼🅃🄰🅉. Lewat kesalahan aku menganal kata maaf dan memaafkan. Lewat kata maaf akupun mampu memperbaiki kesalahan. Semua berawal dari 'kesalahan'. -Nadra Shayma Zeamaya- cerita ini di ciptakan dari otak halu saya...