Mistake [15]

268 103 50
                                    

[📸 pict di atas foto Ayma]

°●°●°●°

Ya Allah, peluk aku hingga hatiku bisa merasa tenang dan damain, hapuslah air mataku hingga aku merasa sabar dan ikhlas, dan bangunkanlah aku disaat aku terjatuh hingga aku bisa merasa tegar.

🍁Nadra Shayma Zeamaya🍁

°●°●°●°

"Abi terus Ayma gimana? Ayma mau di pindah dimana coba bi, SMA lainnya nggak ada yang bagus selain SMA Ayma sekarang." Ujar Ayma dengan melas, ia sebenarnya ingin kembali menangis mendengar permasalahan perpindahannya.

"Kamu nggak bakal abi pindah di SMA lagi kok" Kata Abi sedikit ragu.

Ayma yang mendengar perkataan Abinya kembali merengek. "Lah terus dimana coba? masak MA? gamau Abii, Ayma maunya di SMA."

"Abi bakal mindahin kamu ke pondok pesantren Ayma."

Aymapun langsung melotot tidak percaya mendengar tempat yang di ucapkan abinya, dia tidak menyangka  akan di pindahkan di pondok. Sungguh ini di luar nalar Ayma.

"Hahaha Abi bohongkan sama Ayma, Ah Abi mah bercandanya nggak lucu." Tanya Ayma sambil terkekeh dan mulai menahan rasa tangisnya.

Seketika ruangan itu hening mendengar perkataan Ayma. Abi Harist hanya menjawab dengan helaan nafasnya yang berat. Ayma melihat Abinya masih dengan tatapan tidak percaya, diapun menoleh melihat Uminya dan Abangnya dengan tatapan sendu.

"Umi abi bohongkan, Ayma bakal di pindahin di SMA lainkan? bukan di pondok?" Tanya Ayma.

Mereka tau Ayma sebenarnya tau apa yang di katakan Abi Harist itu tidak bohong. Tapi mereka hanya mampu terdiam karena tidak tega.

Ayma yang sedari tadi hanya di tatap khawatir oleh mereka akhirnyapun mulai menangis. Dia tidak menyangka Umi dan Abangnya ternyata juga setuju dengan pendapat Abinya.

(apakah mereka sudah tidak menyayangiku? hingga tega memindahkanku ke tempat yang tidak ku inginkan? Huaaa hati ini menjerit woyy.) Berbagai pertanyaan mulai memenuhi pikiran Ayma.

"Hiks, Umii Ayma nggak mau pindah ke pondok, Abi Ayma enggak di pindah ya? Abang bantuin bang." ujar Ayma sambil menatap Umi, Abi dan Abangnya, Aymapun menangis tersedu - tersedu untuk kesekian kalinya karena masalah ini.

"Maaf Ayma, keputusan kami sudah bulat, Umi memindahkanmu disana, hanya untuk menjadi pribadi yang lebih baik." Ujar Umi Ahdia dengan tutur yang sangat lembut dan tatapan sendunya.

"Abi bukannya memaksamu kesana Ayma, tapi itu jalan yang terbaik untuk kedepannya setelah kejadian ini" Ujar Abi Harist melanjutkan perkataan Umi.

"Dek, turutin perkataan Abi sama Umi, Insyaallah itu jalan yang terbaik buat kedepannya" Ujar Bang Ezar sambil mengelus pundak Ayma dengan perlahan.

"Kalian udah nggak sayang sama Ayma apa gimana?" Seru Ayma dengan tangisnya yang semakin keras, dia masih tidak terima dengan keputusan ini.

"Dek kalau Umi sama Abi nggak sayang sama Adek, nggak mungkin  mereka milihin tempat sebaik itu buat kamu. Di pondok enggak seburuk yang kamu bayangin." Jawab Bang Ezar sambil memeluk Adik kesayangannya yang tak henti-hentinya menangis. Hingga perlahan tangis Aymapun mereda.

Mɪsᴛᴀᴋᴇ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang