Mistake [14]

374 108 56
                                    

[📸pict di atas foto Arselan]

°●°●°●°

Lantas apa tujuan tuhan menghadirkanku didunia ini?

🍁Arselan Elfredo Huanran🍁

°●°●°●°

"Ay apa yang harus gue perbuat, ini akhir dari segalanya kisah gue?" Tanya Arselan pada dirinya sendiri, ia saat ini sedang di atas kasur, dari tadi dia sama sekali belum beranjak, dia bahkan juga belum mengganti bajunya sama sekali dari tadi sore sepulang dari tempat nongkrongnya, hingga tengah malam.

Dia masih tidak menyangka, atas apa yang dia lakukan dulu dan apa yang dia lakukan kali ini.

haruskah gue bertahan? tapi untuk berapa lama lagi setelah kekacauan ini terulang? atau gue harus berharap untuk kedua kalinya? berharap hal yang sama? Hh apaan, gue sehina ini ngapain ngarep, sama tuhan lagi Hhh. Batin Arselan sambil menutup matanya. Dia lelah, lelah fisik dan lelah batin.

Entahlah apa yang akan terjadi di ke esokkan harinya. Arselan sudah memutuskan untuk pasrah. Untuk kesekian kalinya dia menyerah dengan kehidupan ini.

°●°●°●°

Disisi lain pada waktu yang sama.

"Abi mau mindahin Ayma kemana?" Tanya Bang Ezar yang sedang duduk disofa dengan Abi Harist di ruang keluarga yang sedang menonton TV. Bang Ezar masih memikirkan nasib adiknya sedari tadi, bahkan ia sampai tak bisa memejamkan matanya sebelum mendengar kepastian akan adiknya.Karena itu dia datang menemui Abi Harist tuk mendapat kepastian tentang adik kesayangannya.

Abi Harist mendengar pertanyaan anak lamgsung langsung menoleh dan menjawab. "Emm kemungkinan besar sepertinya Abi mau Ayma ke pondok. Teman Abi menyarankan sebuah pondok yang InsyaAllah terpercaya."

"Beneran mau di pondokin? Aymanya kayak gitu apa nggak di SMA N lagi aja biar gampang bi?" Tanya Bang Ezar lagi dengan tampang khawatir mendengar jawban Abi Harist.

"Hhh dia disana sekalian buat perkembangannya Ezar, nggak mungkinkan Umi, Abi sama kamu bakal sama Ayma terus? ada saatnya Ayma lepas dari kita semua. Setelah Abi pikir-pikir Ayma juga butuh pemahaman lebih tentang kehidupan diluar dan agama tapi dengan pengawasan. Siapa tau dengan ini Ayma bisa berubah dan melupakan trauma itu." Ujar Abi Harist dengan tegas. Abi Harist awalnya juga ragu mendengar saran temannya untuk melepaskan anak bungsunya, tapi setelah dipikir kembali ia akhirnya memutuskan saran temannya itu. Abi Haristpun terdiam dan kembali menatap TV yang sedang menayangkan acara kesukaannya.

Bang Ezar hanya terdiam mendengar jawaban Abinya. Diapun mulai berpikir nasib adiknya lagi, sungguh dia khawatir bukan main sebenarnya. Tapi semua keputusan berada di tangan Abi Harist, kalaupun dia menolak Ayma di pondokkan, dia harus punya saran lebih baik. Sayangnya dia tak memiliki saran tempat lebih baik.

Setelah Bang Ezar cukup lama termenung memikirkan nasib Ayma, tiba-tiba terdengar langkah kaki dari atas yang sepertinya hendak turun. Refleks membuat Abi Harist dan Bang Ezar menoleh melihat siapa yang sedang turun itu. Melihat siapa yang turun membuat mereka membelakkan mata, mereka kaget ternyata Ayma masih terbangun.

Sedangkan Ayma yang dari kamar dan ingin turun ke bawah, dia bingung saat di tangga dia di tatap aneh oleh Abi dan Abangnya. loh Abi sama Bang Ezar ngapain di ruang keluarga, kok belum pada tidur ya? Batin Ayma sambil terus melanjutkan jalannya. Diapun menghampiri Abi dan Abangnya yang masih menatapnya dengan tatapan aneh itu.

"Eh, ee, Dek kok bangun?" Tanya Bang Ezar dengan gugup setelah melihat Ayma yang kini ada di hadapannya.

"Ah.. itu Bang, Ayma haus, pingin minum makannya turun, kok Abi sama Abang belum tidur? habis ngomongin apa nih? ngomongin Ayma ya? hayooo." Tanya Ayma sambil duduk di sambing Abangnya.

"Ish apaan si dek, uda tengah malem, anak kecil nggak boleh tidur terlalu malam, sana ah minum terus balik bobok." Seru Bang Ezar sambil mendorong-dorong Ayma dengan bahunya.

Bruk..

"Aduhhh" Pekik Ayma saat terjatuh dari Atas sofa yang dia duduki. Aymapun segera berdiri sambil menghentakkan kakinya.

"Ihh Abang apaan sih, orang Ayma cuman nanya, hih sebel sama Abang. Abii abang nakall." Seru Ayma sambil mengadu pada Abinya yang sedari tadi hanya menyimak percakapan anak-anaknya.

"Ayma kalau mau minum, segera minum ya? kalo uda selesai segera ke atas kembali istirahat." Jawab Abi Harist dengan senyuman tipis.

"Ihh Abi mah bukannya mbela Ayma kek apa gimana, tauk ah ngambek sama Abang sama Abi." Seru Ayma sambil meninggalkan Abi dan Abangnya dengan kesal.

Setelah Ayma meninggalkan mereka, langsung Bang Ezar dan Abi Harist saling bertatap dengan tatapan khawatir. Mereka berharap Ayma tidak mendengarkan apa yang mereka bicarakan tadi. Mereka belum siap untuk memberitahukan ke Ayma. Rencana Abi Harist mungkin besok pagi baru memberitahukannya.

"Hhh untung saja, Ezar balik kamar sana." Perintah Abi sambil mematikan Tvnya dan beranjak dari sofa yang beliau duduki. Mendengar perintah Abinya, Bang Ezarpun ikut beranjak dari sofa.

°●°●°●°

"Ck Bang Ezar sama Abi ngomongin apa sih sampai gitu amat waktu Ayma dateng ish, mana pantat masi sakit gara-gara Abang ni ishh.." Gerutu Ayma sesudah tiba di dalam kamarnya.

"Ah tauk ah, ngambek pokonya sama Abanggg sampe besok, udah bikin ni pantat Ayma sakit." Seru Ayma sambil naik ke atas ranjangnya kembali dan memposisikan diri untuk kembali tidur.

Jujur sebenarnya Ayma sedari tadi belum tidur, dia hanya terdiam di atas ranjangnya, memikirkan akan permasalahan yang telah terjadi. Kejadian itu membuat Ayma sebenarnya tidak bisa tidur dan terus kepikiran. Tadipun saat ingin turun untuk minum karena haus, ia juga kaget ternyata Abi dan Abangnya belum tidur.

°●°●°●°

Udara pagi yang sangat dingin kali ini mampu membuat seluruh umat islam malas untuk bangun mengerjakan sholat Shubuh. Akan tetapi, berbeda dengan keluarga Ayma yang sedari tadi sudah bangun dan segera melaksanakan sholat berjamaah.

"Ayma kamu hari ini nggak usah sekolah aja, kemarin Abi udah mintakan surat pindah kamu." Kata Abi Harist setelah selesai berdzikir dan berdo'a.

Semua yang mendengar perkataan Abi harist yang sebelumnya Bang Ezar sedang mengaji dan Umi sedang berdzikir langsung terdiam. Ayma yang tadinya mau beranjak dari tempat duduknyapun langsung terhentikan setelah mendengar perkataan Abinya.

"Abi terus Ayma gimana? Ayma mau di pindah dimana coba bi, SMA lainnya nggak ada yang bagus selain SMA Ayma sekarang." Ujar Ayma dengan melas, ia sebenarnya ingin kembali menangis mendengar permasalahan perpindahannya.

°●°●°●°

[bersambung]

😢😢 maap yaa upnya cuman dikit
ini otak ngadat pisan engga ada ide dari tadi. Mana uda lama nggak up lagi:") maap super maap pokonya~

Doain ini otak biar segera fresh:")
segera dilancarkan ide"nya~~

Hae ᵖᵉᵐᵇᵃᶜᵃ ᵐⁱˢᵗᵃᵏᵉ ^^

ᵈᵒⁿᵗ ᶠᵒʳᵍᵉᵗ biar aye semyungud.

Sangat dinanti komen, saran, kritik, dan bintang dari pembaca♡ ᵏᵃʳᵉⁿᵃ ⁱᵗᵘ ᴍᴇʀᴜᴘᴀᴋᴀɴ ᴍᴏᴏᴅʙᴀsᴛᴇʀᴋᴜ ᴡᴋ

ǝɥǝɥ ɐɔɐqɯǝd ʞnʇun ʞɐʎuɐq ɥᴉsɐʞɐɯᴉɹǝʇ

Aʜʜ ɪʏᴀ ᴜ ᴄᴀɴ ᴄᴀʟʟ ᴍᴇ ᴅᴜʀᴀʜ ᴏʀ ᴍᴜᴍᴛᴀᴢ ᴏᴋᴇ "-"


Mɪsᴛᴀᴋᴇ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang