Mistake [6]

423 178 127
                                    

[📸 pict di atas foto Ayma]

°●°●°●°

Segalanya tidak mungkin berakhir disini saja bukan?

🍁Aileen Luvena Putri🍁

°●°●°●°

Sesampainya Aileen mengantarkan Ayma kerumahnya. Aileen membantu Ayma turun dari motornya dengan kondisi memprihatinkan. Bagaimana tidak, saat ini kondisi Ayma matanya merah, hidungnya merah, belum jilbab dan jaketnya yang basah terkena air matanya.
Yah karena sendari tadi di atas motor Ayma menangis lagi sangat lama.

Aileenpun menuntun Ayma perlahan ke depan pintu rumah.

"Assalamu'alaikum, Umii, ini Aileen." Seru Aileen didepan pintu.

"Wa'alaikumsalam, MasyaAllah kok udah pulang Ai?" Jawab Umi Ahdia dari dalam rumah, dan segera membukakan pintu.

"Astagfirullah Ayma, ini kenapa nak? Aileen tolong bantu Umi bawa Ayma bawa ke kamarnya." Perintah Umi Ahdia tiba tiba pada Aileen, dengan ekspresi terkejut melihat Anaknya datang dengan kondisi memprihatinkan.

Dikamar Ayma

"Tolong jagain Ayma bentar yah Ai, Umi ambilkan air hangat." Ucap Umi Ahdia sambil keluar kamar Ayma.

Setelah Umi Ahdia keluar kamar, Aileenpun mendekat dan duduk di samping ranjang Ayma, mencoba berbicara kepada Ayma. Karena sedari tadi Ayma sama sekali tidak berbicara apapun, hanya mengeluarkan air mata sedikit demi sedikit.

"Ay, maafin gue, gue nggak nemenin lo tadi, emang lo di apain sama Kenzo?" Tanya Aileen dengan lembut, menatap sahabatnya tidak berdaya seperti ini membuat Aileen sedih dan marah pada dirinya sendiri.

"Hiks, Kenzo nggak ngapa-ngapain, Hiks." Jawab Ayma sambil menangis lagi.

"Loh terus siapa yang 'nganu' elo?" Tanya Aileen dengan bingung.

"Hiks, Arselan."

"Haaa??? Arselan? maksud lo kakak kelas?? ketuanya para brandalan sekolah kita? tunggu, Arselan bukannya. What? tunggu, lo tenang dulu baru cerita." Jawab Aileen dengan terkejut mendengar nama yang disebut Ayma.

Arselan yang dimaksud Ayma jangan - jangan.

duhh ini salah gue, kenapa tadi gue ngebiarin Ayma pergi sendiri, bego lo Ai, tau Ayma punya trauma lo masi biarin dia tadi pergi sendiri. Kalau gini caranya, Ayma bakal dipindah kalau terus-terusan kejadian kayak gini, duhh gimana caranya biar Ayma ga di pindah sama Abinya. Mana ini udah ke 'dua' kalinya lagi. Batin Aileen sambil menatap sahabatnya yang terpuruk itu dengan sedih.

Aymapun melanjutkan tangisnya lebih keras karena mengingat hal yang tidak diinginkan, yang baru saja terjadi dan yang dulu pernah terjadi juga. Sedangkan Aileen hanya mampu diam, mengelus kepala Ayma yang sedang menangis.

-------------------,,--------------------
Ya dulu.

Ayma pernah kejadian untuk pertama kalinya di usia belia [14 thn, kelas 8], dia di ajak seorang kakak kelas cowonya [kelas 9] sepulang sekolah untuk main kerumahnya, dan yaa karena rumah kakak kelasnya dekat dengan sekolah. Akhirnya kakak kelas tersebut terus memaksanya, hingga Aymapun mau tapi Ayma berkata 'hanya sebentar ya kak, aku tidak mau Abi mencariku'

Sesampainya di rumah kakak kelas cowonya itu, berhubung kedua orang tua kakak kelasnya tidak ada, kakak kelas Ayma tiba-tiba menyuruh Ayma melepas jilbabnya katanya agar tidak gerah. Ya jelas sekali kalau Ayma menolak. Akhirnya cowo itu memaksa menarik jilbab Ayma hingga lepas. Itu membuat Ayma Ayma ketakutan dan mulai menangis.

Mɪsᴛᴀᴋᴇ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang