Mistake [22]

177 45 33
                                    

[📸 pict di atas foto Arselan]

°●°●°●°●°

Alasan kenapa gue selalu memendam segalanya.

Kadang lebih baik diam, daripada menjelaskan apa yang gue rasakan. Terkadang, rasanya begitu menyakitkan ketika mereka bisa mendengar tapi tak bisa mengerti

🍁Arselan Elfredo Huanran🍁

°●°●°●°

Derapan suara langkah tiba tiba terdengar ramai di ruang tengah markas geng Arselan. Sontak membuat Kenzo yang berada dikamar dengan Arselan kaget. Kenzo dengan buru-buru menarik Arselan dan juga barang yang terkena muntahannya ke kamar mandi.

Kenzo juga langsung menutup pintunya dan tak lupa juga menguncinya dari dalam.

"Heh gila lo, pusing pala gue." Ujar Arselan di kamar mandi sambil memegang keningnya.

"Sutt diem lu Boss, lo mau ketawan abis mabok sama anggota lo? sedangkan perjanjian kita the geng ga bakal mabok-mabokkan, bahkan posisi lo sekarang ketua, dihh." Jawab Kenzo menggunakan suara pelan, dia sesekali menempelkan telinganya ke pintu.

eh? gue mabok? Batin Arselan dengan linglung dan memijat pelan keningnya yang semakin terasa sakit an juga perutnya yang masih terasa aneh.

Setelah mereka tertahan disana beberapa menit, hal itu sudah membuat hidung Kenzo tak nyaman mencium bau muntahan Arselan.

"Emm mending lo mandi gih Boss, bersihin se-"

"GILA KALI LO, GUE MANDI LO DI DALEM? HOMO PA BEGIMANA LO?" Potong Arselan dengan penuh emosi.

"Wettt santuy Boss gila aja kali gue mo ngeliatin lo mandi, ga napsu aing, gue keluar abis ini." Ujar Kenzo dengan pelan dan membuka kunci pintu kamar mandi.

Perlahan Kenzopun membuka pintu kamar mandi, dan keluar dengan mengendap-endap.

"Lo ngapain berduaan di kamar mandi sama si Boss, gue denger suara kalian di dalem berdua?"

Gbrak.

Kenzo terjungkal mendadak mendengar pernyataan seseorang, dia sontak menoleh ke sumber suara.

buset pantat gue atit ey. Batin Kenzo sambil meringis menahan sakit di pantatnya.

"Lo pasti ngapa ngapain kan di kamar mandi sama Boss?" Ujar orang itu sambil mendekat ke arah Kenzo yang masih terduduk di depan kamar mandi.

"Aisshhh gue nggak ngapa ngapain, suer dah."

"Boongan lu mah pasti lu-"

"Brisik lo pada." Teriak Arselan dari kamar mandi, Kenzo mendengar teriakan itu langsung mengutuk dirinya sendiri.

"Udah lah, jujur aja sama gue." Ujar Ipul sambil mengulurkan tangannya ke Kenzo. Yap Ipul lah yang tiba-tiba nongol di kamar yang sering di pakai Arselan.

Kenzopun meraih tangan Ipul dan berdiri tepat dihadapannya. Wajah Kenzo menunjukkan bahwa dia sangat gelisah, Ipul yang melihat hal itu pun tau ada sesuatu yang disembunyikan Kenzo.

"Lo nggak homo kan zo?" Tanya Ipul dengan pelan.

Plakk

Gerakan refleks. Kenzo menampar pipi Ipul dengan sangat keras. Ipul yang tertampar sontak mundur beberapa langkah ke belakang.

"Aghh, gila, beneran zo?" Ujar Ipul sambil memegang pipinya yang nyeri.

"Mulut lo kalo ngomong di filter dulu dah mending, dari pada gue kasi tabokkan cinta pake tangan gue lagi." Balas Kenzo dengan sengit dan kembali mengelus pantatnya yang juga masih nyeri karena terjungkal tadi.

Mɪsᴛᴀᴋᴇ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang