Mistake [26]

149 22 23
                                    

[📸 pict di atas gambar Sagu]

°●°●°●°

Ketika dirimu hadir kembali di duniaku, hanya ada dua pilihan yang harus kupilih, kembali menerimamu atau menolak kehadiranmu.

🍁Aileen Luvena Putri🍁

°●°●°●°

“Abah, handphone lagend tu kaya gimana?” Tanya Ayma.

“Nanti Ayma tau sendiri kok, hanphone legend ala anak santri.” Sahut Abah Harmizan dengan senyum penuh makna.

Ayma membalas tanggapan Abah Harmizan dengan anggukan polosnya.

Setelah beberapa saat menunggu, calon ketua kamar Ayma datang membawakan kunci kamarnya, dan dibukakanlah pintu kamarnya, akan tetapi yang dipersilahkan masuk hanya yang perempuan saja, calon ketua kamar Ayma, Ayma, dan Umi Ahdia.

Abah Harmizan, Abi Harist, dan Bang Ezar menunggu dikoridor depan kamar, mereka menghabiskan waktunya dengan berbincang bincang seputar agama.

°●°●°●°

Di dalam kamar, si calon ketua kamar Ayma langsung menunjukkan kasur mana yang belum ditempati, ah iya, setiap kamar hanya bisa di tempati 4 orang siswa. Dan  saat ini Ayma menjadi pelengkap penghuni kamar ini.

kamarnya berasa di kamar hotel ya allah, keren. Batin Ayma sambil melihat lihat sekitar kamarnya.

“Amm kamu ranjangnya di atas nggak papakan? Kalo nggak nyaman bisa tukeran deh sama aku, ranjang aku di bawah kamu.” Ujar calon ketua kamar sambil menunjuk ranjang atas bagian kanan.

” Ujar calon ketua kamar sambil menunjuk ranjang atas bagian kanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Ayma mah dimana aja suka dek.” Timpal Umi Ahdia sambil senyum simpul, si calon ketua kamar ikut senyum mendengar timpalan Umi Ahdia.

“Ih Umi apaan si, iya kali Ayma dimana aja suka, di kolong jembatan juga Ayma suka? enggakkan?  hadee.” Cibir Ayma dengan kesal.

“Canda ya ampun Ay, ah iya nama kamu siapa dek?” Tanya Umi Ahdia.

“ Laiba Al Mashyra tante.” Jawabnya dengan ramah. Umi Ahdia mendengar nama itu, terdiam kaget.

Ayma melihat Uminya sedikit aneh mengalihkan pandangan Laiba yang awalnya heran dengan ekspresi Uminya.

“Ah Laiba, eum salam kenal ya? Aku Nadra Shayma Zeamaya, panggil aja Ayma.” Ujar Ayma sambil mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan dengan Laiba. Laibapun menerima uluran Ayma.

“Umi kamu namanya Naiba bukan?” Tanya Umi Ahdia tiba-tiba.

“I-iya tante.” Medapat jawaban dari Laiba, Umi Ahdia langsung memejamka mata seolah sedang menahan sesuatu. Laiba kebingungan dengan tingkah laku Umi Ayma, Aymapun juga bingung dengan Uminya.

Mɪsᴛᴀᴋᴇ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang