Mistake [5]

451 187 183
                                    

[📸 pict di atas foto Ayma]

°●°●°●°

Ingin ku hapuskan memori yang menyakitkan ini

🍁Nadra Shayma Zeamaya🍁

°●°●°●°

"Ekhm lo Aymakan? Kenalin gue Arselan kakak kelas lo." Sapa cowo didepan Ayma dengan gayanya menurut pandangan Ayma, gaya orang sombong.

Ck jangan salahkan aku jika suka menilai orang tiba-tiba, karna itu refleks otakku langsung berfikir seperti itu saat melihat seseorang apa lagi cowo didepanku ini. Batin Ayma sambil melirik cowo dihadapannya.

aduhh maksud Kenzo apa-apaan sih kenapa palah ngasihin aku ke orang lain emang aku barang? Lanjut Batin Ayma, sambil menatap kepergian Kenzo, yang meninggalkannya dengan Arselan begitu saja.

"Hey gue nyapa lo, ngapain lo malah natep si kenzo pergi bego." Ucap Arselan sambil melambai-lambaikan tangannya tepat didepan wajah Ayma.

"Em udah langsung aja maksud Kenzo tadi apa, apa yang perlu aku bantu, buruan, keburu jam istirahat habis." Jawab Ayma sambil memundurkan wajahnya dari jangkauan tangan Arselan.

"Nah untung lo peka langsung to the point, gue suka." Cetus Arselan, sambil memasukkan tangannya ke saku kantong celananya.

"Gue butuh bantuan lo, buat jadi cewek gue, karena gue tertarik sama kelakuan lo yang katanya sok sok an alim, padahal dalemnya lebih dari seorang cabe murahan, gue sih baru katanya, tapi sekarang gue mau buktiin aja sih?" Lanjut perkataan Arselan dengan senyuman smirk diwajahnya.

hah, astagfirullah, apa-apaan ini? apa maksud dia mengakatakan itu? demi apa dia dengan semudahnya mengatakan hal serendah seperti itu padaku. Batin Ayma sambil menatap Arselan dengan tatapan tak percaya, dan tiba-tiba pula ia menggenggam tangan dengan erat dan menahan rasa sakit hati mendengar perkataan Arselan yang sangat tidak di toleran.

"Nah kok lo diem aja? berarti beneran dong?" Tanya Arselan sambil melangkahkan kakinya mendekat ke arah Ayma, Ayma refleks melangkahkan kakinya untuk mundur kebelakang.

"Boss sikat sekalian Boss, paling cuman sok polos aja dia Boss." Ucap salah satu dari grombolan di warung mpok Marni.

Entah kenapa Arselan terus mendekat ke arah Ayma dengan senyum smirknya dari tadi, membuat Ayma terus melangkah mundur kebelakang.

"Lo nggak mau njawab pertanyaan gue? atau lo mau gue cium, biar ngebuktiin kelakuan terpendam lo, cabe?" Tanya Arselan pada Ayma untuk kesekian kalinya dengan menjelek-jelekkan Ayma, tapi kali ini dia menundukkan kepalanya dan mendekatkan wajahnya ke arah wajah Ayma.

Tanpa disadari,

ternyata semakin mendekat wajahnya ke arah wajah Ayma.

Aymapun memejamkan matanya.

Dan



Plaakkk..

"Heh maksud lo apa anjirr." Umpat Arselan sambil memegang pipinya yang terkena tamparan Ayma.

"Aku nggak tau kamu dapet info dari mana, ataupun kamu lihat aku dari segi apa, sampe kamu ngerendahin aku sedemikian rupa. Seburuk-buruknya aku, aku nggak pernah serendah yang kamu ucapin tadi, dan aku nggak sudi dicium sama kamu cowo terberengsek yang aku kenal." Ucap Ayma dengan mengebu-gebu dan menahan tangis, setelah menampar cowo brengsek dihadapannya, tangannya kembali mengepal dan merasa jijik menyentuh wajah yang seharusnya tak disentuhnya.

Mɪsᴛᴀᴋᴇ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang