HAPPY READING ALL!!!
"Kalian ngapain?" Suara tersebut membuat keduanya menengok.
Diaz langsung melepaskan tangan nya dari kepala Aretha dan menatap datar suster itu, sedangkan Aretha menunduk menahan malu karna kepergok oleh suster rumah sakit.
Aretha langsung menggeleng pelan, "Enggak ngapa ngapain kok sus."
Suster nya pun menahan tawanya, "Kalo mau pacaran jangan disini ya." Dan setelah itu Susternya pun pergi.
'Eh? Pacaran? Ditembak aja belum wkwk' Batin Aretha. tanpa sadar Aretha jadi melamun, yang di sadarin oleh Diaz melalui petikan tangan.
"Ngelamunin ucapan suster tadi?"
"Enggak kok kak." Elak Aretha, Diaz hanya mengangguk saja. Setelah itu Diaz pun pulang kerumah nya dan Aretha kembali ke ruang rawat ayahnya.
***
Sesampainya Diaz dirumah, Saat ia hendak turun dari mobilnya. Ia melihat sebuah handphone, itu adalah Handphone Aretha. Ia yakin pasti sekarang yang punya nya sedang mencari cari.
"Ck, Ceroboh." Gumamnya. Lalu, ia memutuskan untuk bersih bersih dahulu baru ia kembali kerumah sakit untuk mengembalikan Handphone adik kelasnya itu.
Pada saat ia masuk ke dalam rumah, Diaz disambut oleh Mbok Minah. "Aden dari mana aja?"
Diaz Menjawab sambil melangkah masuk, "Main bi." Ia pun langsung menuju kamarnya. Pada saat ia ingin menaiki tangga, Tiba-tiba "Dari mana saja kamu diaz? Dari pagi pergi gak pamit sama sekali. Ditanyain jawab nya selalu ketus, Itu yang kamu dapat dari sekolah?" Ucap Hani
Melihat anaknya tak menjawab membuat ia merasa kesal juga, "Kamu gak punya mulut? Jawab. Tau sopan santun gak sih kamu?! kayak anak gak pernah di didik!"
Mendengar ucapan ibunya yang menohok, akhirnya Mata diaz melihat ke arah ibunya itu, "Emang mama sama papa pernah ngajarin apa? Mama sama papa pernah Didik Diaz seperti apa? bukannya dari kecil, Diaz selalu diasuh sama mbok minah sedangkan mama sama papa selalu sibuk sama pekerjaan kalian."
Setelah mengucapkan itu, Diaz langsung ke kamarnya. Hani menghela nafas pelan.
Mbok Minah yang melihat itu pun langsung menghampiri majikannya, "Nyonya, Nyonya yang sabar ya." Sambil menenangkan majikannya.
"Saya bingung mbok, saya harus gimana ke Diaz?" Ucap nya begitu lirih.
Mbok minah tersenyum melihat Ibu dan Anak ini. Menurutnya, dua duanya sangat saling menyayangi. Namun, Gengsi yang menguatkan dua duanya untuk yang memulainya deluan.
"Mungkin pelan pelan nyonya, pasti aden juga ngerti kok cuman waktunya aja belum tepat." Ucap Mbok Minah yang menenangkan kembali majikannya itu.
"Saya ke kamar ya mbok."
Mbok minah pun mengangguk sambil tersenyum, "iyaa nya, Selamat malam."
Sedangkan Diaz yang sedang berada di kamar nya, setelah ia membersihkan dirinya. Ia duduk di tepi kasurnya dengan handuk yang masih di pundak nya.
Ia terdiam, memikirkan yang barusan terjadi antara dirinya dengan ibunya. Sebenernya ia juga tak ingin menyakiti hati ibunya dengan perkataannya.
Tatapannya pun beralih ke sebuah handphone di meja dekat kasurnya. Ia berdiri dan memakai pakaian nya untuk mengembalikan handphone tersebut kepada yang punya nya.
***
Ia sudah sampai di parkiran rumah sakit yang tadi ia kunjungi bersama Aretha. Ia pun segera mengambil handphone nya dan turun dari mobilnya.
Pada saat ia sedang membuka pintu mobil, terdengar bunyi Notifikasi dari ponsel Aretha. Namun, Ia tak membukanya karna itu adalah sebuah privasi.
Bunyi yang terus menerus terdengar di telinga Diaz, dan sekarang adalah bunyi telepon dari ponsel tersebut. yang ternyata dari Papanya Aretha, dan Diaz yakin itu adalah Aretha sedang mencari Ponselnya.
Deringan ponsel itu berhenti dan teleponnya mati, Diaz masih diam saja melihat ponsel Aretha. melihat lockscreen yang menganggu penglihatannya.
Yaitu foto Aretha dengan sebuah Laki-laki dengan pose sedang merangkul pundak Aretha. Tiba-tiba Nafas nya memburu, tangan nya terkepal. Ia pun tak mengerti mengapa ia sangat kesal melihat foto tersebut.
Karena setahunya Aretha tak mempunyai seorang Abang. Akhirnya Diaz pun melangkah masuk ke dalam rumah sakit dan menuju ke ruang rawat ayahnya Aretha di lantai 3.
Pada saat disana, Ia melihat teman-temannya pun sedang berada disana. Teman temannya sedang duduk di luar ruang rawat dan ada Aretha juga dengan wajah yang sedang kebingungan.
Dia tak menyadari kehadiran Diaz, Diaz pun langsung menghampiri Aretha.
"Nyari ini?" Ucap Diaz sambil menyodorkan ponsel Aretha. Aretha yang tak melihat dahulu siapa orang yang memberi handphone nya pun langsung kegirangan.
"Aduh iyaa nih, Mak .... " Ucapannya berhenti saat tatapan nya melihat kakak kelasnya itu di hadapannya.
Sedangkan teman teman nya yang sepertinya peka pun, langsung pergi ke kantin rumah sakit.
Tak lama Aretha pun tersenyum, "Makasih banyak ya kak, aku gak tau kalo sampe handphone ini hilang. Soalnya ini berharga banget buat aku."
"Karna ada kenangan sama pacar lo?" Ucap ketus Diaz, yang langsung membuat Aretha menautkan alis nya kebingungan.
Dilihatnya gadis itu terdiam saja, Diaz pun membuka obrolan. "Gimana bokap?" tetap dengan nada yang dingin dan ketus.
"Alhamdulillah udah mendingan, besok juga udah boleh pulang." Ucap nya pelan.
Diaz pun berdiri dari tempat duduknya untuk segera balik kerumah nya, "Yaudah, gw pamit. Tadi mau kasih handphone lo doang, dari tadi ada bunyi notifikasi siapa tau dari pacar lo kali." Setelah mengucapkan itu ia pun berjalan.
Namun, langkahnya terhenti karena ada tangan yang menghentikan langkah nya. "Kakak kenapa?" ucap Aretha yang masih memegang tangan Diaz.
Diaz menghela nafas pelan, "Lo pikir aja sendiri". Sesudah mengucapkan itu, Diaz pergi meninggalkan Aretha.
Aretha diam memperhatikan punggung yang makin lama menjauh itu. Tak lama datang teman teman nya.
Dara mendekati Aretha, "Loh Ka diaz kemana tha?"
"Aku juga gak tau tuh dar, abis ngembaliin handphone aku terus balik lagi. sempet bilang sih, kata nya itu ada pesan dari pacar lo gitu katanya." Ucap polos Aretha kepada teman temannya.
Arion tercengang mendengar ucapan Aretha, "Emang lo punya pacar?". Yang langsung ditanggapi gelengan oleh Aretha, "Enggak kak."
"Trus dari mana dia bisa ngomong pacar gitu?" Celetuk Dira.
Aretha menaikan kedua bahunya, pertanda ia pun tak tau. Naya tiba-tiba teringat sesuatu, "Jangan-jangan, dia liat foto lockscreen lo sama galang lagi."
"Siapa galang?" Ucap Dira dan Dara bersamaan,
***
Nah loh, Galang siapa nya Aretha ya??
Continued.
Instagram : @fthianra_ dan hi.hearttt
Jangan lupa Vote dan comment❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Ardiaz
Teen Fiction-💟💟- Kisah seorang siswi pindahan yang memiliki cerita tersendiri dari kehidupannya. Bertemu dengan seorang siswa yang memiliki sifat dan sikap yang berbeda dengannya. Bagaimana kah kelanjutan kisah dari keduanya? Sebelum baca pastikan follow akun...