HAPPY READING ALL!!!
Tiba-tiba ada yang celetuk, "Aaaaa aku juga mau ikutan donggg, berpelukannnn." Yap, itu Kenan.
Tetapi ia urungkan ketika melihat Dara yang mengkepalkan tangannya ditujukan ke Kenan.
"Eh gajadi deh." Melihat itu semuanya menjadi tertawa.
Apalagi Arion, ia sekarang tertawa yang paling keras. "Makanya jangan gitu, mereka yang cewek aja ngeliat lo jijik. Apalagi gw hahaha."
"Gitu dong baikan, jangan marahan terus. Emang gara gara apa sih?" Tambah Arion, membuat semuanya terdiam.
"Gara gara lo geblek." Batin Dara yang kesal.
Abrar yang mengetahuinya pun mengalihkan nya, "Nay yuk." Naya mengangguk.
"idih abang Abrar ngapain sih buru buru, Pacaran bae." Celetuk Kenan dengan muka yang sinis.
Bukan Abrar yang menjawab melainkan Naya, "Ih sirik aja lo kak, jomblo sih ya."
"Enak aja, bentar lagi Otw nih. Ye gak dar." Balas kenan sambil merangkul Dara.
Namun, rangkulannya dilepas oleh Dara, "Pala lo peyang, dah yu Dir balik." Dara pun keluar dari kelasnya dan diikuti oleh Dira.
Abrar dan Naya pun keluar.
Kini Diaz yang melirik Aretha sambil mengangguk untuk mengartikan ajakan pulang.
"Em, kak aku pulang duluan ya. Permisi." Pamit nya yang langsung di gandeng Diaz.
Kenan menjawab, "Oiya Neng, Hati hati ya. Babang Diaz juga hati hati." Namun, tak di tanggapi oleh Diaz.
Sedangkan Arion, ia hanya diam menatap mereka berdua.
"Hayukkk meluncur bang ion." Ucap Kenan dengan suara yang di imut imut in, membuat Arion menatap jijik ke sahabatnya ini.
"Ogah." Arion pun keluar dari ruangan itu diikuti oleh Kenan yang teriak memanggil manggil namanya. (Selebay itu emang kenan:v)
***
Aretha dan Diaz sekarang sedang berada di mobil. Diaz mengantarkan Aretha untuk pulang kerumahnya.
Tetapi, ia ingin mengajak Aretha ke sebuah restoran dulu untuk makan.
"Loh Kak, Rumah aku kan belok. Kenapa ini lurus?" Aretha menatap bingung ke arah Diaz yang disampingnya.
Diaz diam saja, tak menyahutnya. Membuat Aretha kesal setengah mati dengan manusia yang disampingnya.
Akhirnya, dengan geregetan pun Aretha menggoyangkan lengan Diaz. "Kak ih kita mau kemana??"
"Makan." Singkat jawaban Diaz, Aretha pun menggeleng tak mau.
"Gak usah kak, kita langsung pulang aja."
"Emang nya siapa yang ngajak lo juga? Gw minta lo temenin gw doang."
Malu. Itulah yang dirasakan oleh Aretha saat ini. Aretha memutuskan untuk diam saja menahan malunya.
Diaz pun melirik dengan tersenyum tipis, bahkan tipis sekali.
Sesampainya di sebuah restoran, mereka pun masuk kedalam restoran tersebut.
Diaz pun mengangkat satu tangannya, untuk memanggil pelayan restorannya.
"Pesen Spaghetti 1 sama jus jeruk 1, Pesen" Pesen Diaz menyebutkan pesanan yang ia pesan.
"Gak usah kak, Aku masih kenyang kok. 1 aja mba." Ucap Aretha.
Namun, tak lama terdengar bunyi suara yang membuat Aretha memalu. Yaitu suara kelaparan. Ternyata, keadaan tidak berpihak pada Aretha sekarang.
"Ih malu maluin aja." Ucapnya pelan sambil memukul pelan perutnya.
Pelayannya yang mendengar pun menahan tawa, dan lagi lagi tingkah Aretha yang membuat Diaz tersenyum tipis.
"Samain aja mba, jadi 2." Tambah Diaz yang tetap dalam mode datar.
Pelayan langsung di angguki. Dan, pelayannya pun mengulangi pesanan Diaz.
Pelayan nya pun balik ke dapur. Setelah kejadian itu, Aretha masih diam saja menahan malu.
Sumpah, siapapun yang ngerasain itu pasti malu parah.
Sampai pesanan nya pun datang, Aretha pun masih terdiam menatap Makanan nya di meja.
"Kenapa gak dimakan? gak suka?" Ucap Diaz sambil menatap Aretha.
Aretha menggeleng, "Trus?" Lanjut Diaz.
"Malu." Cicit nya. Jawaban Aretha membuat Diaz tertawa.
"Udah makan aja, gapapa anggep aja tadi iklan. Makanya jangan so so gengsi" Ledek Diaz.
"Ih." Aretha malah semakin malu. Dan akhirnya Aretha pun memakan makanannya.
Setelah selesai makan, mereka masih diam di restoran itu. Diaz pun menjadi bingung bagaimana bicaranya nya, Padahal tadi ia sudah mempersiapkan kata katanya.
Diaz menghela nafas pelan dan mulai untuk bicara...
***
Continued.
Instagram : @fthianra_
Jangan lupa Vote dan comment❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Ardiaz
Teen Fiction-💟💟- Kisah seorang siswi pindahan yang memiliki cerita tersendiri dari kehidupannya. Bertemu dengan seorang siswa yang memiliki sifat dan sikap yang berbeda dengannya. Bagaimana kah kelanjutan kisah dari keduanya? Sebelum baca pastikan follow akun...