PART - 15

39 12 1
                                    

HAPPY READING ALL!!!

"Siapa galang?" Ucap Dira dan Dara bersamaa, semua nya jadi saling tatap.

"Ada yang kalian sembunyiin dari kita?" Ucap mereka bersamaan lagi, Dira dan Dara tatap tatapan.

"Lo ngapain sih ngikutin omongan gw terus." Ucap Dara jengkel ke Dira, sedangkan dira hanya cengengesan.

Aretha menghela nafas pelan, Ia sama sekali tak kepikiran kalau ternyata gara gara itu. Padahal, ini hanya salah paham doang. "Galang itu kembaran aku."

Mendengar ucapan Aretha semuanya terkejut, pasalnya mereka tak pernah tau sama sekali kalau Aretha mempunyai kembaran.

"Kita beda 3 menit, muka kita emang gak sama. Dia lagi sekolah di German tinggal sama Nenek disana. Aku sering kangen dia, mungkin karna kita kembar. Makanya aku jadiin lockscreen." Lanjut Aretha.

Akhirnya semuanya pun mengerti, "Trus kenapa Ka Diaz bisa marah ya? Padahal kan dia bukan siapa siapa lo?" Ucap Naya

Yang langsung di tanggapin oleh Dara, "Jangan jangan?

Dara memberikan jeda sedikit. Membuat Dira kesal, "jangan jangan apa si Dar ih?"

"Jangan jangan Ka Diaz suka lagi sama lo Tha." Celetuknya itu membuat semuanya mengangguk setuju dan langsung membuat Aretha memerah.

Kenan yang langsung mendekati Dara, "Ih kamu kok pinter banget si sayang". Dara yang mendengar itu langsung dorong kenan, "Sayang sayang pala lo peyang."

"G-ggak mungkin lah Dar, Ka Diaz gak mungkin lah suka sama orang kaya aku. Aneh aneh aja nih Dara." Ucap Aretha yang dengan tertawa garing, namun ia langsung berhenti tertawa karna melihat temen temen nya tak ikut tertawa juga.

"Tapi bisa jadi juga si kalau Diaz suka sama lo. Semua kan bisa jadi mungkin? Bener gak?" Ucap Arion yang sedari tadi menyimak obrolan mereka.

Aretha pun menjadi bingung sekarang, kenapa rasanya beda saat mendengar ucapan Arion tadi? Ia pun langsung kedalam ruang rawat sambil berucap, "haduh udah deh kalian nih ada ada aja."

Dara menahan Aretha yang ingin ke dalam ruang rawat, "Ettt tunggu tunggu, kenapa si tha? Ko kaya salting gitu si tha haha."

"enggak ko biasa aja juga."

Semuanya pun tertawa mendengar elakan Aretha, "okeoke kalo emang biasa aja, kayanya udah makin malem juga nih tha. Kita semua mau pamit ya, Bokap lo lagi istirahat salamin aja ya." Ucap Naya

"okei, makasih ya udah mau sempetin kesini. Kalian hati-hati."

"Bye tha"

"Bye"

Aretha pun masuk kedalam ruang rawat ayahnya, Ia melihat Papanya yang sedang tertidur. Ia pun menghampiri Papa nya, "Papa, jagan sakit lagi ya. Aku khawatir banget, Papa satu satunya yang aku punya." Ucap nya dengan lirih.

Ia pun tertidur di samping ayahnya dengan posisi duduk dan kepala di lipatan tangannya.

***
Keesokan pagi nya Hanung terbangun, ia melihat putri nya yang nyenyak sekali tertidur. tangan nya pun mengelus rambut putrinya.

Tiba tiba ia teringat sekali dengan Nita, Istrinya. "Nit, Coba kamu masih ada disini sama aku. Kamu bisa liat sendiri putri kita udah besar sekarang, ia sudah dewasa." Ucapnya.

Aretha yang merasa terusik dengan suara, ia jadi terbangun. "Loh papa? kok udah bangun deluan si, gak bangunin aku."

"Papa gak mau ganggu kamu lagi tidur, nyenyak banget kayanya kecapekan sampe ngorok tadi." Ucap Hanung sambil tertawa.

"Masa sih heheh."

"Em, tadi aku denger papa sebut nama mama. Papa lagi kangen sama mama ya?" Tanya Aretha kepada papah nya dan hanya dibalas senyuman oleh papah nya.

"Aku belum kabarin galang lho pa, kalo papa dirawat. Apa aku kabarin sekarang aja ya?"

"gak usah, papa juga kan hari ini udah dibolehin pulang."

"Yaudah kalo gitu, aku urus semuanya dulu ya." Hanung pun mengangguk sambil tersenyum dan Aretha pun keluar dari Ruang rawat ayahnya.

Setelah semuanya selesai ia kembali sudah ada dokter yang sedang memeriksa Papanya. Namun, dokternya sangat berbeda sama yang kemarin.

"Loh kok dokternya beda sama yang kemarin?" Ucap Aretha

Dokter nya pun tersenyum, "Iya Dokter yang kemarin periksa ayah kamu itu ayah saya, Kebetulan ayah saya sedang ada pasien di luar kota. Makanya ayah saya menyuruh saya kesini." Penjelasan yang diucap kan dokter itu sembari memeriksa Papanya, membuat Aretha mengangguk.

Setelah selesai memeriksa, "Bapak sudah boleh pulang, tetapi harus bisa jaga kondisi. Kalau bisa jangan sampai telat makan. Dan, kamu jangan lupa ingat kan ayah kamu."

"Iya saya tau, gak perlu di kasih tau juga kali." Ucap Ketus nya yang langsung ditatap tajam oleh ayahnya membuat Aretha cengengesan.

"perkenalkan nama saya Bagas, Kalo begitu saya permisi dulu. Mari pak, semoga sehat terus." setelah mengucapkan itu, ia pun segera keluar dari ruang rawat.

"Kamu gak boleh gitu sama dokter bagas, gaboleh ketus ketus gitu." Ucap Hanung kepada Aretha.

Aretha memajukan bibirnya, "Ya lagian dia deluan gak jelas. Udah ah pah aku mau beresin barang barang nya dulu ya. Sambil telp mang Deden untuk jemput kita."

Semula papanya menggelengkan kepala nya melihat tingkah putrinya itu, namun tak lama ia mengangguk.

Tak lama, Mang deden datang untuk menjemput mereka.

30Menit Kemudian

Kini Aretha dan papanya sudah berada dirumah nya, ia dan papanya sedang berada di ruang keluarga untuk menonton TV.

Namun, tak lama terdengar suara bunyi bel rumah nya berkali kali.

Ting

Ting

Ting

Aretha yang mendengar itu berkali kali, Akhirnya ia berniat untuk membuka pintunya. "Pah, aku buka pintunya dulu ya. Kayaknya Bibi lagi belanja." dan diangguki oleh ayahnya.

Ting

Ting

Aretha pun kesal, "Ish siapa sih? Gak sabaran banget" Gerutu Aretha yang sambil berjalan mendekati pintu.

Pada saat ia membuka pintu, ternyata seorang laki laki yang berdiri membelakangi nya sehingga ia tak dapat melihat wajahnya.

"Maaf, mau cari sia ..."

***

Kira kira siapa yang datang ya?
Continued
Instagram : @fthianra_ dan hi.hearttt
Jangan lupa Vote dan comment❤️

ArdiazTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang