Malam hari pun tiba.
Auuuuu......
Para were wolf pun terbangun, oke siapa yang ingin kalian bunuh? (Buset, kok jadi main WW?? Oi author! Mana ceritanya?!)
Oke oke kita lanjutkan...
**********
Malam pun tiba eh, maksudnya sunset, pemuda bertopi orange tengah menompang dagu dengan tangannya memandang senja di ufuk barat. Ia tengah berpikir, tapi entah apa yang merasukinya sehingga ia tidak sadar tersenyum sendiri. Gila? Bukan! Fall in love!
"Ciee... yang sedang rindu sama seseorang mah beda." Ucap Ochobot tiba-tiba yang sudah disamping pemuda itu sekarang.
"Eh? Ochobot? Ma, mana ada! Sejak kapan kau ada disini?" Elak Boboiboy.
"Sejak Probe mencuri koko dan kau mengerjarnya sampai ke kapal angkasanya. Yah, masa musim 1."
"Maksudku, sejak kapan kau sudah disampigku, Ochobot?"
"Oh, sejak aku pulang dari kedai Tok Aba. Aku memanggilmu sampai 100x tapi kau tidak menjawabku. Jadi, aku ke kamarmu dan melihat kau sedang menatap luar dengan senyuman yang tak ada henti hentinya. Mungkin sekitar 2 jam aku melihatmu sepertimu."
"Bukan. Maksudku, sejak kapan kau ada disampingku?"
"Sejak tadi aku memanggail 100x namun tetap saja tidak ada jawaban darimu. Karena itu aku kesini dan melihatmu sedang senyum-senyum tak jelas. Sekitar 2 jam aku melihatmu begitu. Btw, gigimu gak kering?" Jelas Ochobor diakhiri dengan pertanyaan.
"Kering gimana?" Boboiboy malah bertanya balik.
"Selama 2 jam menjemur pakaian basah bisa langsung kering. Apa gigimu juga bisa kering dalam waktu segitu?"
"Gak mungkin, Ochobot!"
"Lha terus, kamu kenapa? Dari tadi senyum senyum?"
"Aku lagi meras otak, Ochobot."
"Meras otak? Oh, berarti abis meras otak kamu jemur terus disetrika terus pake lagi deh." Ucap Ochobot polos.
"Naon si GAJE!"
"Benarkan yang aku cakap?"
Boboiboy menghembuskan napas. "Ochobot, aku tengah berpikir tentang Yaya. Sepertinya aku menyukainya."
"Ooh, maklum dirimu kini sudah 18 tahun. Jadi sudah tahu rasa cinta diantara lawan jenis. Jadi?"
"Jadi, aku selalu membayangkan senyumnya yang kapan saja bisa membuat serangan jantung."
"Boboiboy, ada apa? Mukamu lemas." Ucap Tok Aba tiba-tiba yang muncul dari balik pintu kamar.
"Ini tok, Boboiboy tengah berpikir bahwa ia me-Uppp!!" Ucapan Ochobot terhenti karena Boboiboy membekap mulutnya dari belakang.
"Bu-bukan tok. Boboiboy tanya... ha! Besok udah mulai sekolah, kan?" Tanya Boboiboy antusias. Yang dibekap pun hanya memasang muka datar.
"Ooh, iya. Besok kau dan lima temanmu mulai sekolah di SMA Akademi. Jadi kau jangan lupa ya!" Ujar Tok Aba memperingatkan.
"Tidak akan tok. Boboiboy pasti semangat!" Ujar Boboiboy semangat 45.
Tok Aba tersenyum lalu berbalik meninggalkan Boboiboy dan Ochobot berdua dikamar.
"Semangat sekolah atau semangat ketemu 'dia'~?" Tanya Ochobot sambil menekankan kata 'dia'. Selamat! Ochobot mendapatkan jitakan sayang dari sang punguasa elemental.
**********
Kini pukul 04.15, Ochobot melayang ke arah kasur Boboiboy yang tengah tertidur pulas.
"Boboiboy, bangun!" Namun tetap tak digubris.
15 menit kemudian....
"Boboiboy, bangun! Hari ini pertama sekolah!"
Zzzzzzzz
"Boboiboy!"
Zzzzzzzz
Segala upaya telah dilakukan oleh Ochobot. Mulai dari meniup terompet tepat disamping telinga Boboiboy, memencet hidung, bahkan mengoleskan minyak kayu putih didaerah bawah lubang hidung masih saja si kebo tak kunjung terbangun. Hanya satu cara lagi untuk membangunkan si kebo, yaitu...
"SUMBATAN BISKUT YAYA!"
Nyammm...
"Ohok! Ohok! Ohok!""Akhirnya setelah sekian lama aku menanti akhirnya sang pangeran pun terbangun dari tidurnya." Ucap Ochobot berdrama.
"Blehh! Pagi-pagi kau sumbat aku dengan biskut yaya?!" Geram Boboiboy.
"Jangan salahkan aku. Salah kau sendiri tak bangun bangun. Ayo! Sekolah! Mandi, terus jangan lupa pake parfum biar jodoh mendekat! Kau harus berangkat awal hari ini." Ujar Ochobot memperingatkan.
"Oh iya! Sekolah!" Memang sifat pelupanya tak bisa dihilangkan.
Sezzzzz... dalam sekejap Boboiboy langsung sudah cakep (eaaa :v dan tak lupa shalat shubuh dulu) dengan seragam putih lengan sesiku, rompi rajut orange, dasi zebra (kataku), celana panjang senada dengan seragamnya, dan tak lupa topi kesayangan.
"Wah, tumben dah siap?"
"Mestilah! Tentang ilmu harus no.1!" Bangga Boboiboy.
"Karena ilmu atau "dia"~?" Goda Ochobot. Alhasil, semburat merah kembali terlihat dikedua pipi Boboiboy.
"Ah, sudahlah. Ayo kita berangkat!" Semangat 45!
"Hei, tunggu dulu. Kau belum pakai parfum!"
**********
Suka? Nantikan chapter berikutnya! Byeeeeeeeee~~~~
KAMU SEDANG MEMBACA
About time [TAMAT]
RomanceSetelah Boboiboy dan Kawan kawan mengalahkan Retakka, mereka kini dalam kehidupan kembali bersekolah dan Boboiboy pun menemukan cinta pertamanya. Bagaimana ceritanya? baca donk! Romance ada, lawak ada, petualangan ada, action juga ada! "Aku ingin h...