26

5.3K 246 21
                                    

**********

Yaya membawa terbang Evie ke atas langit hingga menembus langit ke tujuh(?). Boboiboy dan lainnya kembali normal. Anggota badan yang telah menjadi debu kembali seperti semula. Tapi bagaimana dengan Yaya? Apakah Yaya bisa kembali berkumpul bersama seperti semula?

"Yaya, kumohon. Jangan tinggalkan aku." Pinta Boboiboy pelan. Memandang langit dimana Yaya menghilang bersama Evie.

Boom!

Sebuah ledakan merah terang menyinari langit cerah. Membentuk sebuah burung terbang mitologi, Phoenix. Dan tepat setelah itu pasukan ksatria zombie yang Evie bangkitkan sebelumnya menghilang menjadi debu dan terbawa angin. Sama seperti pasukan Tapops sebelumnya. 'Tunggu! Apa kita menang? Kita menghentikan Crafty?'

"Yeay! Kita menang!" Sorak Gopal gembira. Di sambut pasukan Tapops yang mengankat senjata mereka masing masing ke atas. Ikut bersorak.

Ada satu dari mereka yang tidak merasa gembira. 'Tapi bagaimana dengan Yaya?' Batin Boboiboy sedih. Tetap memandang langit yang membuatnya silau. Berharap sosok yang ditunggu akan muncul.

Gopal merasakan keganjalan dari sahabatnya pun mulai menghibur Boboiboy. Juga Ying dan Fang ikut menghibur juga. Tapi senyum sedih di raut wajah Boboiboy masih belum sirna. Boboiboy membalikkan badannya, menghadap teman-temannya yang mencoba menghiburnya. Memaksakan senyum senang padahal ia tak senang sama sekali.

Teman-teman tahu perasaan Boboiboy sebenarnya walau ia mencoba menutupinya. Bagaimana rasanya ditinggalkan oleh orang yang sangat engkau cintai? Merelakan nyawanya hanya untuk dirimu? Apakah kau egois? Dengan rela membiarkan nyawa orang tercinta menghilang?!

Hening. Hingga salah seorang alien Mop Mop berkicau sesuatu, menunjuk ke atas langit. Gopal yang memahami bahasa tersebut terkejut. Mengikuti jari telunjuk alien Mop Mop dimana ia menunjuk. Benar! Alien Mop Mop itu benar!

"Teman-teman! Lihat itu!" Tunjuk Gopal gembira melompat-lompat ke arah langit. Boboiboy, Ying dan Fang mengikuti arah tunjuk Gopal. Otomatis kembali tersenyum cerah. Terutama Boboiboy.

Yaya kembali. Seseorang yang ia harap akhirnya muncul di depan matanya. Yaya terbang perlahan mendekati tanah. Tersenyum menang ke arah pasukan Tapops. Pasukan Tapops kembali bersorak. Ying segera memeluk Yaya hanya baru saja mendaratkan kakinya di tanah. Yaya membalasnya.

"Yaya! Aaku kira ki-kita tidak-"

"Sssst! Tidak Ying. Aku sekarang ada di sini bersamamu. Kita bisa berkumpul kembali sekarang." Ujar Yaya mengetahui maksud ucapan Ying. Ying menangis dalam pelukan Yaya.

"Huhuhu! Aku khawatir padamu Yaya! Kalua tidak muncul, nanti di sekolah tidak ada yang menghukumku! Huwaaaa!" Gopal merengek, hatinya merasa senang melihat Yaya kembali dan sedih di sekolah akan terkena hukuman dari Yaya lagi.

"Alay banget kamu." Respon Fang melihat tingkah si gempal yang mengusap ingus di lengannya.

Yaya tersenyum. Akhirnya ia bisa melihat kembali semua sahabatnya. Sahabat yang ia cintai. Yaya sadar sesuatu. Boboiboy sedari tadi terdiam melihat dirinya. Apa ada yang salah?

"Boboiboy?" Tanya Yaya lembut. Boboiboy merasa naman dipanggil pun melangkah kakinya ke arah sumber suara. Ying, Fang dan Gopal mundur memberikan jarak diantara keduanya. Seakan tahu sesuatu.

Boboiboy berdiri beberapa senti dari tempat Yaya berdiri. Bagi Yaya itu udah sangat dekat. Jantung Yaya berdegup kencang. Ia tak tahu apa yang akan dilakuakn Boboiboy. Boboiboy menatap iris mata Yaya dan tersenyum. Tangan kirinya memegang tangan kanan Yaya dan mengusap lembut. Membuat wajah Yaya sedikit merona.

"Kau, sudah menjadi heroinku." Ucap Boboiboy tak lepas memandang dari Yaya.

"Seorang hero seharusnya ada seorang heroin yang akan membantunya bila sang hero dalam kesulitan." Ujar Yaya membalas ungkapan Boboiboy. Membuat Boboiboy tersenyum menyeringai.

Boboiboy memajukan badannya mendekati Yaya. Tersisa sekitar 5 senti. Yaya yang menyadari segera mencegah perbuatan Boboiboy.

"Eits! Mau ngapain?" Selidik Yaya. Mulai memasang wajah ganasnya.

"Eh? Biasanya seorang hero akan berciuman dengan heroinnya setelah masalah akhirnya selesai." Ujar Boboiboy watados. Yaya yang mendengarnya seketika wajahnya mendidih.

"Kau lupa peraturan kita? Tidak ada hubungan rumit di antara kita kecuali jika kita menikah." Ucap Yaya mengingatkan kembali masa mereka di atas atap rumah Yaya.

"Baiklah tuan putri. Akan aku pastikan kita akan berada di pelaminan, mengucapkan janji suci dan aku pun bisa menciummu tepat di depan mertuaku." Ucap Boboiboy menyeringai. Wajah Yaya kembali merona.

Boboiboy masih menggenggam tangan kanan Yaya. Tangan kiri Yaya menahan dada bidang Boboiboy saat hendak menciumnya, Yaya tak menyadari tangannya berada di dada bidang Boboiboy. Boboiboy membiarkannya saja. Ia masih ingin di dalam waktu ini. Berdua bersama Yaya. Tenggelam dalam keindahan iris masing-masing.

"Hei! Sudahlah kalian berdua! HARAM! Nikah dulu!" elak Ochobot yang datang entah darimana. Menjauhkan Yaya dan Boboiboy yang masih tenggelam dan akhirnya diselamatkan. Yaya menunduk malu setelah ia menyadari apa yang barusan terjadi. Boboiboy hanya tersenyum melihatnya.

"Sudah selesai dramanya? Kalo begitu ayo kita kembali!" Ajak Ochobot yang di sambut semua pasukan Tapops.

Misi untuk menyelamatkan Yaya pun berjalan lancar. Walaupun ada beberapa kendala di alur ceritanya. Setidaknya Boboiboy dan Yaya kembali bersama. Menikmati hari-hari mereka seperti sedia kala.

**********
Next or stop? Menurut kalian gimana? Komen dibawah ya!

Sebenarnya author masih ada sedikit ide lagi. Cuma bingung di lanjutkan atau cukup di sini saja ceritanya.

About time [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang