4

7.3K 328 58
                                    

"Selamat pagi anak-anak murid kebenaran!"

"Eh? Papa Zola?"

"Hahaha... kalian tak rindu dengan saya? Cikgu hensem, dan bergaya ni tak rindu ke?" Ujar Papa Zola dengan air liurnya yang muncrat ke mana-mana.

"Kyaa.. hujan lokal!" Teriak beberapa siswi melihat air liur bertebaran.

"Kenapa Papa Zola juga ada disini?" Tanya Boboiboy.

"Kenapa?! Suka suka saya lah!"

"Cikgu, tak bawa Pipi?" Tanya Yaya.

"Eh? Buat apa Papa kena bawa Pipi? Pipi kan sekolah. Sebab tu lah saya jadi cikgu disini. Ingin menafkahi keluarga supaya Pipi sekolah dan... dinda tak marah."

Semua murid: 😨😑

"Sudah! Hari ini adalah hari yang spesial! Bersedialah kalian untuk.... Ujian Dadakan!"

"TIDAK!!!"

Tanpa basa-basi, Papa Zola membagikan lembar soal kepada seluruh murid dikelas itu.

"Cikgu, ini hari pertama sekolah kenapa ada ujian segala, sih?!" Tanya salah satu murid.

"Suka suka sayalah! mau ujian pagi, siang, sore, malam, tengah malam."

'Eh? Ini soal macam apa?'

"Saya kasih bocoran kepada kalian, jawablah soalnya dengan ilmu kira-kira!"

'Aikh?'

"Maksudnya?" Tanya Fang.

"Tidak ada penjelasan lagi! Ayo kerjakan!"

***

1. Sebutkan alat pernapasan yang ada!
(Paru paru, insang, kulit.)

2. Seorang narapidana berhasil lolos dari penjara yang diketahui hanya menggunakan gunting dan tali 75 meter. Tinggi menara penjara tersebut 150 meter. Bagaimana ia bisa lolos?
(Pake pintu doraemon!)

3. Sebutkan tokoh dalam cerita Tenggelamnya Kapal Van deer Wicjk!
(Kapten Hook, pelaut, dan kawannya.)

4. Kenapa Superman sayapnya dibelakang?
(Aikh? Papa Zola juga sayapnya dibelakang?)

5. Pagi hari empat kaki. Siang hari dua kaki. Malam hari tiga kaki.
(Lama lama jadi menyimpang)

6. Apa bedanya kamu sama monyet?🙈
(Bedalah!)

7. Nenek nenek jatuh dikali, munculnya dimana?
(Dikalinya lah!)

8. Yang bisa menangkap penjahat di malam hari?
(Akulah!)

9. Manusia bisa berkomunikasi karena? (Kuota)

10. Bagaimana gampang kan?
(Gampang dari Hongkong!)

***

"Ayo kumpulkan sekarang juga!" Teriak Papa Zola tiba-tiba.

"APA?!"

'Cepet banget sih!'

"Ayo ayo saya mau mengoreksi jawaban kalian semua!"

"Tapi cikgu, semua soal ini tidak ada yang masuk akal. Bagaimana kami bisa menjawabnya?" Tanya Ying. Maklum anak pinter mah harus jawab benar semua.

"Kan saya sudah bilang, pakai ilmu kira kira! Kalian masih nggak ngerti?!" Hujan lokal pun turun kembali.

"Bagaimana kami mau ngerti? Ini ujian mendadak, aku nggak belajar, ditambah semua soal ini aneh bin gak ngerti!" Tambah Gopal.

"Sudah! Sudah! Cepat kumpulkan! Satu!..."

'Ish, malah hitung mundur lagi.'

"Dua!"

'Ngasal aja dah.' Akhirnya Boboiboy menulis jawaban soalnya sesuai apa yang ada di benaknya dan sesuai apa yang  dikatakan Papa Zola yaitu Ilmu Kira-kira. Mau salah atau benar yang penting Mengerjakan. Saya ulangi MENGERJAKAN!

"Tiga! Priit! Priit! Waktu habis! Kumpulkan!" Dan ketiga kalinya hujan lokal kembali membasahi wajah semua muridnya.

"Kyaaa....!" Begitulah respon semua murid tanpa terkecuali. Auto semua ijin ke kamar mandi untuk membersihkan diri masing-masing. Beberapa saat kemudian, akhirnya semua murid kembali ke kelas yang anehnya Papa Zola tengah menanti mereka dengan tawanya yang tak jelas.

"Ha ha ha ha ha....."

15 menit kemudian....

"Psst, Boboiboy. Itu Papa Zola kenapa? Kita udah nunggu 15 menit tetap tertawa seperti itu." Tanya Gopal setengah berbisik kepada Boboiboy.

"Entah." Yang ditanya hanya mengangkat bahunya sebentar.

10 menit kemudian....

"Ha ha ha ha ha....."

"Aikh, cikgu kenapa, sih? Dari tadi ketawa gak jelas," sewot Ying gak sabar.

"Iya, cikgu. Bagi tahu kami kenapa." Tambah Yaya menyetujui.

"Yakin kalian mau tahu~?" Kata Papa Zola.

"IYA!"

"Ha ha ha ha ha, yakin saya kasih tau kalian gak bakal nyesel?" Tanya Papa Zola mengingatkan.

"Kasih tau aja lah cikgu."

"Baiklah! Kalau kalian emang pengin tau banget, karena NILAI UJIAN DADAKAN KALIAN!"
Hujan lokal kembali mengguyur. (Buset! Sehari aja udah berapa hujan lokalnya turun?)

'Apa?!'

"TIDAK!!!"

"Setelah saya mengoreksi ujian kalian semua, dengan ilmu kira-kira saya kira-kira kalian... belum cukup ilmu lagi." Ucap Papa Zola santai dan gaya khas Papa Zola dengan satu tangan didepan dahi satunya lagi lurus kebelakang dan satu kaki ditekuk satunya lagi lurus juga kebelakang (semoga bisa membayangkan😂).

'Pulak?'

**********

Sorry kalo di chapter kali ini tidak ada romance boya. Soalnya author lebih ke lawakan Papa Zola. Okey, bye~~



About time [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang