11

5.2K 234 14
                                    

"Wah! Sedapnya makanan ini!"

Oke, kali ini mereka berlima sedang berada di kantin. Mereka sedang bersantai sambail menikmati pesanan mereka masing-masing.

"Bagimu semua makanan itu sedap, gopal." Cerocos Fang.

"Iya, sih. Semua makanan saya suka! Kecuali," Gopal sedikit mendekatkan dirinya ke telinga Fang. "Biskut Yaya." Bisik Gopal. Untungnya Yaya tidak mendengarnya.

"Dan pasti lebih nikmat jika makanan itu gratis, betul kan Gopal?" Sikut Boboiboy membuat Gopal kembali ke Posisi awal dan kembali mengiyakan. Terjadilah adu tatap lagi diantara Boboiboy dan Fang.

"Shut!"

Tiba-tiba, ada yang menyadarkan mereka berdua, alhasil kini keduanya beserta Gopal yang sedang menghabiskan suapan terakhirnya pun ikut mengarah ke sumber suara yang ternyata berasal dari Ying dan Yaya.

"Kalian, itu." Tunjuk Ying ke arah dimana ada 3 orang yang sedang duduk di pojok kantin, satu orang berdiri dengan tangan ditekuk di depan dada, satu lagi duduk dikursi dengan kaki ke atas meja, dan satunya lagi duduk di atas meja.

"Siapa mereka?" Tanya Fang.

"Mereka adalah Trix. Lebih baik kalian jangan mengamati mereka terus menerus." Saran Yaya.

Mereka pun mengikuti saran Yaya. "Lalu kenapa kalian menujukkannya pada kami?" Tanya Gopal setelah ia memesan makanan ke-2.

"Agar kalian tahu siapa mereka sehinggga kalian bisa menghindari mereka." Jelas Ying. Namun ada satu diantara mereka yang tidak mendengarkan dan kembali memandang Trix. Boboiboy secara diam-diam mengamati kembali Trix yang rupaya sedang mengobrol santai. Kemudian Boboiboy mengalihkan pandangan kepada murid perempuan yang sedang menulis sesuatu dibukunya yang tak jauh dari tempat mereka duduk. Segelas air minum dan permen karet tersedia diatas meja gadis tersebut.

Boboiboy kembali mengamati Trix yang kini telah pergi dari 'sarang' mereka menuju suatu tempat.

'Sepertinya mereka mencari target.' Insting Boboiboy. Benar! Mereka masuk keramaian kantin menuju target mereka. Mereka mengarah ke... tempat gadis itu!

Boboiboy mengamati secara seksama. Sekarang mereka berdiri tepat dibelakang sang gadis yang tak menyadari kehadiran mereka.

Sreek!

Salah satu dari mereka menyobek kertas yang baru saja sang gadis tuliskan di dalamnya. Sang gadis kaget bukan main, dan langsung ketakutan saat ia melihat kini siapa yang berurusan dengannya.

"Boboiboy, jangan pandang mereka! Abaikan mereka!" Bisik Gopal dengan wajah ketakutan. Teman-temannya juga berkata demikian tapi Boboiboy tidak menggubrisnya dan tetap mengamati lebih seksama.

Salah satu dari mereka yang tadi menyobek kertas sang gadis pun melayangkan kertas tersebut tepat di depan wajah sang gadis lalu meninggikannya ke atas kepala sehingga sang gadis tak dapat meraihnya. "Be-berikan padaku! Ka-kau mengambil tugas pekerjaan rumahku!" Bentak sang gadis sedikit takut.

Suara bisik mulai terdengar di sepanjang keramaian kantin tentang pembully-an yang sedang berlangsung. Tak ada yang berani melawan mereka atau membantu sang gadis. Bahkan ada murid yang live streaming-kan di akun sosialnya! Sungguh keterlaluan!

Tak tinggal diam, dua anggota lainnya ada yang menyiram air minum ke atas kepala sang gadis, membuatnya basah kuyup. Satunya lagi mengambil kertas di satu temannya lalu dimasukkan ke dalam mulut layaknya makanan lalu mengunyahnya.

"Jorok!" Respon Ying bergidik jijik melihat kelakuan salah satu anggota Trix.

Boboiboy kini sangat marah melihat orang tak bersalah kini sedang diperlakukan tidak pantas di tempat umum seperti ini.

"Berhenti!"

Bugh!

Boboiboy tak tinggal diam. Ia menghentakkan meja dengan marah. Membuat semua orang yang berada disana terkejut termasuk Trix. Semua orang menatapnya kagum dengan perbuatannya yang berani melakukan hal itu di depan Trix. Boboiboy memberanikan diri bangkit dari tempat ia duduk. Menghadap Trix dengan gaya cool-nya memasukkan tangan ke dalam saku celananya.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Yaya takut yang berada disebelahnya. Boboiboy hanya diam.

"Apa kau mengikuti gaya cool-ku?" Tanya Fang yang tak terima gayanya di tiru. Yang ditanya tetap diam. Boboiboy memberanikan diri berjalan mendekati mereka tetap dengan gaya tiru cool Fang yang hanya mendengus kasar.

Semua orang mengambil handphone mereka masing-masing untuk merekam peristiwa yang sangat menghebohkah tersebut kecuali para pahlawan yang hanya menatap punggung Boboiboy dengan takut sesuatu yang buruk akan terjadi. Bahkan seorang reporter Ramli J. Jambul turut ikut menyaksikan peristiwa tersebut.

Lalu anggota yang memasukkan kertas ke dalam mulut pun mengeluarkannya dan menaruhnya di atas buku tulis sang gadis, membuat sang gadia bergidik jijik. "Lihat ini. Kita kedatangan seorang pahlawan." Ucapnya sambil ikut berjalan mendekat ke Boboiboy.

"Lepaskan dia atau kalian akan berurusan denganku!"

Bersambung...

**********

Tunggu chapter selanjutnya.......

About time [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang