❝ You are only human, and you are allowed to make mistakes.❞
•• ━━━━━ •••• ━━━━━ ••
"Mengantuk?" Ryu menoleh ke arahnya. Rain mengganguk dalam matanya yang mulai lali. Seraya itu juga rambutnya diusap. "Tidurlah. Kau mesti penat. Nanti kalau dah sampai, aku kejutkan." Beritahu Ryu.
Tangan dikepala itu, Rain bawa ke gengamannya. "Pinjamkan aku tangan ni ya.." Pintanya lembut sebelum memejamkan mata. Ryu menggeleng dalam senyuman dan fokus pada pemanduan.
Ketika itu juga, telefon pintarnya berdering. Baru saja berkira untuk mengangkat, baru dia teringat tangannya masih di gengaman Rain. Polosnya wajah itu sedang tidur sambil mengengam tangannya. Ryu tersenyum sendiri dan endahkan saja panggilannya.
Ketika Rain membuka matanya, dia menyedari dirinya tidak lagi berada di dalam kereta. Dia mengenyeh matanya sedikit dan mengamati ruangan ini. Ianya bukan apartmentnya ataupun Ryu. Bilik ini terlihat lebih kepada sebuah bilik hotel mewah.
'Malam nanti akan aku kerjakan secukupnya.'
Ucapan itu terimbas difikirannya. Rain tersenyum kecil.
"Ryu..?" Dia mengalihkan selimut yang menutupi tubuhnya dan bangun. Baru saja hendak melangkah keluar, dia melihat pintu balkoni yang terbuka.
Ryu, pasti di situ.
Tapi sesaat, kakinya terhenti. Balkoni ini terlihat tidak asing. Rain cuba mengingati ruangan bilik ini. Ianya tempat yang sama! Ini adalah bilik di mana Henri menculiknya!
Rain melangkah perlahan ke situ, untuk memastikannya. Dari tirai langsir, dia mengintai tubuh yang sedang berdiri membelakanginya. Dia hanya mengenakan bathrobe hitam, dan segelas wain di tangannya.
Adakah itu.. Kim Henri?
Rain mengamatinya, lama sehinggalah tubuhnya berpaling dan bersandar di balakoni itu. Rain menghela nafas lega. Lelaki itu adalah kekasihnya. Bukan Henri.
Langkahnya terus diatur ke arah Ryu dan memeluknya erat.
"Oh wow," Ryu berguman kecil ketika dirinya di dalam pelukkan yang tiba-tiba. "Are you going to eat me here?" Tambahnya lagi.
Rain melepaskan pelukkan dan menunduk, tersenyum. Nakal juga pertanyaan itu tapi dia hanya merasa lega. "I like to eat you but I don't like open space." Jawab Rain sambil melihat sekitar balkoni. Cukup luas, dan cerah.
Sungguh erotic juga jika melakukannya di situ. Fikiran sudah membayangkannya, dan dia tidak mengemari itu.
Ryu menggeleng dalam senyuman lalu menghulurkan gelas wainnya pada Rain.
"This candy will make you like open space," Ryu mengeluarkan beberapa biji pil dari poket bathrobenya.
Rain merasa sedikit tergiur. Wajah Ryu dipandang lama, mengharapkan pengertian. Lelaki itu tersenyum.
"I supposed to handle you as manager. But, I'm not that kind of person." Tambah Ryu lagi.
Rain tersenyum dalam gelengan. Sekarang Ryu sedang mengingatkan bahawa dia bukan Kim Yura.
"Just a little bit of it.." Rain memutuskan untuk menikmati sedikit. Ryu tersenyum jahat.
"Take it yourself if you want, " Seraya itu, dia meletakkan pil itu di dalam mulutnya. Rain meneguk wain, dan melakukan kehendaknya.
Meraih bibir itu untuk sebiji pil. Lidahnya mencari, tapi lelah mencapai diri kerana tidak menemuinya. "Cheating," rengus Rain namun Ryu melahap bibirnya lagi dan memasukkan pil itu ke dalam mulutnya.
YOU ARE READING
[C] Rain | BTS
Fanfiction❝ if it makes you feel broken in any way, You need to end it before it end you❞ copyright® 2018 by Miss Frogyy