It's Too Late To Realize - 3

3.5K 433 21
                                    

“Bagaimana hasilnya, Daniel?” tanya Chanyeol pada pria yang kini duduk di sebuah gerai kopi dekat rumah sakit tempat Nara dirawat.

Daniel yang kini mengenakan kemeja biru bermotif kotak-kotak dan celana jeans pun menjawab, “Aku sudah mengecek seluruh rekaman CCTV pada tanggal yang Sehun minta, tapi tidak ada. Aku rasa semua barang bukti telah dihapus, bahkan mengenai Ahra yang mencoba membunuh Nara. Tapi, ada satu hal. Guanlin memeriksa rekaman CCTV waktu Ahra di klub dan mabuk. Dia menemukan sekretaris pribadi Tuan Park yang menolong Nara dari laki-laki hidung belang itu.” Daniel melipat tangan di depan dada. “Dia menyembunyikannya dengan sangat rapi. Tuan park membuat seolah-olah Ahra adalah gadis baik-baik yang merelakan jantungnya untuk si adik.”

“Dan bodohnya aku juga berusaha menutupi catatan kesehatannya, sial,” timpal Chanyeol.

Daniel tersenyum masam. “Orang sepertimu bisa juga dibodohi,” ejek pemuda itu. “Apa kau tak berniat kembali ke Seoul? Aku rasa Liv menantimu,” imbuhnya.

Chanyeol mendengus. “Dia akan baik-baik saja tanpa diriku,” balasnya langsung tanpa beban.

Daniel mengangguk. “Jangan sampai kau menyesal seperti sepupuku. Dia sudah mirip orang gila.”

Pria jangkung itu hanya melejitkan bahu mendengar perkataan lawan bicaranya. “Kau sendiri juga mencintai adikku. Apa kau baik-baik saja? Apa kau tidak ingin berada di sana untuk menjaganya?”

“Aku tahu Nara ingin Sehun yang berada di sana. Aku tidak diperlukan sekarang. Aku berfungsi sebagai penyelesai masalah, memikirkan cara untuk menangkap Tuan Park

Ayahku bukan orang sembarangan, asal kau tahu. Bahkan Han Haera tidak bisa bercerai dengannya, meskipun mereka tidak tinggal bersama. Ahra bahkan dengan suka rela tidur dengan tua bangka itu.”

“Apa kau tidak tahu kelemahan ayah biologismu sendiri? Lucu sekali,” ucap Daniel sinis.

“Park Ryujin, kelemahannya adalah gadis kecil itu,” gumam Chanyeol. Ia menghela napas. “Dia akan menjadikan Ryujin sebagai penerusnya―the next queen. Jika kau dapat mendapatkannya itu akan menguntungkan kita semua.”

Daniel menyeringai. “Berapa usia adikmu yang lain itu?”

“Mungkin sekitar tujuh belas tahun,” jawab Chanyeol.

“Ah, kita tunggu satu sampai dua tahun lagi. Aku akan menemuinya,” timpal Daniel tanpa berusaha menutupi maksud dari perbuatannya.

Chanyeol menyilangkan kaki. Dia tertawa menggelegar. “Apa kau meremehkanku? Dia juga adikku,” ulas si pria arogan tersebut.

Daniel hanya melejitkan bahu. “Aku tidak peduli,” jawabnya enteng.

“Aku dulu juga pernah mendengar Sehun mengatakan hal yang serupa. Dia berniat mendekati Nara dan yakin tidak akan jatuh cinta padanya. Well, aku tidak bisa menyalahkan sepupumu karena wanita yang masuk ke dalam keluarga Park memang menarik,” ujar Chanyeol.

“Baiklah, aku akan lebih waspada,” ucapnya seolah itu bukan masalah besar.

Chanyeol melirik arlojinya sembari meminum kopi robusta yang dirinya pesan tadi. “Aku duluan. Han Hara berniat mengunjungi Nara.”
Chanyeol pun beranjak dari duduknya meninggalkan Kang Daniel yang sibuk berputar pada pikirannya.

Sehun bersandar di dinding, sementara atensinya mengawasi pertemuan Nara dengan Han Haera. Pria itu diam di sana, mendengarkan baik-baik apa yang hendak diucapkan wanita yang telah melahirkan istrinya. Apabila perkataan Haera dapat memerburuk kondisi Nara, maka Sehun siap untuk mengusir Haera pergi dari sana.

[Sehun Fanfiction] Dear Husband - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang