Bab 13

2.6K 546 226
                                    

Yang paling menyedihkan adalah kehilangan jati diri sendiri, hanya agar dicintai oleh orang lain.

Siapa yang bisa menduganya. Ketika Syahla sampai di bandara Soekarno Hatta, seseorang yang tidak pernah dia duga sebelumnya muncul. Menjemputnya sambil tersenyum ke arah Syahla yang malah menjadi hilang akal melihat kedatangan laki-laki itu.

Wasa yang berjalan di belakang bersama pramugari lainnya ikut berhenti. Dia bertanya pada Syahla mengapa gadis itu berhenti tiba-tiba, ternyata ketika Wasa mengikuti arah tatapan Syahla, dia tersenyum pahit.

Pikirannya langsung menebak jika dialah laki-laki yang membuat Syahla membentengi diri.

"Lo enggak mau pulang bareng gue?" tanya Wasa memberikan solusi.

Syahla menunduk, melirik ke arah Wasa yang merasa sangat tahu apa yang diinginkan hatinya Syahla. Tapi perlahan sudut bibir Syahla mencibirnya.

"Kenapa gue harus pulang sama lo? Dia datang jemput gue untuk pertama kalinya."

Wasa tersenyum paksa. "Silakan berbahagia kalau gitu." Kata Wasa dengan nada datar.

Dia meninggalkan Syahla yang masih terdiam. Lalu ketika tubuhnya melewati laki-laki yang dipandang Syahla sejak tadi, dia sempat mencibirnya.

"Abi...." Tegur Syahla sambil melambaikan tangannya.

Abi melangkah mendekati Syahla. Sudut bibirnya masih tertarik, membentuk senyum yang indah. Entahlah siapa yang bermimpi kali ini, yang jelas senyuman itu tidaklah palsu.

"Tumben." Gumam Syahla merasa aneh.

Selama perjalanan karirnya menjadi pramugari. Sudah ribuan kali dia terbang ke sana kemari, baru sekali ini Abi datang menjemputnya. Semua diluar kendalinya. Bahkan Syahla tidak paham apa yang dipikirkan Abi sekarang. Yang jelas hanya menatap senyuman manis dari Abi, perasaan kesal yang dia rasakan kepada Abi lenyap sudah.

"Kayaknya aku lagi mimpi deh." Kata Syahla merasa tidak percaya.

Abi tidak menjawabnya. Dia masih berdiri di samping Syahla, memerhatikan gadis itu yang terlihat kebingungan.

"Beneran jemput aku?" tanya Syahla memastikan.

Tangan Abi langsung menyeret tas yang Syahla bawa tadi. Dia berjalan lebih dulu, dan sekali lagi mengabaikan pertanyaan Syahla.

"Bi, kamu beneran jemput aku?"

"Sekalian."

Satu jawaban yang Abi ucapkan langsung menusuk jantung Syahla. Membuat debarannya melemah seketika.

Sekalian?

Apa makna dari kata itu. Buru-buru Syahla membuang kebahagiaannya. Dia tahu ada yang salah dari harapan berlebihannya ini.

Dan ternyata benar.

"Abi.... "

Suara seorang perempuan menghentikan segala pemikiran Syahla. Dia langsung melirik ke arah asal suara. Lalu kali ini bukan hanya jantungnya yang terasa tidak berdetak lagi. Tapi hatinya seakan hancur tidak tersisa.

Gadis itu kembali lagi.

Gadis yang datang bersama Abi ketika kembali dari Jepang. Dan gadis ini pula yang Syahla lihat ketika dia sengaja mendatangi kampus Abi sekitar 4 tahun yang lalu.

"Assalamu'alaikum." Salam perempuan itu kepada Syahla.

Bibir Syahla langsung meringis. Dia tidak bisa menutupi rasa kecewanya.

Tidak berniat menjawab salam itu, Syahla malah mengambil paksa koper miliknya yang tadi dibawakan oleh Abi.

Dia tidak mengatakan apapun kepada Abi. Hanya tatapan kecewa yang dia arahkan kepada Abi.

Flying With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang