Bab 20

2.7K 509 373
                                    

Wooiii...
Makasih woiii..
Komen kalian banyak juga kemarin woiiii..
Banyak yang baper juga woiiii..
Mau ingetin aja woiii..
Cerita ini kurleb ada 40 bab woiii..
Jadi nikmati aja woiii selagi gratis....
Jangan lupa juga woiii..
Dukung kisahnya Zhafir..
Kisah cintanya berat woiii..
Kalian kudu siap buat hasil terburuknya woiii..

Btw ini dibuatin sama salah satu anak komplek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw ini dibuatin sama salah satu anak komplek.. Katanya itu Inka, Abi, dan Syahla.. Emangnya iya???


Bagiku, mencintaimu itu mudah. Karena yang terpenting adalah mampu menyiapkan hati yang akan terus terluka.

Tidak pulang!
Semalaman Syahla tidak pulang ke hotel tempat mereka menginap, membuat semua sepupunya panik. Meskipun Zhafir dan Adskhan tahu, Syahla pergi dengan Abi, namun tetap saja Aiz tidak terima dengan semua ini.

"Mentang-mentang gue semalam sakit, si Babi itu bisa-bisanya bawa mbak gue pergi."

"Terus gimana, Bang? Hari ini kita kan mau diving."

Aiz melihat Zhafir dan Adskhan yang memilih diam. Mereka seakan tidak ada ide melakukan apa-apa pagi ini. Jika memang Aiz sudah menyiapkan perlengkapan diving, mau tidak mau Syahla akan mereka tinggal.

"Coba hubungi nomornya mbak Syahla." Perintah Aiz pada Aesha.

"Udah. Enggak aktif."

"Kalau si Babi itu?" tanya Aiz semakin emosi.

Rencana yang sudah dibuat gagal total. Hanya karena semalam dia alergi, dan tidak menjaga Syahla dengan baik. Hingga bisa-bisanya Abi membawa Syahla pergi tanpa kabar seperti ini.

"Lo tadi panggil gue apa?" Suara Abi yang sangat familiar oleh semuanya, menarik perhatian di tengah kepanikan.

Akhirnya dua orang yang dicari-cari kembali.

"Mbak Syahla." Teriak Aesha.

"Ba... Bi... " Aiz mengejanya.

Dia sengaja memancing kemarahan Abi, karena sebelum-sebelumnya Aiz sudah terlalu baik kepada Abi, memberikan segala informasi tentang Syahla kepada dia yang jauh di Jepang. Namun balasannya apa? Abi terus membuat Syahla menangis. Setiap perempuan itu menangis, Aiz lah yang menjadi tempat sampahnya. Memangnya Abi pikir mudah membangun mood perempuan? Kadang Aiz harus terkena makian Syahla dulu. Atau Aiz harus mengeluarkan cukup uang agar perut Syahla kenyang dan melupakan rasa sakit di hatinya.

Lalu kini dengan seenaknya Abi datang. Membawa Syahla semalaman. Setelah kerja keras Aiz membuat Syahla bersinar kembali berhasil.

"Udah, Mas." Zhafir menahan tubuh Abi ketika dia mendekati Aiz.

Pernah punya pengalaman di penjara, Zhafir yakin Abi bisa melakukan apa saja kepada Aiz.

"Gue anggap panggilan lo tadi bercanda."

Flying With(out) YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang