Malam bray semuaa..
Update nih..
Hahaa.. Gue doang kali ya, pembukaan cerita religi bahasanya begini amat.. Hahaha..
Gak peduli sih. Maksudku ini kan sapaan dari aku buat kalian. Pengen akrab kayak sohib gitu.. Cie elah..Btw.. Gue barusan galak banget sama org yg promosi di wattpadku..
Sumpah, gak follow, gak pernah komen cerita, nyampahnya gak kira2..🤣🤣🤣
Jadi sorry kalo aku kasarin.Oh iya.. Bentar lagi selesai nih..
Yeaahh.. Nikmati aja selagi masih ada..
Dan satu lagi.. Barusan aku post video tentang platform yg bisa dipake buat nulis.
Cek deh.. Siapa tahu bisa membantu kalian yg baru mau mulai nulis..Tuhan mengirimkanmu masalah bukan untuk disikapi dengan kasar, tapi Tuhan mau meningkatkan sikap sabar dalam hidupmu.
Inka
Syahla begitu cantik. Aku suka berteman dengannya.Abi dibuat kaget dengan pesan singkat yang Inka kirimkan ke ponselnya. Laki-laki itu yang sedang duduk dalam rapat, mendadak ingin segera menyelesaikan rapat ini. Namun rasanya sangat tidak mungkin, karena di sini bukan hanya ada ayahnya, tapi ada kakeknya yang ikut terlibat dalam rapat penting kali ini.
Terlihat sangat gelisah, Barra mengetuk meja di depan Abi agar putranya itu bisa fokus. Dia tahu ada sesuatu yang sedang Abi pikirkan, namun sebagai orang yang profesional sudah seharusnya Abi bisa menjaga sikapnya.
Hampir 3 jam rapat itu berjalan, dan akhirnya selesai. Seorang asisten yang mengikuti Abi dalam rapat kali ini dibuat kaget. Ketika Abi tiba-tiba saja berdiri, dan berlari keluar dari ruangan rapat ini.
"Abi.... " Panggil Barra merasa tidak enak.
Dia melirik takut ke arah mertuanya, Imam. Sedikit banyak Barra bisa bernapas lega. Karena Imam tidak terpengaruh melihat Abi yang tiba-tiba saja pergi.
"Kamu coba cari pak Abi pergi ke mana. Bilang sama dia, ditunggu saya sama pak Imam."
"Baik, Pak."
Asisten Abi hanya bisa menurut. Dia melangkah keluar dari ruangan, dan berusaha mencari di mana keberadaan atasannya itu.
***
"Halo, maksud kamu apa?"
Abi langsung menghubungi Inka yang tadi mengirimkannya pesan tersebut.
"Wa'alaikumsalam. Kamu tanya maksud aku yang mana?"
"Maksud kamu dekatin Syahla apa? Aku enggak sangka kamu begini, Ka. Kamu terlalu masuk ke dalam privasiku."
Di telinga Abi, terdengar embusan napas Inka yang cukup berat. Sepertinya perempuan itu tidak terima atas tuduhan yang Abi katakan.
"Benarkan kamu yang cari tahu soal Syahla? Kenapa? Kamu penasaran sama perempuan itu."
"Kamu bisa hubungi aku lagi kalau sudah tidak emosi."
"INKA!!!" Abi berteriak memanggilnya, saat sambungan itu terputus.
Inilah hal yang paling dia tidak suka. Berhubungan dengan orang baru, dan mereka dengan seenaknya mencari tahu hal-hal privasi miliknya.
"Sial."
Abi sangat tidak suka dengan sikap Inka yang berlebihan. Yang merasa bisa berteman dengan orang-orang terdekat Abi.
Padahal semua pikiran Abi salah. Bukan seperti itu kejadian yang sebenarnya. Namun karena terlalu cemas dan takut ada orang luar yang ikut campur dalam hubungan pribadinya, akhirnya Abi melampiaskan emosinya kepada Inka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flying With(out) You
SpiritualTabu. Kata itu yang akan muncul ketika masyarakat mendengar ada seorang perempuan yang menyerahkan dirinya kepada seorang laki-laki untuk dinikahi. Padahal sudah sejak zaman Nabi Muhammad dulu, hal ini pernah terjadi, atau bahkan sering terjadi pada...