Akhiri perasaan yang tidak pantas kamu rasakan, termasuk perasaan cemburu ini.
Diam-diam Abi mencoba bertanya kepada Zhafir mengenai agenda kepergian mereka ke Bali besok. Dia sengaja tidak bertanya melalui grup keluarga, karena di sana banyak sekali mulut yang bergosip dan seolah paling tahu segalanya. Contohnya saja Aiz. Dari dulu dia yang paling menyebalkan di mata Abi. Hingga rasanya Abi ingin menghindar jauh dari laki-laki itu.
Zhafir
Iya, Bang. Kita berangkat sabtu pagi. Nginep satu hari di sana, terus minggu sorenya pulang. Ikut pesawatnya mbak Syahla sama Aesha. Kebetulan mereka berdua lagi satu jadwal, jadinya kita-kita pada buat janji liburan dadakan ini.Membaca pesan balasan dari Zhafir, kedua alis hitam Abi langsung bertautan. Kita? Kita siapa? Maksudnya kesepakatan kita tanpa dirinya? Dasar anak-anak menyebalkan.
Tidak ingin memperpanjang chat itu, Abi melemparkan ponselnya asal ke atas meja. Fokusnya kini bukan pada banyaknya berkas yang harus dia pelajari. Melainkan pada kesepakatan kita yang tidak melibatkan dirinya.
Beberapa kali dia melirik ke arah ponselnya lagi, ragu-ragu ingin melanjutkan percakapan itu, namun pesan yang masuk ke ponselnya membuat perasaan jengkel Abi hilang.
Dia langsung membalas pesan itu dengan cepat, sampai terlihat seakan-akan dia memang menunggu pesan tersebut masuk ke dalam ponselnya.
Inka
Jangan lupa sabtu besok janjimu.Tidak akan lupa. Aku jemput ke rumahmu.
***
Agenda liburan dadakan ini memang tidak ada persiapan sedikitpun. Semuanya terjadi begitu saja hanya karena Aesha dan Syahla mendapatkan jadwal penerbangan yang sama. Sehingga membuat semuanya menjadi semakin mudah.
Setelah semuanya mendapatkan izin, akhirnya perjalanan ini dimulai. Dengan penerbangan pagi hari, di bandara Soekarno Hatta, terlihat rombongan Aiz, Adskhan dan Zhafir yang bersiap menuju gate pesawat mereka. Sedangkan Syahla dan Aesha sudah lebih dulu berada di dalam pesawat. Menyambut datangnya penumpang memang salah satu tugas utama pramugari sebelum jalannya pesawat. Sehingga tim Syahla harus melakukan briefing sebentar sebelum tugas dijalankan.
Dalam penerbangan kali ini Aiz, Adskhan, dan Zhafir dengan sombongnya membeli tiket first class hanya karena ingin dilayani langsung oleh Syahla.
Semua ide ini Aiz lah yang mencetuskan. Liburan dadakan, membeli tiket first class, lalu menginap di tempat paling Indah di Bali, telah Aiz perhitungkan dengan matang.
"Selamat pagi."
Sapa Aesha paling depan ketika Aiz masuk ke dalam pesawat itu. Tampang menyebalkan dari kakak laki-lakinya itu membuat Aesha kesal. Namun karena dia harus profesional dalam bekerja, gerakan 3S tidak luput dia praktekan.
"Eh, ada Aesha." Kata Adskhan sambil mengarahkan kamera yang dibawanya ke arah wajah Aesha.
"Ih, apaan sih." Aesha memukulnya. Membuat kamera itu hampir terjatuh.
Syahla yang baru ikut bergabung menyapa para penumpang, memberikan kode kepada Aesha untuk tetap tenang. Jangan sampai terjadi kesalahan yang tidak diinginkan. Karena penumpang lain tidak peduli, walaupun Adskhan atau Aiz atau Zhafir adalah sepupu mereka, jika seorang pramugari tidak profesional terhadap pekerjaannya, maka mereka tidak segan-segan akan melaporkan kepada perusahaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Flying With(out) You
روحانياتTabu. Kata itu yang akan muncul ketika masyarakat mendengar ada seorang perempuan yang menyerahkan dirinya kepada seorang laki-laki untuk dinikahi. Padahal sudah sejak zaman Nabi Muhammad dulu, hal ini pernah terjadi, atau bahkan sering terjadi pada...