Saat ini Tiara sudah berada di bandara. Dia lagi tidak ingin menaiki pesawat pribadi nya. Dia pengen seperti orang biasa menaiki pesawat.
Saat pesawat terbang yang dinaiki Tiara sudah berangkat. Tiara tertidur karena dia bakal ketemu dengan ortunya.Saat sampai, Tiara menuggu di depan untuk melihat abangnya. Tapi nihil, abangnya belum juga datang. Mau tak mau dia harus naik taksi. Saat taksi sudah datang. Tiara langsung naik ke dalam taksi.
"Jalan Kamboja, lorong cengkeh"bapak itu hanya mengangguk. Saat di perjalanan dia hanya melihat di luar jendela. Terlihat banyak sekali orang jalan-jalan.
"Terima kasih pak, ini uangnya"Tiara langsung memberi kan uang nya sebanyak 100k. Karna Tiara tau bapak itu ingin kembalikan sisa uangnya. Lalu Tiara berkata.
"Untuk bapak saja, saya duluan"lalu Tiara berjalan menuju rumahnya. Saat sampai dia langsung mengetuk pintu rumahnya.
"Assalamualaikum, Tiara udah pulang"lalu seseorang membukanya dan terlihat seorang pembantu yang terbilang masih muda. Dan, bagi Tiara dia orang baru.
"Iya, siapa ya?"tanya pembantu itu.
"Saya Tiara, saya ingin masuk"ucap Tiara.
"Bentar saya panggil orang rumah"Tiara melihat nya sedikit jijik
Gimana gak jijiknya, baju ketat, muka kayak ondel-ondel, terus gayanya kayak pemilik rumah iyuhh."Siapa ya"suara wanita paruh baya, Tiara yakin jika ini mamanya. Lalu Tiara peluk mamanya.
"Mama"lalu Tiara peluk mamanya erat.
"Ini Tiara? Anak mama ya?"tanya mamanya, Tiara hanya mengangguk.
"Emang Abang kamu dimana? Bukannya mama udah nyuruh untuk jemput"ucap mamanya.
"Gak ada di bandara dia ma"ucap Tiara.
"Gak ada Maksudnya? Kamu gak naik pesawat pribadi kamu?"tanya mama Tiara.
"No" ucap Tiara sambil geleng-geleng.
"Hmm, ya udah kamu masuk langsung mandi. Kita makan bersama"ucap mama Tiara. Tiara langsung lari menuju kamarnya.
Tiara melihat kamarnya penuh dengan barang-barang aneh, ya aneh. Gimana gak aneh, lipstik banyak, scincer berantakan, gaya kamarnya itu kayak cewek-cewek murahan gitu.
Lalu Tiara turun kebawah untuk memanggil mamanya. Tiara melihat mamanya hanya nonton tv di ruang tamu. Lalu, Tiara lari menuju mamanya.
"Ma, kok kamar Tiara jadi aneh?"tanya mamanya.
"Aneh gimana?"tanya sang mama.
"Sini deh"akhirnya mama Tiara mengikuti Tiara untuk kekamarnya.
"Ini mah, kok kamar Tiara jadi kek gini?"tanya Tiara.
"Oh,, semenjak kamu pergi ke new York, pembantu mama dia masih muda dan karna kamar untuk pembantu gak ada terpaksa deh pakek kamar kamu"jelas sang mama.
"Tiara gak mau tau, kamar ini harus jadi kamar Tiara. Mama ingat kan kata-kata Tiara, siapa pun yang ambil punya Tiara. Tiara gak segan-segan mengusir nya dari rumah"ucap Tiara.
"Tapi sayang"ucap mamanya terpotong.
"Tiara mau pergi, kalo sampe kamar ini gak kosong. Tiara akan tinggal di mana Tiara tinggal sekarang"lalu Tiara pergi menuju rumah nya. Rumahnya? Iya, Tiara membeli rumah untuk nya sendiri. Hanya ada pembantu ya itu bik Inah dan pak Dadang. Mereka yang memegang rumah Tiara.
"Tapi Tiara"lalu Tiara menaiki mobil nya dan pergi. Dia melihat Abang nya sudah sampai di rumah.
"Ma, Tiara mau kemana?"tanya feliz.
"Mama lupa untuk bersihkan kamarnya, kamu tau kan kalo kamar Tiara di pakek sama santia. Karena kamar pembantu sudah habis. Tiara pernah bilang sama kita, siapa pun yang ambil punya Tiara. Tiara gak segan-segan mengusir nya dari rumah ini"ucap sang mama.
"Sekarang Tiara kemana?"tanya Felix.
"Dia pergi, hiks, kalian harus lakukan Apapun. Bawa Tiara kesini lagi"nangis sang mama.
"Iya, kita bakal bawa Tiara. Tapi jangan sekarang, ini udah malam. Sekarang kita bersihkan kamarnya"ucap Felix.
"Santia, Lo tidur di kamar yang lain"ucap Felix.
"Loh? Kenapa? Santia udah betah di sana"ucap santia.
"Tapi itu kamar Adek gua. Lo mau di usir dari sini?"tanya feliz.
"Ya gak lah, gua mau kerja disini"ucap santia.
"Mangkanya Lo pindah"ucap Felix.
"Gak akan"lalu santia pergi ke kamarnya.
"Gaya nya kayak pemilik rumah nya ya"ucap Felix.
"Ini salah mama. Harus nya mama gak suruh santia untuk tidur di kamar Tiara"ucap mama.
"Gak ma, sekarang kita tidur"ucap Felix. Lalu kami pun tidur.
Santia
Gua gak bakal anak itu ambil kamar ini. Gua harus ambil hati mas Andi gimana pun caranya. Lalu gua ambil hasil perusahaan nya. Lalu gua kaya dia miskin batin gua. Sambil ketawa.
"Tunggu tanggal main nya Dinda"ucap gua.
T B C
Sorry ya ceritanya langsung kayak inti. Soalnya itu yang di suruh otak gua. Katanya, harus ada plakor dulu baru aman.
Ini kayak peran utama nya itu mama Tiara ya itu DINDA FABIRO haisss. Otak yang aneh😅😅
See you next time 😜.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGA [END]
FanfictionCowo ini terbilang seperti malaikat. Tapi, ya dia terlihat dingin,cuek,datar,dan yang paling parahnya lagi cuma ngomong irit doang gitu. - Angga alastha Cewe ini terbilang seperti bidadari. Tapi, ya dia terbilang sangat bandel. Terus, nakal di schoo...