Tiga

707 42 7
                                    

Hai buat yang masih setia nungguin cerita ini hehe:)

UDAH SIAP BACA ARES DAN ADARA BELUM NIH?

Aku sangat malu saat di kantin tadi. Selesai makan, aku langsung kembali ke kelas meninggalkan Sani dan Adiva yang masih setia mengejekku. Ares menyebalkan bagiku. Tapi hal itulah yang membuat aku menjadi lebih tertarik untuk kepoin dia.

Jam terakhir hari ini adalah mata pelajaran matematika. Guru matematika sekolahku, tidak galak seperti kebanyakan di sekolah lain. Ibu Lisa namanya. Wanita yang sekarang berusia 28 tahun ini masih menjomblo seperti Pak Adri. Pernah dulu, Ibu Lisa dengan Pak Adri digosipin pacaran. Tapi kabar itu tenggelam seiring berjalannya waktu.

Ibu Lisa orangnya juga sangat bucin loh! Cara mengajar Ibu Lisa berbanding tebalik dengan Pak Adri yang menyukai kelas yang serius. Setelah materi selesai, Bu Lisa biasanya memberikan kuis 'Siapa cepat, dia pulang duluan' yang jawabannya berupa gombalan matematika romantis dari si Ibu. Semua itu tentu saja membuat teman-temanku jadi suka belajar matematika karena asyik.

"Oke, keluarkan buku paketnya ya nak," ucap Ibu Lisa yang akan memulai materinya.

Aku yang semangat belajar matematika dengan Ibu Lisa langsung mengeluarkan buku. Sani yang biasanya memilih tidur saat belajar, kini ikut mengeluarkan buku karena Ibu Lisa yang mengajar. Semua materi rasanya mudah jika disampaikan oleh Ibu Lisa.

Setelah Ibu Lisa du-du-du menyelesaikan materi hari ini, kami diberikan tugas beberapa soal. Setelah satu jam mengerjakan, tugas itupun dikumpulkan dan kami siap dengan selembar kertas dan pena untuk kuis.

"Terharu Ibu lihat kalian semangat gini," ucap Ibu Lisa yang pura-pura mengusap air mata.

"Hahaha," gelak tawa terdengar kompak dari anak-anak kelas.

Ibu Lisa langsung menuliskan soal kuis di papan.
9x-7i>3(3x-7u)

"Ayo, ada yang bisa jawab?" tanya Ibu Lisa yang selesai menuliskan soal. Aku segera menyelesaikan persamaan tersebut. Dan, berhasil. Aku mendapatkan jawabannya. Segera mungkin aku mengangkat tanganku.

"Iya Adara, silahkan," ucap Ibu Lisa.

Aku maju dan mulai menuliskan jawabanku di papan tulis.
9x-7i>3(3x-7u)
9x-7i>9x-21u
-7i>-21u
7i<21u
i<3u

"Jawabannya, i kurang dari 3 u," ujarku membuat teman-teman kelas mengehembuskan napas pasrah.

"Jadi?" tanya Ibu Lisa.

"I love u," jawabku semangat.

"I love u more, Adara. Silahkan pulang," ucap Ibu Lisa membuatku membereskan perlengkapan tulis dan segera menggendong tas biruku.

"Oke yang lain, silahkan buat di kertas lembar jawaban soal ini. Kumpulkan, baru boleh pulang," ujar Ibu Lisa lagi. Ibu Lisa lalu kembali menulis pertanyaan tentang materi tadi. Aku tersenyum dan dengan bangga segera berjalan ke kantin untuk menunggu Sani pulang.

"Mang ujang! es jeruknya satu ya!" teriakku.

"Eh neng Adara, menang kuis ya neng?" tanya Mang Ujang.

"Iya Mang," jawabku.

"Oke neng. Tunggu ya," ujar Mang Ujang.

"Siap!"

Mataku menjelajah kantin yang sepi karena memang bel pulang sekolah belum berbunyi. Setelah membayar dan menikmati es jeruk, aku memutuskan untuk jalan-jalan dulu di koridor sebelah kantin. Sesekali aku bertemu dengan guru piket yang tersenyum ramah kearahku. Mereka biasa saja, karena sudah tau jika setiap pelajaran Ibu Lisa, pasti ada siswa yang pulang duluan.

ANTARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang