Lima

505 36 6
                                    

Gimana kabar kalian? Aku harap lebih dari baik<3!

SUDAH SIAP BAPER BACA ARES DAN ADARA?

"Jangan pernah menilai sebelum mengenal. Bisa jadi orang yang tadinya lo anggap buruk, ternyata berhati selembut sutra."—Adara Arkana

Alarmku berdering. Sudah pukul setengah lima dan aku bersiap untuk melaksanakan ibadah. Setelah selesai, aku memilih mandi dan turun untuk sarapan. Hari ini Mama ada dirumah, mengingat hari ini adalah hari Sabtu. Tapi Papa lagi-lagi masih berada diluar kota. Hari ini juga aku akan bimbingan bersama Ares. Mengingatnya saja, membuat jantungku berkerja dua kali lebih cepat dari biasanya.

"Pagi Adara sayang! Mau makan sama apa?" tanya Mama dengan semangat pagi miliknya.

"Apa aja Ma," ucapku lalu duduk berhadapan dengan Mama.

"Udah ngehubungi Ares buat bimbingan hari ini?" tanya Mama.

Sekolahku menerapkan sistem fullday dimana hari ini sekolah libur. Aku sepertinya lupa mengabarkan tempat kami akan bimbingan. Aku tipe orang yang suka jalan-jalan, jadi aku akan memanfaatkan kesempatan keluar rumah dengan alasan bimbingan. Tapi tenang saja, aku beneran serius akan bimbingan kok.

"Belum Ma, ini lagi mau dikabarin," jawabku kemudian mencari kontak Ares diponsel.

Adara
Res, bimbingannya di cafe deket sekolah aja ya?
06.47 read

Ares
Ok. Jam brp?
06.50 read

Adara
Jam 8 aja
06.52 read

"Mama mau kemana?" tanyaku ketika melihat Mama berdiri seusai sarapan.

"Mau ke kamar. Kamu bimbingan jam berapa?"

"Jam 8, Ma," ucapku.

Mama tersenyum, "Oh yaudah, sekarang siap-siap sana! Nanti Mama anterin."

"Oke Ma," ujarku lalu berdiri menuju kamar untuk bersiap-siap.

Pilihanku jatuh kepada kaos lengan pendek polos berwarna biru muda, celana jeans, dan jangan lupakan cardigan rajut biru tua. Aku memoleskan tipis lipgloss dan merapikan rambutku. Setelah mengemas beberapa buku dan benda penting kedalam tas dan menggunakan sneakers putih, aku segera menghampiri Mama yang sudah siap dengan mobilnya.

"Aduh, anak Mama cantik banget," puji Mama yang melihatku masuk ke mobil.

Aku yang mendengar itu, tersenyum ceria. Mobil Mama lalu mulai berjalan membelah kota. Sesekali aku melihat kearah samping untuk menikmati pemandangan pohon-pohon yang terlihat seperti berjalan. Saat mobil sampai di depan cafe, aku berpamitan dengan Mama dan keluar dari mobil. Hal pertama yang aku lakukan ketika keluar mobil adalah mendongakkan kepala menatap cerahnya langit pagi ini.

Mobil Mama berlalu setelah melihatku mulai memasuki cafe. Aku mengedarkan pandanganku dan melihat Ares yang sepertinya sudah dari tadi disini. Aku menghampiri Ares yang masih menyesap minuman, dengan senyum secerah langit.

"Pagi Ares!" sapaku lalu duduk disebelahnya. Posisiku dengan Ares menjadi sangat dekat.

"Kenapa duduk disini?" bukannya menjawab sapaanku, Ares melontarkan pertanyaan yang membuatku sebal.

ANTARESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang