12 | BUNGA YANG LAYU

25 1 0
                                    

Seorang anak bertanya kepadaku di dalam sebuah ruangan yang tertutup. Ia menunjuk sebuah tangkai mawar yang berada di vas indah. Mengapa bunga itu tak dapat mekar dan terlihat sedih. Mataku memperhatikannya dengan seksama.

Bunga itu tak bisa mekar karena di tempatkan di tempat yang salah. Bunga takan terlihat bahagia jika berada didalam sebuah ruangan yang hampa. Seharusnya dia berteman dengan alam yang diselimuti segarnya udara. Bertatapan dengan matahari yang menyinari. Bermain dengan tetesan hujan yang menyegarkan. Namun ujung-ujungnya harus dikorbankan untuk terwujudnya keromantisan pasangan. Anak itu tertawa mendengarku.

Kalau dipikir, apa bedanya aku dengan bunga itu bagimu. Kamu menempatkan aku ditempat yang salah. Bukan memberi hati, namun malah menyakiti. Bukan memberi kasih malah memberi perih. Bukan memberi kebahagiaan malah menyakitkan. Kamu juga membuat hidupku menjadi sangat rentan dengan tetesan. Karena setiap hari, jam, menit bahkan detik selalu bersedih memikirkanmu. Jangan lupakan juga perasaan yang terpenjarakan dan diselimuti kata penyesalan. Mengapa juga kamu selalu bermain dalam pikiranku yang sudah tak karuan.

Aku sangat sedih melihat kebahagiaan bunga yang dirampas untuk tercapainya kemesraan pasangan. Tapi aku lebih sedih ketika aku menyaksikan seorang pria malang dari balik cermin yang kusam. Kisahku dengan sentangkai bunga tak ada bedanya.

Kamu membawaku masuk kealam perasaan dan meninggalkanku karena rasanya telah berbeda. mungkin seperti rasa asin lautan yang terpisah oleh rasa tawar muara. Mungkin hatimu terseret arus entah kemana, dan hinggap disuatu tempat yang bukan aku. Yang jelas hatimu tak lebih nyaman disana.

Mengapa kamu tempelkan tulisan sakit di dalam lubuk terdalam. Dan bukan kata maaf yang terucap. malah tertawa terbahak-bahak yang kudengar bersamanya.

Semoga kisah usang ini cepat berlalu dan digantikan oleh yang baru. Semoga panas perjalanan tak akan melelahkan. Semoga juga aku tak selalu memikirkan masa lalu dan melupakan masa depan. Aku percaya kepada tuhan bahwasanya orang baik akan bertemu dengan yang baik. Orang jahat akan bertemu juga dengan yang jahat. Orang yang suka meniggalkan bertemu juga dengan yang meninggalkan. Biar dirimu meraskan rapuhnya perasaan. biar kamu tahu bagaima rasanya patah ketika tak lagi bersama.

Kamis, 16 April 2020

Terima kasih Luka Dan Air MataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang