Apakah masuk akal ? Orang yang membuatku nyaman ternyata dia menyaitkan. Orang yang kuanggap penting ternyata hanya akting. Orang yang ku ajak serius ternyata hanya di anggap canda. Ingin rasanya berteriak bersama ayam jantan yang memanggil embun untuk hinggap di dedaunan lalu tertiup angin, berhembus entah kemana. Ingin rasanya kembali berpetualang untuk melupakan, meski setelahnya kembali teringat olehnya.
Tak dianggap dan tak dipedulikan seperti kutukan yang terjebak sedari masa lalu. Sakit hati seperti benalu yang tak mau pergi meski hanya sebatas pengganggu. Tak terlihat oleh mata memang karena terututup kepura-puraan. Namun, dari mata hati mungkin kamu akan menangis sejadi-jadinya karena kesalahanmu yang begitu dalam. Mungkin ucapan maaf akan kembali terucap mencoba untuk sedikit menyembuhan.
Aku percaya bahwa hal buruk akan sirna seperti hal indah yang terlebih dahulu meninggalkan entah kemana. Dan kamu harus tahu kedua hal itu dua-duanya adalah kado yang kamu berikan kepadaku disaat aku percaya kepaadamu. Disaat aku akan bersetia dengan janji yang kuucapkan meski lewat hati. Diam ku dan do'a ku tak terdengar oleh bumi, namun aku percaya langit selalu mendengarkan tiap kata yang kuucapkan dari lubuk terdalam.
Aku percaya lembaran baru akan kembali datang. Akan tiada tinta sakit hati lagi yang menghiasi kesucian cerita ini. Tiada kata mengingkari dalam hal mengikat janji. Tiada kata sakit hati dalam sebuah linangan air mata. Tak adalagi senyuman palsu, yang ada raut wajah ceria bersamamu entah siapa orangnya. Yang jelas kalau kamu bukan jodohku, aku berharap diberikan yang lebih baik dan tidak suka memainkan hati yang begitu rapuh ini.
Sabtu, 25 April 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima kasih Luka Dan Air Mata
Poetryterimakasih untuk kamu yang telah menggoreskan hati. karena berkat dirimu tulisan ini lahir dari campur tinta dan air mata. Kamu tau luka? Ya, itu yang kamu goreskan di pelupuk hati terdalam. Mungkin aku menganggapnya hadiah. Tapi kenapa menyakitkan...