15 | LELAH

14 1 0
                                    

Aku terlalu lelah mengejarmu. kakiku terlalu letih berlari. Jantungku selalu menolak ketika kucoba berdetak lambat. Cemburu selalu kutahan meski kamu jatuh dan patahkan. mendekatlah, kita sudahi perpisahan seperti ini. aku sudah tak kuat lagi. kumohon.

Aku ingin bertemu, meski sekedar hanya mengatakan rindu. Aku ingin berlari dan mendekat, meski terjatuh lagi. aku ingin kembali tertawa, meski air mata selalu tumpah. Aku ingin merasakan senangnya bahagia, meski tak lama. Aku ingin memilikimu, namun takdir berkata lain. izinkan aku mencintaimu walau hanya dalam diam dan do'a. Izinkan aku memikirkanmu meski dia tak suka. izinkan aku memelukmu meski itu terakhir kalinya. Kumohon.

Pulanglah, kamu terlalu jauh beretualang kepada orang yang salah. Menyerahlah, hatiku terlalu resah mengikui cobaan. Mengalahlah hatiku juga terlalu lama menunggu. Bisakah kita tak terpisahkan jarak lagi? kita seperti terpisahkan oleh dua samudra dan dua benua padahal cuma beda hati saja. Tak tahan rasanya harus selalu mengambil peran dengan berpura-pura tegar. Biarkan kata-kata ini terdengar sampai dibawa angin yang membisikan telingamu.

Rasanya aku tak ingin percaya. Tapi, inilah kenyataannya tak bisa dibendung dan dipungkiri. Tak bisa dijual dan dibeli. Tak bisa direbut karena soal hati. Ada yang datang dan ada yang pergi. Ada yang mendekat ada yang meninggalkan. Ada yang untung ada yang rugi. Ada yang bahagia ada yang sengsara. Inilah kenyataan hidup yang begitu pahit.

Mengapa masalah datang silih berganti? Merdeka datang tanpa salam dan pergi tanpa pamit. Beberapa jangka waktu berselang mereka kembali datang dan terus berulang, sampai aku merasa bosan dan tak nyaman. Mengapa wanita seindah kamu seperti masalah. Padahal kamu orang yang ingin kuprioritasan dimasa depan. Mengapa dan mengapa pertanyaan selalu datang untuk menyerang.

Selasa, 21 April 2020

Terima kasih Luka Dan Air MataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang