.
.
Memejamkan mata sejenak, lantas kuhembuskan nafasku perlahan. Aku terpaku tepat di depan gerbang sekolah. Rasanya sulit untuk mengangkat kakiku dan berjalan menuju kelas.
Beberapa menit lalu, Kak Doyoung meninggalkan ku. Melajukan motornya untuk segera pergi ke kampus. Dia sempat memintaku untuk segera memasuki kelas.
Namun..
Ah, kalian pasti tahu. Jaemin! Anak itu pasti telah berada di dalam kelas. tentu.
Kita sekelas!
Aku ragu, dia pasti akan meledekku karena telah menjadi mantannya, mengatakan hal-hal yang sempat kita lakukan sewaktu masih menjalin hubungan. Tentu, niat itu dia lakukan untuk membuatku gagal move on.
"Renjun!"
Mataku terpaku saat ku dapati seseorang yang berjalan tak jauh di depanku. Dia baru saja melewati ku.
Pemuda itu menoleh. Menatapku dengan salah satu alis terangkat. Aku berjalan, mendekati anak laki-laki itu.
Renjun mengumam.
"Bareng ya ke kelas"
"Tumben"
"Ya, cuman mau bareng aja emang gaboleh sih, Njun"
Lelaki itu acuh. Ia melengos dan melenggang meninggalkan ku. Tak lupa, kedua tangan yang ia masukan kedalam saku celana.
Sungguh, anak itu.
Aku sedikit berlari, menjajarkan langkahku dengan Huang Renjun.
Sepanjang perjalanan tak jarang siswa-siswi yang memperhatikan kami. Mungkin mereka heran, pasalnya aku dan Renjun ini jarang sekali berjalan beriringan. Bahkan mungkin tak pernah."Habis putus?"
Renjun kembali membuka suara. Matanya tetap menatap lurus.
Ku dongkakan wajahku untuk menatap lelaki yang lebih tinggi dariku itu."K-kok lo tau?"
Huang Renjun sedikit menarik salah satu sudut bibirnya. Senyum samar yang nyaris tak
terlihat jika ia tengah tersenyum."Semalem, bareng Jaemin"
Aku meng'o kecil mendengar jawaban singkat Renjun. Aku tak berniat membalas kembali kalimatnya. Karena kalian harus tau, Renjun ini irit kosakata. Sudah dapat dipastikan jika ia akan bungkam jika aku kembali bersuara.
***
Aku menghembuskan nafas samar. Ternyata berjalan dengan rasa canggung bersama Huang Renjun cukup menyingkat waktu. Tanpa sadar aku sudah berada di ambang pintu kelas. Renjun sudah mendahuluiku. Aku sempat terdiam sejenak saat kulihat Jaemin serta Lucas yang tengah memainkan ponselnya. Mungkin mereka main game.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] 1. The Ex || Na Jaemin
Teen Fiction❝Cerita ini ku tulis padanya dan tentangnya. Na Jaemin. Hei Na, terimakasih! Karenamu, aku mengerti bahagianya dicintai dan sakitnya ditinggalkan.❞