12. Wrong Conclusion

166 54 188
                                    

"Tawa Lo! cowok mirip cicak aja sok-sok an jadi fakboi😌" - Kim Yu Na

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tawa Lo! cowok mirip cicak aja sok-sok an jadi fakboi😌" - Kim Yu Na

.

.

.

Mengengam erat kedua tali tasku. Menghembuskan nafas dalam lantas berjalan memasuki ruang kelas. Memutar kedua bola mataku malas, kelas begitu riuh. Apalagi kalau bukan berebut buku PR. Sudah menjadi hal yang biasa terjadi setiap pagi di sekolah ku, berangkat awal hanya untuk berebut buku PR milik salah satu siswa terpintar.

Mengayunkan kakiku ringan. Aku berjalan dengan santai menuju meja ku. Kulihat jaemin juga tak mau kalah berebut buku. Tepatnya ia mengincar buku milik Renjun.
Hari ini bahasa Mandarin, dan mereka tengah berebut buku mapel tersebut. Aku terkekeh saat melihat Jam beradu mulut dengan Lucas, masalah rebutan buku tepatnya.

Kuhela nafas samar. Aku tak seantusias mereka. Karena faktanya, seorang Kim Yu Na telah mengerjakan PR.

..hhh. sebenarnya aku bukanlah tipe murid yang rajin seperti Jisung, atau bahkan sepintar Renjun. Aku sama seperti yang lain. Hanya saja, semalam aku sempat teringat akan tugas bahasa Mandarin. Lantas ku hubungi lelaki berdarah Cina, Huang Renjun.

Aku tahu dia jago dalam mapel itu. Ya sudah, aku minta contekan aja sama dia.. hhh, cerdas kan aku. Mendahului teman-teman ku mencontek Renjun.

Walau aku harus membujuk di manusia irit kosakata ini untuk mengirimi ku jawaban. Dia itu keukeuh pendirian. Cukup susah untuk ku membujuknya. Namun akhirnya, lelaki ini menyerah dan memberikan ku contekan.

Haera menghampiriku, mengebrak pelan mejaku. Membuat ku nyaris terpelonjat dan menjatuhkan ponsel di tanganku. Sungguh,sebenarnya aku ini cukup kagetan.
"Eh monyet, ga ikutan cari contekan?"

Aku menggeleng samar sembari menatap gadis ini. "Gak! Udah selesai"

"Kesambet apaan lo?tumben"

"Dih, emang lo baru sadar kalau gue ini anak rajin?"

Haera nampak berdecih, dia baru saja mengumpati ku, lantas pergi begitu saja.
Aku menggeleng-gelengkan kepalaku. Mengulum senyum menatap gadis itu.



***




"Tugas kemaren dikumpulkan sekarang!, Sekalian saya nilai"

Pak Yixing, guru bahas Mandarin ku baru saja bertitah. Aku mendengus samar, belum ada satu menit lelaki ini memasuki kelas. Namun, tugas langsung menjadi hal pertama yang ditanyakan.

[✓] 1. The Ex || Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang